Laporan Tabloid Rumah edisi 199
IDEAonline-Saya selalu mengidamkan kamar mandi yang bersih.
Tetapi repot juga jika terus-menerus membersihkannya. Apa solusi yang tepat?
Sulit atau tidaknya merawat kamar mandi tergantung dari bentuk dan desain kamar mandi itu sendiri.
Detail-detail perlengkapan kamar mandi yang banyak lekukan, misalnya, akan membutuhkan tenaga ekstra untuk perawatannya.
Baca Juga : 5 Kebiasaan Buruk Ketika Membersihkan Kamar Tidur, Segera Hentikan!
Sebaliknya, bentuk yang sederhana akan mempermudah proses pembersihan.
Untuk mendapatkan kamar mandi yang selalu bersih tanpa upaya berlebih, perhatikan beberapa hal berikut.

:quality(100)/photo/2019/05/03/1261097523.jpg)
Merawat kamar mandi
1. Pemilihan Material
Material kamar mandi, termasuk lantai, dinding, sampai plafon, pilihlah yang memiliki permukaan halus dan berpori-pori kecil.
Kaca merupakan material yang memiliki pori-pori rapat sehingga paling mudah dibersihkan.
Baca Juga : Bersihkan Saluran Wastafel dengan Garam dan Lemon, Jangan Kaget Ini yang Akan Dirasakan!
Konsep akses terbuka dengan pintu dorong jika kamar mandi memiliki lahan luas seperti desain toilet di area publik.
Penutup area mandi dan wastafel, sangat bagus jika terbuat dari bahan ini.
Lantai bukan berarti harus terbuat dari material licin. Ini malah membahayakan.
Pilihlah bahan bertekstur kasar namun berpori rapat, seperti keramik bertekstur atau batu kali.
Baca Juga : Dispenser Bisa Jadi Sarang Penyakit, Ini Dia Cara Membersihkannya
Lantai kamar mandi kinclong
2. Model Peralatan
Alat sanitari yang ditawarkan pasar sangat beragam modelnya.
Dalam soal perawatan, model yang paling sederhana yang paling membantu.
Contohnya keran. Tanpa detail ukiran, tak ada celah bagi kotoran untuk menempel.
Pembersihannya pun lebih cepat dilakukan.
3. Minimalkan Sudut
Sudut merupakan tempat yang paling sulit dijangkau saat perawatan.
Kotoran cenderung berkumpul di sini.
Lama kelamaan tumpukan kotoran ini akan menjadi tempat bakteri berkembang biak.
Solusinya, tata peralatan secara efisien untuk meminimalkan terbentuknya sudut.
Selain itu, pertemuan lantai dan dinding sedapat mungkin dibuat lengkung agar semua bagian dapat dipel.
(*)