Awalnya Garasi, Hunian Seluas 154 Meter Ini Berlimpah Cahaya dan Udara, Modern Banget!

Minggu, 05 Mei 2019 | 11:15
Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsitek

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Laporan Majalah IDEA edisi 178/2018

IDEAonline-Sulit membayangkan bahwa rumah ini dulunya merupakan dapur dan garasi yang menyatu dengan rumah lain.

Dinding dari deretan roster pada muka rumah menjadi penarik perhatian.

Bagian dalamnya pun tertata dengan apik sehingga penghuninya merasa nyaman.

Awalnya, lahan rumah ini difungsikan sebagai area servis dari sebuah rumah besar yang bergerak di bisnis katering.

Baca Juga : Hanya Seluas 112 Meter, Hunian Bergaya Skandinavia Miliki Paduan Warna yang Tidak Biasa!

Pemiliknya kemudian memutuskan untuk membagi dua rumah tersebut menjadi dua rumah yang terpisah.

Somia Design, dengan Gerry Surbakti sebagai desainer prinsipal, kemudian dipercaya menangani proyek ini.

Merenovasi bangunan yang sudah ada dan mengalihfungsikannya merupakan tantangan tersendiri bagi sang arsitek.

Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsiteka

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Terlebih, bangunan rumah lama sama sekali tidak memenuhi syarat sebagai rumah tinggal yang sehat. Sedikit sekali cahaya matahari yang masuk ke rumah.

Selain itu, finishing bangunannya pun sudah tidak layak.

Baca Juga : Memilih Material Ternyata Penting Agar Mudah Merawat Kamar Mandi!

Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsiteka

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Yang pertama kali dilakukan oleh Gerry adalah mengatur ulang pembagian ruangruangnya.

Di rumah yang baru, pemiliknya mensyaratkan ada 3 kamar tidur yang masing-masing dilengkapi kamar mandi.

Gerry memastikan kamar-kamar itu mendapat cahaya alami matahari.

Tanpa meninggalkan konteks bertinggal di wilayah tropis, si arsitek kemudian menciptakan batas yang kabur antara ruang dalam dan ruang luar.

Baca Juga : Bak Telur Gulung, Ternyata Ada Desain Meja Gulung yang Sempat Viral di Dunia

Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsiteka

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Ia menambahkan dari awalnya hanya berupasebuah taman di dalam rumah sebagai jalan masuknya cahaya dan udara alami.

Tantangan berikut yang harus dihadapi sang arsitek adalah kebisingan yang berasal dari sebuah sekolah dasar yang berada di depan rumah.

Ia kemudian menambahkan sebuah dinding setinggi 4 m yang terbuat dari susunan roster sebagai penghalang suara bising sekaligus penjaga privasi penghuni rumah.

Baca Juga : Yuk Hangatkan Ruang Tamu Saat Musim Hujan dengan Cara Ini, Homey Banget!

Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsiteka

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Tak hanya itu, dinding yang tampilannya mencolok ini sekaligus sebagai pemberi ciri khas yang artistik bagi rumah ini.

Pintu kayu pada dinding roster menandai jalan masuk ke rumah ini. Di balik dinding ini, terdapat sebuah taman, yang lagi-lagimengaburkan batas antara ruang dalam dan ruang luar.

Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsiteka

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Lebih jauh masuk ke rumah, alihalih ruang tamu, kita akan disambut oleh sebuah lorong yang berfungsi sebagai foyer atau area penyambutan tamu.

Di ujung lorong inilah terdapat ruangruang bersama, seperti ruang keluarga, ruang makan, dan ruang kerja yang tanpa sekat.

Baca Juga : Yuk Hangatkan Ruang Tamu Saat Musim Hujan dengan Cara Ini, Homey Banget!

Foto Mario Wibowo/ Lokasi Mand(A)Nila House, Renon, Denpasar, Bali Arsiteka

Alih Fungsi Sebuah Garasi

Selain mendatangkan kesan lapang, pengaturan ruang seperti ini pun memungkinkan seluruh keluarga berinteraksi walaupun mereka sedang melakukan kegiatannya masing-masing.

Hunian yang nyaman, hangat, dan sehat kini tercipta. Sebuah transformasi yang sempurna yang sempurna.

Gimana menurut IDEA lovers?

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya