IDEAOnline-Secara umum, terdapat 5 sistem hidroponik yang banyak digunakan oleh petani hidroponik di seluruh dunia.
Beberapa di antaranya cocok diterapkan dalam skala rumah tangga.
Sistem Wig
Sistem ini paling mudah dan ekonomis.
Wig bisa dilakukan dengan wadah apapun yang bisa menampung air, serta tidak memakai listrik.
Kelemahannya, air di dalam wadah cenderung statis sehingga asupan oksigen dalam air kurang.
Cara paling mudah untuk mengatasinya adalah mengaduk-aduk air agar bergerak.
Baca Juga: Inilah Keuntungan Hidroponik, Metode Cocok Tanam di Lahan Terbatas
Sistem NFT(Nutrient Film Technic)
Dinamakan demikian karena air dalam sistem mengalir setipis film, yaitu 3-4mm.
Sistem ini memungkinkan oksigen dalam air tercukupi, namun kekurangannya sangat bergantung dengan listrik karena air mengalir 24 jam sehari.
Sistem ini memungkinkan tanaman dipanen dalam jumlah banyak dan cocok digunakan dalam skala rumah tangga hingga komersial.
Baca Juga: Mau Bikin Taman Kering di Rumah? Ikuti 5 Tips Berikut Sebelum Membuatnya
Sistem DripSistem ini mirip dengan vertigasi dan umumnya digunakan untuk tanaman berbatang kayu yang ditanam di dalam polybag.
Caranya adalah dengan menginjeksi cairan nutrisi ke dalam polybag dengan selang. Sistem ini menggunakan timer yang dalam sehari menginjeksi nutrisi sebanyak 5 kali.
Sistem Rakit ApungSistem ini mengapungkan air di atas air nutrisi, yang diberi pompa air agar oksigen tercukupi.
Sistem ini cocok untuk daerah dengan listrik tidak stabil, karena tanaman dapat bertahan tanpa masalah hingga 2 hari, namun membutuhkan area yang cukup luas.
Sistem AeroponikSistem pengkabutan ini bekerja dengan cara menyemprotkan air nutrisi ke udara seperti kabut.
Sistem ini terbilang paling sempurna karena nutrisi dan oksigen sangat tercukupi, namun sangat mahal dan sangat bergantung dengan listrik, karena tanaman dapat langsung mati jika tidak diasup dalam waktu 15 menit.
Baca Juga: Asyik Juga Pesta Taman Saat Lebaran, Ini Outdoor Kitchen nan Fleksibel
(*)