Mengenal Kembali Homogenous Tile, Lebih Kuat Dibanding Keramik?

Selasa, 09 Juli 2019 | 20:00
hgtv

homogenous tile ideas

LaporanTabloid RUMAH 358

IDEAonline - Meskipun material ini sudah lama ada di pasaran, tak ada salahnya kita mengenal kembali produk penutup lantai ini.

Seperti dalam dunia fesyen, desain interior dan material-material pendukungnya pun terus berkembang dan berinovasi mengikuti tren serta teknologi terbaru.

Sebelumnya, banyak orang menggunakan ubin keramik sebagai penutup lantai. Ini dikarenakan ubin keramik lebih mudah ditemui dan harganya terbilang lebih terjangkau.

Baca Juga: Jarang Terpikirkan, Ini 6 Jenis Rumah yang Selalu Dijual dengan Harga Murah

Namun, seiring berkembangnya teknologi dan inspirasi desain, tuntutan yang berasal dari para arsitek, desainer interior, bahkan orang awam sekalipun, muncul-lah penutup lantai homogeneous tile (HT).

Berbeda dengan ubin keramik yang memiliki dua lapisan—tanah liat dan glasur—ubin homogeneoustile hanya memiliki satu lapisan yang sama dari bagian atas hingga bawahnya atau homogen sehingga disebut homogeneous tile.

Baca Juga: Ide Datang Tak Kenal Waktu, Ini Cara Mendesain Kamar Tidur bagi Pekerja Kreatif dan 3 Hobi Lain

Bagi beberapa orang, jenis ubin ini memang masih terdengar asing.

Padahal ini adalah nama lain dari ubin granit. HT memang dibuat sebagai tiruan granit alam. Inilah yang membuat HT tidak memiliki motif sebanyak ubin keramik.

Tapi belakangan, perkembangan teknologi membuat penutup lantai ini juga hadir dengan beragam motif.

DAYA SERAP AIR SANGATKECIL

Sebagai penutup lantai, HT lebih kuat dibanding keramik. Hal ini disebabkan oleh bahan pembuatnya yang lebih banyak menggunakan hard material,seperti silica dan feldspar.

“HT memiliki kekuatan tekan di atas 450kg/cm2, sementara keramik hanya 300kg/cm2,” ujar Kuntjoro Tjahjosarwono, Manager GTS PT Granitoguna Builing Ceramics.

Baca Juga: Furnitur Ini Solusi Hemat Bagi yang Gampang Bosan Tatanan Interior

Perbedaan lain yang mendasar dari ubin keramik danhomogeneous tile adalah daya serap air keduanya.

Saat akan memasang ubin keramik, tukang biasanya merendam keramik terlebih dahulu untuk menghindari keramik terlepas atau popping.

Cara ini tidaklah berlaku jika Anda menggunakan HT. “HT memiliki daya serap air yang sangat kecil, yaitu di bawah 0,5% saja karena melalui proses pembakaran hingga suhu 1230oC. Sementara, keramik di atas 10%,” tambah Kuntjoro.

Tak mengherankan jika HT sangat kuat dan tahan akan goresan. Daya serap air yang lebih kecil inilah yang membuat HT diklaim lebih mudah perawatannya karena noda tidak mudah menempel.

POLISHED DAN UNPOLISHED

Dari proses produksinya, HT sendiri dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu polished dan unpolished.

Polished atau kilap akan melalui proses polishing dengan menggunakan batu abrasive sehingga menghasilkan kilap yang sempurna. Sedangkan untuk produk unpolished tidak melalui proses poles, hanya dilapisi dengan lapisan glazur,” ulas M. Zachri Zelhas, Designer GTS PT Granitoguna Building Ceramics.

Baca Juga: Nikahi Janda Kaya Hingga Miliki Hunian Mewah Lengkap dengan Kolam Renang, Ternyata Ajun Perwira Kepincut Jennifer Jill Semenjak Jadi DJ

Adanyaperbedaan tekstur, umumnya produk unpolisheddigunakan untuk area luar karena permukaannya yang tidak licin. Karena kualitas HT diyakini lebih baik dibanding keramik, harganya pun jauh lebih mahal. Misalnya produk HT keluaran Granito yang berkisar antara Rp200.000 sampai Rp300.000/ boks (isi 3 lembar).

Soal yang mana yang harus Anda pilih sangat tergantung keinginan Anda. Jika Anda menginginkan motif yang beragam, keramik jelas lebih unggul. Namun jika ingin kekuatan namun harganya lebih mahal, HT adalah pilihan yang pas.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti