Bisa Jadi Destinasi Wisata Religi, Tilik tampilan Terkini Masjid Raya Padang Tanpa Kubah

Jumat, 17 Mei 2019 | 11:45

Pencahyaan aksen LED untuk menerangi aula masjid.

IDEAOnline -Mudik lebaran ke Padang? Sempatkan singgah ke Masjid Raya ini.

Jangan kaget jika ada yang berubah.

Masjid yang jadi ikon di Kota Padang ini, kini punya tampilan dan suasana baru.

Banyak orang, khususnya warga Padang tak asing lagi dengan masjid tanpa kubah yang tinggi menranya mencapai 85 meter ini.

Baca Juga: Apakah Masjid Harus Berkubah? Ternyata Ini Alasannya, Dekat dengan Asal Usul Gereja

Masjid ini dibangun saat gempa bumi menerjang kota ini pada 2009 dan menjadi simbol harapan dan inspirasi.

Perancang masjid ini adalah arsitek pemenang penghargaan Rizal Muslimin.

Meski tak punya kubah, atap masjid ini merupakan interpretasi kontemporer dari atap lengkung tradisional yang ditemukan dan menjadi cirikhas arsitektur Minang.

Menjadi masjid terbesar di Sumatera Barat, dan terbesar kedua di Sumatera, masjid ini mampu menampung 20 ribu jamaah untuk salat di waktu bersamaan.

Baca Juga: Bella Saphira Unggah Foto Dirinya Kunjungi Salah Satu Masjid Tertinggi di Dunia, Ketinggiannya Hingga 210 Meter!

Tak hanya interior masjid yang jadi indah, namun juga eksteriornya.

Setiap harinya masjid ini selalu sibuk, baik sebelum fajar, siang, maupun malam.

Karena yang datang ke sini bukan hanya jamaah yang ingin salat tapi juga mereka yang ingin berpartisipasi dalam banyak kegiatan yang sering diselenggarakan di sini.

Diceritakan oleh Karimis, seorang pejabat senior di manajemen Masjid Raya, banyak jamaah yang datang merasakan panas dengan lampu-lampu yang digunakan sebagai pencahayaan di masjid ini.

Namun, setelah memakai lampu baru kini suasana nyaman sudah dirasakan.

Baca Juga: Jarang Tersorot Media, Ternyata Masjid Istiqlal Miliki Lorong Rahasia Bawah Tanah yang Sempat Jadi Tempat Pelarian Belanda

Kecuali itu, konsumsi energi pun berkurang dari yang semula 34 ribu watt, sekarang hanya 7 ribu watt. Wow!

Adalah Signify, perusahaan global di bidang pencahayaan, yang telah menghadirkan lampu-lampu baru yang nyaman dan hemat ini.

“Signify ingin melestarikan dan menyoroti nuansa spiritual dan tradisional masjid, menggunakan pencahayaan yang dapat menekankan bentuk unik atap serta detail eksterior, dan di saat bersamaan, menciptakan suasana yang nyaman pada interior,” jelas Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia.

Baca Juga: Berdiri Lebih dari Dua Abad, Yuk kunjungi Istana Negeri Padang yang Jadi Kebanggaan Warga Sumatera Utara

Teknologi pada lampu yang digunakan membuat masjid tidak panas meski banyak jamaah.

Menggunakan sistem kontrol Color Kinetics, tim manajemen masjid dapat dengan mudah mengubah skema pencahayaan untuk menekankan detail arsitektur atau mengubah suasana keseluruhan di sekitar masjid.

Misalnya, pencahayaan aksen LED fungsional Vaya Flood MP RGB dan FlexAccent Track diprogram untuk menerangi aula salat utama dengan warna matahari terbenam untuk salat Magrib serta biru langit malam untuk salat Isya.

Di luar, lampu eksterior Vaya Flood MP RGB menyoroti ukiran motif tradisional pada fasad.

Menara masjid yang tinggi menjulang bersinar cemerlang di malam hari dengan pencahayaan Vaya Flood MP Warm White.

Baca Juga: Situs Gunung Padang Dibangun Empat Peradaban Berbeda

Pencahayaan ini kini membantu para jamaah di Masjid Raya Sumatera Barat mendapatkan suasana spiritual yang nyaman selama salat dan kegiatan keagamaan lainnya, baik di Bulan Suci ini maupun untuk seterusnya.

Signify berharap nuansa pencahayaan baru ini akan mendorong masyarakat untuk terus datang dan beribadah di masjid bahkan setelah Ramadan berakhir.

Penasaran dengan tampilan dan suasana baru di Masjid Raya ini,IDEAlovers?

Baca Juga: Meski Tanpa Kubah, Desain 4 Masjid Ini Tetap Memukau Para Jamaah

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya