Laporan majalah IDEA 193
IDEAonline - Pemilik rumah ini, Pram, mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang introvert.
Pribadi introvert yang cenderung tertutup sangat menghargai privasi dan lebih senang menikmati waktu sendiri.
Saat huniannya hendak dibangun, Pram pun berpesan agar sang arsitek dapat mengakomodasi kebutuhan pribadinya ini.
Arsitek Andy Rahman lantas merancang hunian yang tanpa banyak bukaan pada sisi depan yang menghadap jalan.
Bangunan ini justru memiliki bukaan yang menghadap ke samping lahan.
Bahkan, pintu masuk utama rumah ini pun dibuat ke arah samping.
Begitu juga jendela kamar tidur di lantai atas.
Baca Juga: Demam Tom Holland? Deretan Inpirasi Kamar Anak Bernuansa Spiderman ini Bisa Buat Kamu Iri!
Dengan pengaturan seperti ini, privasi lebih terjaga sehingga penghuni rumah ini merasa lebih nyaman dan aman.
Dari muka, bentuk bangunan rumah ini terbilang sederhana.
Bentuk kotak yang simpel hadir dalam beberapa ukuran massa.
Yang paling menonjol adalah kotak putih besar di depan.
Di sebelahnya, terdapat kotak abu-abu yang posisinya sedikit mundur.
Ukuran jendela yang relatif kecil dibandingkan ukuran kotak sekali lagi menandakan bahwa pemilik rumah ini tidak ingin hunian yang terlalu terbuka ke depan.
Baca Juga: Subhanallah, Begini Kisah Kuli Bangunan yang Lakukan Salat di Bawah Terik Matahari
Kejutan di Dalam
Meskipun tampak tertutup dari luar, rumah ini menyajikan sesuatu yang berbeda ketika kita masuk ke dalamnya.
Di lantai bawah, setelah melalui ruang tamu, sebuah “lorong” akan mengantarkan kita ke ruang di belakang rumah.
Di bagian lorong ini, terdapat kamar mandi, musala, dan sebuah dapur bersih yang melayani ruang makan yang terletak tak jauh dari situ.
Adanya lorong ini seolah menjadi sebuah area perkenalan akan pribadi si pemilik rumah.
Bagaikan sebuah introduksi atau “introduction”, mempersiapkan orang yang datang untuk mengenal pribadi pemilik rumah yang berbeda, tidak sekadar sosok introvert yang terlihat dari luar.
Begitu kaki melangkah lebih jauh, tampaklah sebuah ruang luas dengan pemandangan taman di belakangnya.
Hijaunya taman bagaikan sebuah oase yang menyegarkan pandangan setelah melalui ruang yang tertutup.
Di ruang inilah keluarga Pram bersantai, menikmati taman dan gemericik kolam.
Oleh sang arsitek, efek kejutan ini sengaja dihadirkan, sebagai perwujudan konsep “implosive” yang artinya “meledak ke dalam”.
“Ledakan” perbedaan suasana antara ruang-ruang depan dan ruang di belakang ini semakin kuat terasa berkat pemilihan material yang digunakan.
Baca Juga: Ada Foto Shakira di Penjara, Simak Tips Memajang Foto Ala Jerry Aurum, Mantan Suami Denada
Di sini, tegel motif antik dipasang secara acak melapisi lantainya.
Sementara, bata merah ekspos melapisi sebuah bidang dindingnya.
Semua yang kaya tekstur dan warna memberi kesan informal pada ruang keluarga ini.
Nyaman! Sementara, di lantai atas terdapat area-area yang menuntut privasi lebih tinggi, seperti kamar-kamar tidur, ruang santai, serta ruang belajar.
Baca Juga: Solusi Lahan Sempit, Inilah 3 Cara Ciptakan Taman Kering Bebas Masalah
Kamar tidur utama memiliki desain yang tidak biasa.
Walaupun terletak di bagian depan, jendela jendela besar tidak menghadap ke jalan, melainkan justru menghadap ke samping lahan.
Di bagian dinding yang menghadap jalan hanya terdapat jendela kecil sebagai tempat masuknya cahaya.
Ini menegaskan kembali desain rumah yang dirancang sesuai kepribadian sang pemilik yang lebih nyaman berada di ruang dengan tingkat privasi tinggi.
Baca Juga: WC Mampet Hingga Sulit Mem-flush? Coba Atasi dengan Soda Kue dan Cuka!
(*)