IDEAonline - Furnitur di sebuah hunian biasanya bermaterial jati atau sungkai.
Berbeda dengan furnitur pada umumnya, furnitur yang satu ini terbuat dari limbah yang sering diabaikan.
Baca Juga: 100% Persen Berhasil! Simak Tips Merawat Furnitur Kayu Wajib Tahu
Ide pembuatan furnitur berbahan kadus bermula saat Angger Diri Wiranata dan Arief Susanto, dua mahasiswa lulusan ITS Surabaya, mendapat tugas mata kuliah Desain Dasar.
Ketika itu, tahun 2013, keduanya masih duduk di semester II Jurusan Desain Produk ITS.
Mereka diminta membuat produk dengan mengeksplorasi bermacam-macam material termasuk kardus.
Setelah beberapa kali uji coba, mereka menemukan bahwa rangkaian kertas tebal tersebut mampu menahan beban sehingga dapat digunakan sebagai material furnitur.
Mereka lantas berinovasi mengembangkan tugas menjadi sebuah bisnis baru.
Dengan membawa nama Dus Duk Duk, yang merupakan singkatan dari “karDUS untuk duDUK”, produk pertama rancangan mereka adalah kursi dan meja.
Hingga kini, Dus Duk Duk terus berinovasi dengan mengembangkan beberapa produk lain, seperti keperluan dekorasi, photo booth, elemen interior, instalasi ruang, jam dinding, pigura, hingga siluet wajah.
Meski 100% terbuat dari kardus, furnitur ini tetap kokoh, bahkan mampu menopang beban hingga 300 kg.
Dengan cairan khusus yang melindungi setiap lapisan kardus, furnitur ini aman dari cipratan air dan lebih kokoh.
Baca Juga: Berkonsep Unik dan Ramah Lingkungan, Kafe ini Gunakan Kardus Hampir ke Seluruh Komponen Interiornya
Harga yang ditawarkan bermacam-macam sesuai dengan ongkos produksi dan tingkat kesulitan, mulai dari Rp150.000 hingga Rp60 juta.
Bahkan, untuk proyek besar seperti custom design, mereka mematok harga sampai ratusan juta.
Produksi yang berpusat di Surabaya ini sekarang telah memiliki banyak pelanggan yang berasal dari Jakarta, Bali, Makasar, Mataram, bahkan sampai Paris (Prancis).
Wah keren banget yah! Gimana menurut kalian?
(*)