Laporan Majalah IDEA Edisi 178
IDEAonline -Dapur merupakan ruang paling sibuk dari sebuah hunian.
Dari pagi hingga malam, ruangan ini selalu ramai oleh anggota keluarga yang ingin memasak dan menikmati makanan.
Melihat pentingnya ruang tersebut, maka pencahayaan menjadi salah satu faktor yang harus dipikirkan dengan baik
Baca Juga : Mulai Zero Waste dari Dapur Yuk, Ini Dia Langkah Tepat yang Bisa Dilakukan!
Ini dia inspirasi dapur dengan skylight, sehingga membentuk dapur yang anti pengap dan pengudaraan yang abik.
Ria, sang nyonya rumah sendirilah yangmengaplikasikannya.
Baca Juga : Begini Buat Dapur Tidak Pengap Tanpa Cookerhood, Pakai Bumbu Dapur!
Asisten rumah tangga hanya memasak ketika Ria sedang bepergian.
Baca Juga : Di Indonesia Juga Ada, Begini Isi Rumah yang Dulunya Sebuah Pabrik Roti, Dalemnya Bikin Pangling
Beragam jenis masakan dari mulai kue-kue dan penganan sehari-hari sampai masakan utama (sayur dan lauk) dimasak dan disiapkan dari dapur ini.
Demi terciptanya suasana nyaman, Ria pun merancang dapur ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti keawetan, kesehatan
Dapur berbentuk L yang berada di area seluas 3 m x 4 m ini berkonsep terbuka dan desain yang simpel alami.
Tak ingin merasa terkungkung di dalam dapur, Ria menciptakan kesan lapang di sini dengan pilihan warna putih yang cukup mendominasi dan bukaan pada plafon berupa skylight untuk pengudaraan dan pencahayaan yang optimal.
Baca Juga : Sang Ayah Bangun Masjid Sebagai Tempat Pengungsian, Bella Hadid: Saya Bangga Menjadi Muslim
Cahaya yang masuk dari skylight mengurangi kelembaban dapur.
Ria mengaku bahan makanan yang disimpannya menjadi awet dan tak cepat busuk karena area dapur tidak lembap.
Untuk menghindari kesan datar, aksen diterapkan di beberapa bagian. Ada sentuhan warna cokelat hangat yang hadir dari bagian table top.
Baca Juga : Terlalu Kreatif, Begini Cara Atasi Kamar Sempit dengan Konsep Mezanin
Ya, warna kayu cokelat dan aura hangat kayu sangat disukai oleh Ria.
Karena area table top adalah area yang cukup banyak dipakai dalam aktivitas memasak dan kerap bersentuhan dengan air, Ria pun memilih jenis kayu solid, brich, sebagai pelapis table top-nya.
Kualitas terbaik dari jenis kayu ini dipilihnya dengan proses pengovenan yang cukup yang membuat kayu kuat dan awet.
Untuk mencegah meresapnya air dan munculnya lumut atau jamur, Ria mengoleskan minyak khusus pada bagian ini, seminggu sekali.
Dengan minyak khusus ini, Ria mengaku table topnya tak pernah bermasalah, justru warnanya terjaga dan tetap terlihat cantik seperti saat masih baru.
Agar dapur terjaga kerapiannya, penyimpanan terbuka dan tertutup disiapkan oleh Ria.
Kabinet di bagian bawah dibuat berpintu untuk menyimpan peralatan dapur dan persediaan makanan.
Sedangkan, untuk penyimpanan terbuka, Ria lebih banyak mengaplikasikan ambalan-ambalan.
Di rak-rak ini, selain dapat meletakkan bahan masakan yang digunakan sehari-hari, Ria pun dapat meletakkan aksesori yang sekaligus menjadi dekorasi.
Gimana nih menurut IDEA lovers? (*)