5 Cara Bikin Rumah Hemat Listrik dan Tetap Sehat bagi Penghuninya

Rabu, 26 Juni 2019 | 14:34
Business Marketing Service

hemat listrik

IDEAonline - Memiliki rumah di daerah beriklim tropis memang harus siap dengan udaranya yang panas.

Bagi sebagian orang, udara yang panas bisa diatasi dengan menggunakan pendingin ruangan, seperti air conditioner (AC) dan kipas angin.

Baca Juga: 5 Cara Bikin Rumah Hemat Listrik dan Tetap Sehat bagi Penghuninya

Demikian pula ketika rumah terlihat gelap karena pencahayaan tidak bisa masuk dengan optimal, sebagian besar penghuni pun akan memilih menghidupkan lampu sepanjang hari.

Elle Decor
Wallander

Instalasi air, listrik, dan perangat dapur lain direncanakan sejak awal perencanaan dapur.

Sebulan atau dua bulan, mungkin pengeluaran ini tidak terasa bagi Anda. Namun, bila terus-menerus, coba hitung berapa banyak energi yang dihabiskan untuk menyalakan AC dan lampu sepanjang hari.

Lalu kalkulasikan dengan biaya yang harus dikeluarkan selama per bulannya. Luar biasa besar bukan?

Sementara itu, desain rumah saat ini yang dibuat oleh pengembang kebanyakan tidak memikirkan tata pencahayaan dan sirkulasi udara.

Karena keterbatasan ruang, para pengembang seakan memaksakan tata letak rumah yang berdempetan hingga satu-satunya jalan keluar dari rumah tersebut adalah bagian depan.

Baca Juga: Hemat Tagihan Listrik dari Penyedot Debu Yuk, Ini Tips Memilihnya

Banyak rumah kini yang hanya memiliki jendela di bagian depan sementara bagian samping dan belakang merupakan tembok yang langsung menempel pada dinding tetangga.

Rumah tipe seperti ini merupakan tipe rumah yang boros energi.

Penghuni tidak memiliki pilihan lain, kecuali menghidupkan banyak lampu di siang hari karena sinar matahari tidak dapat masuk ke bagian dalam rumah mengingat jendela yang tersedia hanya di bagian depan.

Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Membuat Jaringan Listrik Baru

Tak heran, bila hal ini tentu saja membuat tagihan listrik Anda “membengkak” setiap bulannya.

Sebenarnya, penggunaan AC, kipas angin serta lampu bisa diminimalkan bila desain rumah Anda benar-benar mempertimbangkan aspek pencahayaan dan sirkulasi udara dengan baik.

Selain bisa menghemat energi, pencahayaan dan sirkulasi udara yang berjalan optimal juga mampu menciptakan sebuah rumah yang sehat bagi penghuninya.

Untuk mewujudkan rumah yang mampu memenuhi kriteria tersebut, Anda dapat mengikuti desain rumah ideal berikut ini.

TINGGIKAN PLAFON

Menurut Nurrizka, arsitek Vaastu Studio Arsitektur, idealnya, jarak antara lantai dengan plafon ialah 2,7—3,5m.

Foto Eric Dinardi Properti Wirawan, Kembangan, Arsitek Realrich Sjarief • Desainer Interior Mondrich

A House to Retreat / ruang tamu berlimpah cahaya/ plafon tinggi

Semakin tinggi plafon maka rumah akan semakin baik dihuni sebab hawa panas yang bersumber dari atap akan dihalau dengan jarak plafon yang tinggi.

Baca Juga: Hemat Tagihan Listrik dari Penyedot Debu Yuk, Ini Tips Memilihnya

Namun, yang terjadi pada rumah-rumah yang dibangun oleh pengembang memiliki ketinggian plafon hanya sekitar 2—2,6m.

Angka ini jelas di bawah standar ideal ketinggian plafon.

Hal ini tentu sangat berdampak terhadap suhu panas yang terdapat di dalam rumah.

Jika memungkinkan, Anda bisa meninggikan atap rumah sehingga jarak plafon juga bisa lebih tinggi.

TAMBAH VENTILASI

Banyaknya bukaan atau jendela pada rumah berguna agar angin dapat berhembus tanpa halangan ke dalam rumah Anda dan menggantikan udara yang pengap.

dok. dlrnmusic.com

kipas angin yang diletakkan dengan tepat di dalam rumah dapat membuat lingkungan adem bebas AC.

Hal ini tentunya dapat meminimalkan penggunaan pendingin ruangan, terutama pada siang hari.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan suhu dalam ruangan adalah menambah ventilasi pada beberapa ruangan.

Misalnya di ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan. Caranya adalah memodifikasi jendela dengan menambah ventilasi berupa kisi-kisi.

Kehadiran kisi-kisi tambahan pada jendela akan memperlancar sirkulasi udara di dalam ruangan.

TAMBAHKAN KISI-KISI DI BARAT

Banyak orang yang enggan untuk memiliki rumah yang menghadap barat.

Alasannya, rumah menghadap barat pastinya akan menerima sorotan sinar matahari lebih banyak sehingga hawa di dalam rumah akan terasa lebih panas.

Ujung-ujungnya, penghuni pun akan menyalakan pendingin ruangan sebagai solusinya.

Rumah menghadap utara-selatan dianggap sebagai posisi terbaik oleh banyak arsitek.

Namun, kini banyak orang yang tidak bisa memiliki rumah menghadap kedua arah tersebut.

Alasannya ialah karena terbatasnya lahan dan membeli rumah dari pengembang.

Jika rumah sudah terlanjur menghadap ke arah barat, buat secondary skin di sisi barat.

Secondary skin dapat dibuat dengan cara membuat kisi-kisi di depan dinding atau melapisi dinding dengan tanaman.

(*)

Editor : Akhmad Juanda

Baca Lainnya