Jangan Salah, Rumah Bersih Juga Menyimpan Potensi DBD! Kenali di Sini

Selasa, 04 Juni 2019 | 14:00
insecstoop

Obat nyamuk apapun jenis dan bentuknya, berbahaya bagi kesehatan manusia

Laporan Tabloid RUMAH 129

IDEAonline - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah merebak di beberapa kota di Indonesia.

Nyamuk mematikan Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, biang penyebabnya, memang bisa menyerang siapa saja. Ayo kita periksa, siapa tahu rumah kita jadi sarang berbiaknya.

Liputan media massa sering tergelincir bahwa DBD adalah penyakit di tempat kumuh, lalu membuat kita lupa bahwa nyamuk ini bisa hidup di mana saja asalkan pas.

dok. Intisari

Kondisi apartemen kumuh di Hongkong

Kita lebih sering disuguhi tayangan dan tulisan, tentang korban DBD yang dirawat di rumah sakit pemerintah dengan kondisi dan fasilitas memprihatinkan,

Tentang pemukiman padat dan kumuh di tengah kota besar, tentang si miskin yang kehilangan anggota keluarganya karena tak segera membawa si penderita berobat.

Padahal, dalam sejarahnya tak sedikit korban berasal dari keluarga berada, tinggal di rumah yang bersih.

Kematian anak dari penyanyi dan psikolog Tika Bisono, seorang mantan menteri yang juga pernah terkena penyakit ini,

Meninggalnya seorang anak dari sebuah keluarga kelas atas yang tinggal di kawasan elite Jakarta Kebayoran Baru,

Jelas menunjukkan fakta bahwa asumsi DBD identik dengan penyakit di daerah kumuh adalah kesalahan besar.

Baca Juga: 6 Langkah Ini Bisa Usir Jauh-Jauh Nyamuk dari Rumah, Dijamin Kabur!

insecstoop

Obat nyamuk apapun jenis dan bentuknya, berbahaya bagi kesehatan manusia

Habitat Nyamuk

Nyamuk ini tumbuh pada iklim lembab dan pada daerah ketinggian di bawah 1.000 m di atas permukaan laut.

Itu artinya, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk ini.

Itu artinya (lagi), setiap rumah harus mewaspadai sejak dini dari lingkungannya sendiri. Menurut catatan Departemen Kesehatan, penyakit ini sudah dijumpai di seluruh provinsi di Indonesia.

Pada tahun 2005 saja, angka kasusnya mencapai lebih dari 50 ribu, dengan DKI Jakarta sebagai pemegang rekor terbesar.

Baca Juga: Benarkah Nyamuk Suka Warna Gelap? Ini Jawabannya

Sarang dalam Rumah

Nyamuk dewasanya menyukai area-area yang memiliki kelembapan tinggi.

Butuh waktu antara 10—12 hari bagi sang nyamuk untuk bermetamorfosis dari telur ke jentik-jentik dan menjadi dewasa yang siap menggigit manusia.

Daya jelajahnya terbatas hingga 100 m saja, menggigit hanya pada pagi atau siang hari, dan adalah nyamuk betina yang menyerang manusia.

Obat Nyamuk

Baca Juga: Cara Buat Lilin Aromaterapi Aroma Sereh, Ampuh Untuk Usir Nyamuk di Rumah

Dengan karakteristiknya yang seperti itu, kita bisa mengidentifikasi dan mengelompokkan sumber-sumber berkembangnya nyamuk ini di dalam rumah kita.

1. Talang air yang menggenang, dak-dak rumah yang terbuka, bak mandi, konstruksi pagar yang cekung dan pagar yang keropos dimakan karat, atau saluran-saluran pembuangan air yang tidak sempurna.

Baca Juga: Gerebek Rumah Iis Dahlia, Raffi Ahmad Ungkapkan Dirinya Tak Ingin Dipanggil Bapak oleh Devano, Ada Apa Yah?

Layaknya tubuh kita sendiri, semestinya kita mengenali dengan baik mana saja bagian-bagian dalam rumah yang berpotensi menyimpan genangan air.

2. Kolam ikan, pot-pot tanaman, vas-vas bunga, tempat makan/minum binatang peliharaan, alat-alat perabot dan pertukangan, selang air, mainan anak-anak, dan aneka ceruk lain yang menjadi bagian dari ekspresi hobi kita.

3. Peralatan elektronik seperti kulkas, pendingin udara, mesin cuci.

Bagian belakang kulkas menyimpan air sebagai bagian dari proses pendinginan.

Pendingin udara juga menghasilkan tetesan air yang berpotensi menggenang.

Selang-selangnya berpotensi menyimpan air, dan hanya dalam beberapa hari menggenang, ia sudah bisa menjadi sarang buat berkembangnya nyamuk.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti