Gunakan Warna yang Tepat di Kamar, Penting untuk Psikologi Anak

Rabu, 03 Juli 2019 | 16:00
Foto Jou Endhy Pesuarissa Properti Gunawan Wibisono & Ariyani Sukma, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Kamar anak- ruang bermain anak

Laporan Tabloid Rumah Edisi 205

IDEAonline -Orangtua mana yang tak bangga melihat putrinya tumbuh menjadi lebih dewasa.
Pada masa-masa inilah si anak mulai mencari jati diri.

Dok. Tabloid Rumah

Salah satu tanda yang sering muncul, banyak di antara mereka mulai beralih ranjang.

Yang sebelumnya tidur bersama orangtuanya, kini minta tidur sendiri di kamar barunya.

Seperti yang dilakukan keluarga Andi (50 th), seorang manajer bank swasta di Jakarta.

Sebagai seorang ayah yang bijak, ia telah merencanakan kamar bagi putrinya jauh-jauh hari.

Namun sebelum kamar ini dipakai si anak, untuk sementara waktu digunakan sebagai kamar tamu.

Baca Juga: 4 Tips Menata Kamar Anak agar Tidak Membosankan Menurut Desainer

Jadi ketika sang anak dewasa, kamar tersebut akan disulap interiornya.

“Kami membeli rumah di daerah Cempaka Putih, ini sejak 8 tahun lalu setelah putri kedua kita lahir.

Awalnya rumah ini hanya ada 2 kamar, 1 kamar utama dan 1 kamar anak putri pertama.

Lalu kita menambah beberapa ruang, salah satunya untuk mempersiapkan kamar Arsya, putri ke 2 kami. Kata Arsya, ia ingin kamarnya lucu dan banyak warna,” pesan Andi.

Ide Desain

Layaknya kamar anak yang lain, aspek terpenting dari ruang anak harus memberikan ekspresi dan imajinasi positif.

Baca Juga: Akhirnya Melahirkan, Tilik Kamar Anak Raditya Dika yang Awalnya Sebuah Ruang Kantor! 'Gue Gatau Apa-apa Yah'

Aspek ini penting dikarenakan sang anak memiliki perilaku mengikuti apa yang ia rekam.

Seperti memilih warna yang dipakai harus tepat, karena berpengaruh pada psikologi anak.

Skala ruang.

Dok. Tabloid Rumah

Pertimbangan akan skala ruang juga diperhatikan dengan tinggi badan pemakainya.

Baca Juga: Enggak Perlu AC? Desainer Ini Hadirkan Kamar Anak yang Dilapisi Kaca

Secara ketentuan memang tak ada aturan, namun jika dilihat dari sisi kenyamanan akan terasa.

Seperti kamar ini memiliki ketinggian plafon 2,40 m, sehingga ketinggian standar ruang menjadi wajar.

Ini pun dilakukan pada penempatan furnitur yang dipakai.

Seperti rak, misalnya, memiliki tinggi maksimum 1,60 m.

Warna-warna cerah.

Dok. Tabloid Rumah

Warna-warna cerah dipilih sebagai tema utama kamar ini karena dianggap dekat dengan karakter anak di usia belia, seperti oranye, merah, ungu, hijau, kuning, dan pink.

Di samping itu, ada permainan drop ceiling di atas tempat tidur.

Baca Juga: Jangan Gunakan Kulkas Dua Pintu, Begini Cara Menata Dapur di Lahan Terbatas

Fungsinya untuk menciptakan hidden lighting atau pencahayaan tersembunyi.

Dengan demikian anak akan dimanjakan dengan beragam fantasi.

Pintu di kamar anak.

Dok. Tabloid Rumah

Pintu menjadi akses yang penting bagi seorang anak.

Dengan memberikan warna pintu yang berbeda dengan pintu-pintu yang lain, maka warna ini akan menjadi sign atau tanda di mana anak tinggal.

Di lain sisi, dengan membedakan pintu di kamar anak dengan pintu lain akan memberikan kesan bahwa seorang anak juga bisa eksis dan ambil peran di dalam keluarga.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya