Agar Terhindar Banjir, Tilik Sistem Pembuangan Kawasan dan Drainase!

Minggu, 05 Mei 2019 | 12:00
The Verge

ilustrasi hunian anti banjir

IDEAonline -Banyak pertimbangan saat orang ingin membeli maupun membangun hunian tempat tinggalnya.

Begini tanggapan dari Arsitek Sigit Kusumawijaya.

Selain hunian tersebut harus indah, fungsional, juga harus kokoh, Pertimbangan lain adalah bahwa hunian sebaiknya minim akan gangguan dan ancaman dari luar hunian itu sendiri, khususnya bencana.

tribunnews

ilustrasi banjir

Konsep desain rumah yang tanggap terhadap banjir memang tidak dapat terwakili oleh sebuah model atau gaya tertentu.

Kecermatan memilih dan menyiasati lokasi rawan banjir dengan konsep menyeluruh, harus dilakukan dalam skala kawasan, bukan skala site per 1 unit hunian.

Baca Juga : BERITA TERKINI: Begini Kondisi Jakarta saat Sungai Ciliwung Meluap, Titik Banjir Bertambah

Cermat di sini artinya, sebelum membeli atau merancang dan membangun rumah, perhatikan dulu kawasannya, apakah wilayah tersebut rawan banjir atau tidak.

The Verge

Rumah anti badai dan hujan

Jika keadaan memaksa Anda untuk membeli rumah di kawasan rentan banjir, hal penting yang harus dilakukan adalah bagaimana menyiasatinya.

Pemecahan yang paling sederhana adalah peninggian pail lantai bangunan atau pengurukan (ditinggikan dengan tanah).

Baca Juga : Harus Pintar! Perhatikan 4 Tips Memilih Lokasi Rumah Bebas Banjir

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D

Banjir merendam Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Rabu (30/1/2019).

Untuk meninggikan pail lantai bangunan harus memerhatikan kekuatan struktur bangunannya.

Siapkan fondasi dan kolom struktur untuk menahan beban bangunan tambahan yang muncul ketika peninggian lantai dilakukan.

Spl & Drainase Pemecahan lain yang dapat dilakukan, yaitu pembuatan Sistem Pengelolaan Limbah (SPL) yang terencana dengan baik dan drainase yang memadai pada lingkungan hunian.

Baca Juga : Memilih Material Ternyata Penting Agar Mudah Merawat Kamar Mandi!

Caranya, bisa dibuatkan titik resapan dalam skala tertentu yang dapat menampung air hujan atau air limbah rumah tangga lain agar masuk meresap ke dalam tanah sebelum sisanya mengalir ke sistem drainase lingkungan.

Sebelum membangun, sebaiknya harus memerhatikan peraturan bangunan yang diizinkan untuk membangun, khususnya Koefisien Dasar Hijau (KDH).

KDH adalah persentase lahan dari luas total yang diwajibkan untuk dialokasikan sebagai area hijau untuk daerah resapan air. Upayakan merancang bangunan dengan taman yang mengelilingi bangunan.

Bila menggunakan lantai semen, beton, atau paving block, selingi dengan tanah berumput.

Atau pilih paving block yang bisa dimasuki tanah dan rumput agar memudahkan penyerapan air hujan.

Instagram @ickajulya

Inspirasi Desain Taman Indoor Ukuran 2.8m×3.2m Milik @ickajulya

Sebaiknya sikap tanggung jawab sudah harus diterapkan sejak awal di dalam merancang dan membangun hunian.

Prinsipnya, air hujan yang jatuh ke lahan site kita, diusahakan tetap meresap ke dalam tanah di dalam lahan site kita, dan meminimalkan pembuangan air tersebut keluar dari lahan site kita.

Semoga membantu IDEA lovers!

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya