Laporan Majalah IDEA Edisi 187
IDEAonline -Istilah compact berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah rumah yang dekat satu sama lain, dikemas bersama-sama dengan rapi meski cukup rapat.
Dengan kata lain, rumah compact adalah cara untuk mengemas hunian dengan penataan padat dalam desain yang terintegrasi.
Millenial kini semakin kreatif menata huniannya yang terbatas agar semakin terlihat lega.
Mengakali lahan yang terbatas, desain yang compact dipilih oleh Ardian Dewanto dan Ratri Muditasari kala membangun rumah seluas 99 m2 ini.
Konsep rumah compact ini mengusung desain sederhana tetapi dapat memenuhi semua kebutuhan pokok dari si pemilik rumah, seperti beristirahat, memasak, dan berkumpul dengan keluarga.
Baca Juga : Dalamnya Bikin Melongo, Intip Tampilan Rumah Kompak Selebar 3,5 Meter yang Menjadi Incaran Millenial
Umumnya, konsep ini identik dengan pengaturan ruang yang rapat dan terorganisir.
Begitu pula dengan rumah ini. Tiap ruang didesain fungsional dan simpel.
Baca Juga : Jamban atau Toilet Mungil Ditemukan di Tengah Hutan, saat Dibuka Dalamnya Bikin Geleng Kepala
Pemilik rumah memaksimalkan lahan sempit dengan meminimalisasi sekat antar ruang. Dapur, ruang makan, ruang keluarga didesain tanpa adanya dinding pemisah.
Dengan begini, tampilan tiap ruang terlihat lebih besar.
Furnitur pun hadir dengan desain simpel, fungsional, dan seperlunya.
Inilah yang membuat kesan lapang.
Furnitur berkaki ramping digunakan untuk menghindari kesan bulky.Dekorasi juga demikian.
Baca Juga : Gaya Industrial Ternyata Bisa Buat Dapur Makin Sehat, Gimana Caranya?
Hanya ada satu atau dua wall decor saja yang ditampilkan. Selebihnya, dinding di tiap ruang di rumah ini dibiarkan polos begitu saja.
Ini merupakan salah satu trik jitu dari pemilik rumah agar hunian mungilnya terkesan bersih.
Baca Juga : Terlalu Kreatif, Begini Cara Atasi Kamar Sempit dengan Konsep Mezanin
Agar kesan nyaman tetap dirasakan, pemilihan material juga diperhatikan.
Baca Juga : Pengudaraan Dapur Lancar dengan Gaya yang Asik, Intip Inpirasi Dapur Satu Ini!
Dominasil vinil memenuhi seluruh ruangan.Material penutup lantai yang satu ini dipilih sebab selain murah, motif kayu yang dihasilkan oleh vinil juga mampu menciptakan kehangatan di dalam rumah.
Suasana hangat ini juga menjadi tujuan utama perencanaan desain di rumah ini.
Menemani unsur hangat dari vinil, warna putih menjadi latar ruangan. Ratri mengaku tidak terlalu menyukai warna gelap.
Putih dipilih sebagai cara untuk memanipulasi ruangan agar terlihat luas. Dengan warna ini pula, ia dapat dengan mudah mendandani rumahnya.
Rumah yang berlokasi di Tangerang ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memuat ruang tamu sekaligus ruang keluarga serta dapur yang menyatu dengan ruang makan.
Dengan desain yang tepat, material yang apik, serta dekorasi yang secukupnya, ternyata mampu membuat hunian mungil jadi terasa nyaman untuk dihuni.
Gimana nih menurut kalian?(*)