IDEAonline - Pohon 'Dragon Blood' atauDracaena Cinnabariadalah sebuah pohon yang banyak ditemukan di Afrika.
Pohon ini juga merupakan pohon cemara.
Asal usulPohon 'Dragon Blood' atauPohon Darah Naga ternyata sangat menarik.
Jauh di antara lautan Arabia, ada sebuah pulau yang dijuluki pulau alien. Namanya pulau Socrota!
Termasuk dalam wilayah negara Yaman, pulau Socrota ini juga dikenal sebagai tempat terasing di bumi.
Baca Juga: Ide Datang Tak Kenal Waktu, Ini Cara Mendesain Kamar Tidur bagi Pekerja Kreatif dan 3 Hobi Lain
Kok disebut sebagai tempat asing dan pulau alien, sih? Rupanya, di sana banyak hewan dan tanaman yang tidak biasa, teman-teman.
Karena keunikan alam di sana, orang-orang merasa seperti sedang tidak di bumi.
Alasan mengapa tanaman di sana memiliki bentuk yang unik adalah karena mereka tumbuh dalam lingkungan yang gersang di bawah kondisi ekstrem.
Baca Juga: Mengenal Kembali Homogenous Tile, Lebih Kuat Dibanding Keramik?
Pulau ini bahkan dianugerahi gelar sebagai situs warisan alam dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), sebagaimana dikutip dari Buzzle.com.
Dikutip dari Softschool.com, Dragon Blood tampak seperti pohon jamur raksasa dan dapat tumbuh hingga ketinggian 10 meter.
Pada tiap ujung batangnya, pohon Dragon Blood ini memproduksi daun yang kaku, tipis, dan berbentuk panjang.
Fungsi daun ini adalah untuk menyerap kelembaban dari udara dan ditransfer ke akar.
Selain itu, Dragon Blood juga memiliki bunga kecil berwarna putih atau hijau yang berbau harum.
Dilansir dari tribunnews, keunikan pohon cemara ini adalah saat batang pohonnya patah atau ditebang.
Baca Juga: Nyamuk Mudah Berkembang Biak Saat Pergantian Musim, Coba Hadirkan Angin Buatan!
Pohon ini mengeluarkan getah berwarna merah seperti darah.
Pohon yang 'berdarah' saat ditebang ini kemudian diberi nama Dragon Blood.
Rupanya, getah mirip darah ini juga bisa digunakan untuk mengatasi diare, luka yang dalam, luka terbuka, disentri, maag, bahkan demam.
Dikutip dari BBC.co.uk, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2004 lalu, tanaman ini masuk dalam kategori 'vulnerable'.
Unik yah, gimana menurut kalian?
(*)