IDEAOnline-Saat menata ruang, karpet bisa dijadikan andalan dalam menguatkan konsep
desain yang diusung.
Namun jangan sembarang memasang dan memilih karpet karena jika salah memilih dan
memasangnya, bukannya ruang jadi makin cantik, bahkan bisa-bisa timbulkan penyakit.
Ini aturan memilih dan memasang karpet, yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan.
Jangan menempatkan karpet dengan posisi yang sama secara terus menerus.
Karena, pada kondisi ini, posisi tertentu akan lebih sering dipijak sedangkan sisi lainnya
jarang.
Pada sisi yang sering dipijak tentu cenderung mudah kotor atau terbentuk peta pijakan,
misalnya bulu karpet yang sering terinjak kaki menjadi “tidur”.
Baca Juga : Pesona Teraso di Lantai, Cat Dekoratif Ini Juga Punya Motif Lain Lho!
Baca Juga : Pakai Karpet Agar Lantai Tak Polos, Ini Tips Memilih dan Memasangnya!
Ubahlah posisi karpet secara berkala, 1–2 bulan sekali agar kelebatan dan kelembutan bulu
karpet tetap merata.
Perhatikan pula posisinya terhadap jendela atau sinar matahari.
Perubahan posisi ini juga mengurangi risiko memudarnya warna karpet pada jenis tertentu.
Karpet yang berbulu atau jenis shaggy memang membuat ruang terlihat lebih santai.
Namun, janganlah latah ikut memakai karpet jenis ini jika salah satu anggota keluarga
kamu, khususnya anak-anak mengidap alergi debu yang berat.
Pilihlah karpet jenis yang tidak berbulu atau shaggy jika dinilai karpet yang berbulu dapat
memicu kambuhnya alergi karena cenderung menyimpan debu yang bisa beterbangan jika
kurang terawat.
Baca Juga : Dibuat untuk Ruangan Berbeda, Ini 5 Jenis Karpet Berdasarkan Penempatan
Baca Juga : 7 Tips Jitu Mengganti Lantai Parket Rusak
Walau tersedia vacuum cleaner untuk menyedot debu yang menempel di bulu karpet,
namun tentunya lebih aman jika tidak memilih karpet jenis ini karena anak-anak senang
bermain di lantai.
Warna dan corak karpet yang sangat variatif menggoda kamu menggunakan sebagai
pengisi ruang dengan alasan kesesuaian warna atau tema.
Namun ada yang tidak berani memilih warna yang dianggap berseberangan.
Karpet yang warna dan coraknya lembut kerap dipilih dengan alasan lebih “aman” dan cocok
dengan penataan ruang model apa pun.
Baca Juga : Bingung Akan Memakai Lantai Kayu? Simak 6 Pertimbangan Sebelum Memasang
Baca Juga : Inovasi Terbaru, Material Penutup Lantai Anti Bakteri PemBunuh Bakteri
Jika ruang keluarga sudah banyak memainkan corak yang berasal dari wallcover, sofa, dan
gordennya, sebaiknya kamu memilih karpet yang berwarna dan bercorak lembut atau
bahkan polos sehingga tidak membuat ruang menjadi terlihat “hiruk-pikuk”.
Sebaliknya, jika elemen pengisi ruang cenderung kalem dengan warna-warna tenang maka
hamparan karpet dengan warna yang terang dan kontras akann menghidupkan ruang.
Atau, pilihkan corak yang berani sehingga ruang keluarga menjadi lebih hidup.
Nah, Idea Lover, dicoba yuk.
Baca Juga : Ciptakan Rumah Sehat Bebas Alergi dengan 7 Cara Sederhana Ini!
Baca Juga : Rumah Bisa Memicu Alergi Debu! Lakukan Hal Ini Untuk Mencegahnya
(*)