Laporan TabloidRUMAH 279
IDEAonline -Taman tidak melulu harus di lahan basah dengan pencahayaan maksimal,
namun bisa juga berupa sebuah area kering dengan pencahayaan dan pengairan minimal. Taman semacam ini dinamakan taman kering.
Mau coba menghadirkannya di hunian? Intip langkahnya di sini.
Baca Juga: 10 Ruang Makan Dekat Taman Ini Jadi Serasa Bersantap di Alam Terbuka
Selalu siapkan desain dan layout taman kering yang Anda inginkan. Layout desain akan mempermudah dalam proses pembuatan.
Selain dapat memperkirakan kebutuhan yang diperlukan layout juga akan membuat tampilan taman kering Anda semakin cantik dan tertata apik.
Cek sistem drainase. Hal ini penting untuk menghindari genangan air yang bisa memicu tumbuhnya lumut di area sekitar taman kering.
Baca Juga: Solusi Lahan Sempit, Inilah 3 Cara Ciptakan Taman Kering Bebas Masalah
Pilihlah tanaman yang sesuai dengan kondisi cahaya di lokasi taman kering Anda.
Pastikan tanaman tersebut merupakan tanaman yang diperuntukkan kondisi tersebut.
Gunakan ijuk atau media pasir bagai alas taman kering Anda dengan kedalaman ±5cm.
Bahan ijuk akan berfungsi sebagai pengganti tanah yang akan menyerap air pada saat menyiram tanaman atau hujan.
Media ini juga akan memperlancar drainase.
Baca Juga: Taman Kering dalam Rumah, Mudah Perawatannya& Fleksibel Tempatnya
Jangan takut untuk bereksperimen dengan penggunaan material pengisi taman kering. Bila perlu, Anda dapat menggunakan material bekas di sekitar rumah Anda.
Lapisi material tersebut Anda dengan pelapis berupa cat, coating antikarat dan antijamur, agar kekuatan material tahan lama.
Cara Merawat Taman Kering
Perawatan taman kering sama halnya dengan taman biasa. Penggunaan tanaman sedikit air, akan sedikit memudahkan karena penyiraman bisa dilakukan 3 hari sekali.
Baca Juga: Seolah Menyatu dengan Taman, Hunian Seluas 250 M Ini Hadirkan Gaya Tropis di Dalamnya
Hampir semua jenis tanaman pengisi taman kering tidak bisa dipangkas, artinya tanaman tidak cepat tumbuh lebat sehingga membuat estetika taman kering Anda menjadi berkurang.
Bila ada artwork, misalnya patung, bisa dilakukan pembersihan secara berkala. Jangan membiarkannya menjadi berdebu.
Penggunaan ijuk atau media pasir sebagai alas taman harus pas, jangan terlalu tebal.
(*)