Agar Tak Bocor ke Permukaan Lantai, Tilik Cara Tepat Hadirkan Roof Garden!

Rabu, 05 Juni 2019 | 14:00
housing

Menyiram tanaman

Laporan Tabloid Rumah Edisi 204

IDEAonline -Semakin sedikitnya ruang terbuka berupa taman dan penghijauan, menjadikan roof garden atau taman di atap rumah menjadi sebuah solusi untuk memecahkan kebutuhan akan ruang hijau terbuka di rumah atau bangunan.

Roof garden menjadi salah satu penyumbang paru-paru lingkungan, baik itu lingkungan perumahan atau bangunan komersial.

dok. s3-us-west-2.amazonaws.com
dok. s3-us-west-2.amazonaws.com

menyiram tanaman

Untuk membuat sebuah roof garden, apabila hanya dengan menyusun tanaman dalam pot, tidak memerlukan penanganan terlalu istimewa.

Anda hanya perlu membuat lantai memiliki campuran dan lapisan kedap air yang baik.

Namun, apabila tanaman akan ditanam langsung di atasnya, diperlukan penanganan khusus.

Penanganan khusus berupa pelapisan lantai dengan media tanam ini harus diperhitungkan agar air siraman pada media tanam tidak menggenangi permukaan lantai roof garden—yang dapat merusak lapisan kedap air dan akan menimbulkan kebocoran.

Baca Juga: Pilih yang Kurang dari 20 Cm, Simak Tips Wajib Tahu saat Pilih Tanaman Hias Indoor

Untuk itu ada pelapisan (layering) media tanam untuk sebuah roof garden.

Sebuah roof garden dapat dibuat sendiri dengan konstruksi dan penanganan cukup sederhana sebagai berikut.

Dok. Tabloid Rumah

Membuat Roof Garden

Lapisan membran tahan air (waterproofing membrane)

Baca Juga: 3 Hal yang dapat Mematikan Tanaman dan Solusinya, Salah Satunya Pakai Bumbu Dapur!

Meskipun lantai beton sudah diberi campuran kedap air, kondisi ekstrem panas dan dingin pada siang dan malam tetap mampu merusak permukaan lapisan beton.

Untuk itu, pada permukaan lantai beton perlu ditambahkan lagi lapisan membran kedap air yang akan melindungi secara total lantai beton dari rembesan air.

Batu kerikil/batu apung

Batu kerikil atau batu apung disusun di atas lapisan membran waterproof tadi.

Batu kerikil berguna untuk mengalirkan air yang merembes dari atas melalui celah-celah batu yang terbentuk karena ukuran batu yang berbeda.

Baca Juga: Jangan Males! Yuk Cari Tahu Cara Memilih Tanaman Indoor dengan Mudah

Lapisan batu kerikil atau baru apung ini kurang lebih setebal 10—12 cm.

Belakangan, telah tersedia bahan terbuat dari plastik ramah lingkungan yang dapat menggantikan batu dengan ketebalan yang lebih minim, namun mampu menyalurkan air dengan baik.

Lembaran geotextile

Lembaran ini meyerupai kain, namun biasa digunakan untuk pertanian sebagai penyaring air.

Fungsi geotextile di sini adalah untuk menahan agar lapisan tanah di atasnya tidak bercampur dengan media drainase tadi.

sehingga media tanam tidak akan memadat dan bercampur dengan media drainase.

Pasir

Lapisan pasir ditebarkan untuk membuat media tanam di atasnya menjadi lebih porous (berpori), sehingga nantinya air tidak akan menggenang di permukaan media tanam, karena mudah terserap ke bawah.

Baca Juga: Tempekah Kamu? Tanaman Hias Ini Miliki Getah Beracun yang Picu Mual Hingga Tewas

Ketebalan pasir dapat dibuat sekitar 15—20 cm.

Media tanam

Berupa campuran antara tanah gembur, kompos, dan pupuk kandang yang berfungsi sebagai media tanam.

Media tanam ini secara berkala dapat digemburkan dan atau dapat ditambahkan kompos atau apabila diperlukan dapat diganti dengan media tanam yang baru

Terutama apabila media tanam telah rusak atau unsur haranya telah hilang.

Dengan penanganan dan pemeliharaan yang baik, niscaya roof garden akan dapat bertahan lama dan tanaman tetap subur seperti halnya tumbuh di atas permukaan tanah.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya