IDEAOnline-Menata ulang rumah menjadi solusi mengakomodasi perubahan kebutuhan dan gaya hidup penghuninya.
Seperti halnya manusia, rumah juga mengalami evolusi.
Karenanya menata ulang adalah sesuatu yang layak dilakukan.
Menata ulang rumah acap dilakukan untuk menciptakan suasana baru menyambut momen khusus dalam keluarga.
Hari raya keagamaan, peristiwa penting keluarga misalnya pertunangan, atau acara lain yang melibatkan "orang luar", datang ke rumah.
Menata ulang juga dilakukan untuk menghindari kemonotonan.
Agar tak bosan dnegan suasana yang itu-itu saja, suasana baru perlu diciptakan.
Inspirasi interior mengaplikasikan warna netral.
Penataan ulang tidak harus melibatkan banyak hal yang merepotkan dan harus dilengkapi dengan perabot atau barang-barang baru.
Penataan ulang bisa dilakukan hanya dengan mengubah letak, mengganti kombinasi, atau memberi aksesori tambahan yang tak terlalu besar namun memberi perubahan visual dan rasa yang berarti.
Inilah 6 langkah penataan ulang dan re-dekorasi yang praktis dan mudah dilakukan.
Pertama, beri sentuhan pribadi/personal touch.
Ini bisa dilakukan dengan mengaplikasikan beberapa barang yang menjadi kesukaan dan ciri khas kamu sebagai pemilik rumah.
Hadirnya barang-barang yang dekat dengan kamu ini, akan menambah kenyamanan dan memberi identitas personal mu kepada siapa pun yang datang.
Gunakan dekorasi warna merah dan emas.
Kedua, mulailah memilih.
Kelompokkan barang dan aksesori yang ada.
Lakukan dari jenis barang sampai pada warna atau bentuk.
Ketiga, tentukan lokasi.
Tetapkan di mana barang dan aksesori akan ditempatkan di dalam ruang.
Keempat, pilih fokus. Pilih salah satu barang yang akan menjadi fokus di setiap sudut penataan.
Biasanya ukurannya lebih besar dari yang lain, atau punya kekhasan yang mencolok, bisa dari warna, tekstur, atau motifnya.
Tambahkan dekorasi, misalnya pada bagian dinding.
Kelima, teruskan dengan yang lain.
Setelah barang yang menjadi fokus ditentukan, ikuti dengan menentukan barang lain untuk melengkapinya.
Keenam, batasi objek.
Kendalikan diri mu untuk tidak memaksakan memakai atau mengaplikasikan semua barang, meski kamu menyukainya.
Perhatikan kesederhanaan desain sehingga cukup nyaman dirasakan, proporsional, dan sesuai kebutuhan.
Artinya, pemenuhan akan fungsi tetap menjadi prioritas utama.
(*)