Laporan majalah IDEA 190
IDEAonline - Pemilik rumah yang satu ini, Neysa Oktanina, gemar berburu foto OOTD (outfit of the day) di beberapa kafe dan restoran.
Profesinya sebagai karyawan swasta sekaligus content creator menuntutnya untuk mengabadikan busananya, hasil kerja sama dengan berbagai fashion brand.
Baca Juga: Engga Sangka, 9 Gedung Ini Digadangkan-gadangkan Ikut Nominasi World Architecture Festival 2019
Agar tak lagi bingung mencari tempat untuk ber- OOTD, Neysa bersama suami, Adrie Primera, sengaja mendesain hunian yang dapat digunakan sebagai tempat berfoto sesering mungkin.
Terinspirasi dari beberapa kafe yang mereka sering kunjungi, konsep industrial akhirnya dipilih sebagai desain hunian mereka.
Desain yang mirip dengan coffee shop favorit mereka dipilih dengan harapan agar mereka tak perlu sering-sering bertandang ke kafe.
“Kami pilih industrial tapi yang kesannya light supaya tetap nyaman dilihatnya.
Makanya material yang digunakan tidak semuanya serbaekspos,” ujar ibu dari Kiandra Nayanegara Primera ini.
Konsep industrial tersebut bisa langsung terlihat mulai dari fasadnya.
Besi, kayu, kaca, dan semen ekspos digunakan sebagai material fasad. Desain fasadnya pun terbilang unik, terdiri dari dua bentuk, yakni kotak dan segitiga dengan lis besi.
Baca Juga: Nyamuk Mudah Berkembang Biak Saat Pergantian Musim, Coba Hadirkan Angin Buatan!
Dengan desain seperti ini, dari luar, rumah tampak seperti memiliki dua massa bangunan yang berbeda.
Masuk ke dalam hunian, area foyer serta ruang keluarga yang menyatu tanpa sekat menjadi ruang yang pertama kali terlihat. Ruang keluarga pada hunian ini terbilang mungil, lebarnya hanya 3,5 m.
Solusinya, sang arsitek mendesain ruangan dengan plafon yang tinggi, lengkap dengan skylight. Selain memberi efek luas, skylight juga dapat memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan.
Di rumah ini, kaca transparan menjadi material dominan yang membuat rumah terlihat terang.
Pada siang hari, cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah menciptakan bayangan yang dramatis.
Untuk mengatasi suara bising ketika hujan dan panas matahari yang menyengat kala siang hari, pemilik rumah mengganti atap polikarbonat dengan kaca 20% agar panasnya tetap tersaring.
Baca Juga: Inilah Solusi dari 5 Masalah Pemipaan yang Sering Muncul di Rumah
Menurut Neysa, rumah yang terang bisa membuatnya produktif.
Satu hal yang membuat rumah ini unik dan berbeda pada desain rumah pada umumnya adalah jembatan kaca di tengah-tengah ruangan.
Jembatan ini menjadi penghubung antara ruang yang satu dengan ruang yang lain pada lantai dua.
Neysa bercerita, saat membangun rumah ini, ia menginginkan rumah tingkat yang bagian atas dan bawahnya tetap terkoneksi.
“Dengan adanya jembatan ini, rumah jadi terlihat terbuka, sehingga saat sedang berada di bawah, kami tahu apa yang ada di atas, begitu pun sebaliknya. Kalau mau manggil juga jadi gampang,” ujar wanita kelahiran tahun 1991 ini.
Jembatan ini juga seakan menjadi ikon dari rumah seluas 194 meter persegi ini.
“Jadi kalau ada teman yang bermain atau saat ada yang upload di media sosial, orang bisa langsung tahu kalau ini rumahnya Adrie dan Neysa,” tambah Adrie.
Material kaca transparan setebal 1,9 mm digunakan sebagai lantai jembatan.
Baca Juga: Merah Merona Ubah Kamar Lama Jadi Kamar Pengantin yang Hangat, Ini Ide Desainnya!
Sementara, untuk memperkuat kesan industrial, material besi yang dicat hitam digunakan sebagai railing-nya. Jembatan inilah yang menjadi salah satu spot favorit pemilik rumah untuk berfoto.
Dengan desain rumah yang unik dan terkesan nyeleneh, rumah yang diberi nama Rumah Primera ini seakan menjadi background atau latar belakang foto bagi pemilik rumah.
(*)