Mengenal Gaya Japandi yang Lagi Hits di Indonesia, Udah Pernah Dengar?

Rabu, 26 Juni 2019 | 15:30
homedit

Gunakan fabrics atau tekstil untuk mendapatkan gaya skandinavia

IDEAonline -Semakin mahalnya harga properti membuat ukuran hunian kian menyusut.

Bahkan di perkotaan, hal ini dianggap wajar mengingat realita keterbatasan lahan.

Ada beberapa elemen tertentu yang membuat rumah dapat terlihat lebih besar.

Salah satunya desain yang digunakan.

Baca Juga: Bikin Semangat, Icip Inspirasi Hunian dengan Sentuhan Skandinavia Warna Kuning Seluas 390 M!

CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan mengungkapkan, ide tersebut mewujud dalam sebuah tren desain yang dinamai "Japandi".

DEKORUMA

Mengenal gaya japandi yang lagi hits di indonesia, udah pernah dengar?

"Japandi adalah gabungan Japanese dan Scandinavian," kata Dimas saat acara media session Samsung Electronics, Dekoruma, Selasa (25/6/2019).

Baca Juga: Hemat Bujet dengan Skandianvia, Hunian Seluas 140 M Ini Miliki Vista Asik ke Arah Kolam Ikan

Dia mengatakan, kemunculan tren Japandi tak lepas dari keinginan customer yang mendambakan rumah minimalis, namun dengan konsep lain—Scandinavian dan Jepang.

Dari sana, kemudian lahir konsep ini, namun dengan beberapa perubahan.

"Dari segi bahan, misalnya, penggunaannya lebih pada kayu jati dan mahoni, karena lebih gelap," ujar Dimas.

Ada pun sisi Scandinavian diterjemahkan dalam konsep warna putih dan abu-abu.

Pemilihan kedua warna itu dianggap lebih sesuai untuk ruangan minimalis, salah satunya tampak simpel.

Konsep Japandi tersebut juga mengedepankan fungsi, di mana setiap furnitur menyesuaikan kebutuhan dari penghuni.

DEKORUMA

Mengenal gaya japandi yang lagi hits di indonesia, udah pernah dengar?

Dimas mencontohkan, sebagian penduduk Jakarta, misalnya, kian jarang di rumah, sehingga tidak memerlukan dapur besar.

Baca Juga: Berawal dari Shabby Chic, Dapur Skandinavia Milik Ria Miranda Berhasil Bikin Iri!

Ada pun fungsi dapur beralih untuk sekadar menghangatkan makanan. "Inti dari Japandi adalah simpel, minimalis dan fungsional," kata Dimas.

Gimana menurut IDEA lovers? (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya