Begini Ternyata Cara Kerja Lampu Darurat, Penting saat Mati Listrik!

Senin, 29 Juli 2019 | 13:20
Home Stratosphere

Pencahayaan di ruang keluarga

Laporan Tabloid Rumah 210

IDEAonline-Meski pekerjaan terganggu saat mati listrik, lampu darurat akan membantu di saat gelap dan menghindari kita dari cedera.

Mati listrik merupakan salah satu hal yang paling menjengkelkan, terutama saat kita sedang berada di rumah pada malam hari.

Tidak mengenal waktu, mati listrik bisa terjadi kapan saja dan dalam jangka waktu yang tidak bisa diperkirakan.

Baca Juga: Hati-Hati Sebabkan Demam hingga Bengkak, Enggak Sangka Zamio Tanaman Pohon Dolar Berbahaya

Kalau sudah mati listrik, terpaksa kegiatan yang sedang dilakukan harus berhenti.

Apalagi kalau kegiatan itu tergantung pada listrik, seperti menonton TV, memasak dengan kompor listrik, atau bekerja menggunakan komputer.

Selain sulit berkegiatan, saat gelap, besar kemungkinan penghuni rumah berisiko terantuk kursi, tertubruk sebuah benda, atau bahkan terjatuh dan cedera.

Baca Juga: Mau Buat Jalan Setapak di Taman? Simak 4 Hal Wajib Tahu Berikut Ini

Dalam keadaan seperti itu, penerangan pengganti menjadi hal yang sangat penting.

Tapi bagaimana caranya? Menjawab pertanyaan ini, lampu darurat hadir sebagai penerangan cadangan kalau terjadi mati listrik.

Dok. Tabloid Rumah

Lampu senter yang bisa digunakan untuk lampu darurat.

Cara Kerja Lampu Darurat

Ir. Amien Rahardjo, MT, dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Indonesia menjelaskan, baterai kering merupakan bahan bakar lampu darurat pada umumnya.

Baterai jenis ini bekerja tanpa menggunakan cairan, tidak seperti aki mobil yang biasanya harus diisi dengan cairan aki.

Baca Juga: Simak 10+ Cara Mengusir Ular, Cicak dan Tikus di Rumah, 'Hindari Menumpuk Barang'

Selain itu, ada juga lampu darurat yang menggunakan baterai basah dan harganya lebih murah, namun usia pakainya cenderung lebih pendek terutama kalau tidak sering dicas (charge).

Dalam keadaan normal, lampu darurat biasanya dicolok ke sakelar listrik.

Keadaan pengisian baterai inilah yang diartikan sebagai cas.

Saat lampu dicas, terjadi aliran listrik bolak-balik atau yang juga dikenal dengan arus AC.

Pada saat ini, terjadi perputaran arus listrik terus-menerus dari sumber (PLN) ke baterai dan sebaliknya.

Saat dicas, lampu darurat tidak akan menyala dan hanya akan mengisi baterai.

Kalau tiba-tiba terjadi pemutusan arus listrik yang bisa terjadi karena mati listrik atau kabel dicabut dari sakelar, lampu darurat akan menyala secara otomatis.

Dalam keadaan ini, lampu menyala menggunakan baterai yang telah dicas sehingga terjadi arus DC.

Yang dimaksud di sini yaitu keadaan di mana terjadi arus listrik searah dari baterai ke lampu. Keadaan pengosongan baterai ini diartikan juga sebagai recharge.

Sistem kerja arus AC/DC ini terjadi pada alat elektronik pada umumnya yang menggunakan listrik dan baterai sebagai ”makanan”-nya untuk bertahan hidup.

Salah satu alat yang juga menggunakan sistem ini adalah laptop.

Saat kabel dicolok, terjadi arus AC. Namun saat kabel dicabut dan baterai digunakan, terjadi arus DC atau arus searah.

Ada Berbagai Pilihan

Saat ini sudah ada banyak macam lampu darurat dengan fitur yang berbeda dan bisa dipilih sesuai kebutuhan pemakai.

Mulai dari pilihan jenis lampunya, bentuk dan cara meletakkan lampu di dalam ruangan, hingga fitur tambahan.

Berdasarkan jenis lampu, ada 2 pilihan yaitu lampu neon atau LED.

KOLEKSI: ACE HARDWARE, LIVING WORLD, ALAM SUTERA, SERPONG

Penempatan lampu darurat sebagai elemen dekorasi.

Lampu LED atau light-emitting diode, biasanya lebih terang dan lebih hemat daripada lampu neon.

Makin banyak jumlah lampu LED-nya, makin terang lampu darurat itu akan menyala.

Soal bentuk, kini di pasaran lampu darurat sudah tersedia dalam banyak bentuk dan ukuran, salah satunya adalah koleksi lampu darurat dari Krisbow.

Baca Juga: Enggak Nyangka, Kamar Tidur Bisa Dibuat Layaknya Taman Bermain, 'Phobia Ketinggian Jangan Ikutan'

Mulai dari yang bisa digantung di dinding, diletakkan di atas meja atau lantai, mudah dibawa ke mana-mana, hingga yang bentuknya kecil seperti lampu senter.

Masing-masing bentuk memiliki fungsi dan keunggulannya sendiri-sendiri, namun tidak memengaruhi kualitas lampu darurat itu.

Menurut Amien, kualitas lampu darurat ditentukan oleh kualitas baterainya, bukan ukuran maupun besarnya watt lampu yang dipakai.

Semakin bagus kualitas baterai, semakin tahan lama lampu tersebut.

Baterai inilah yang juga menentukan lama lampu menyala dalam sekali pakai.

Baca Juga: Doyan Nongkrong? Yuk Desain Pencahayaan Ruang Makan Outdoor Sendiri, Mudah dan Murah!

Ada baterai yang cuma mampu menyala selama 3 jam, ada juga yang bisa menyala hingga 12 jam.

Namun, pada umumnya, lampu darurat yang baik mampu menyala selama minimal 6 jam.

Terakhir, jika diinginkan, fitur juga bisa menjadi salah satu pertimbangan saat memilih lampu darurat.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, kini sudah banyak lampu darurat yang menyediakan berbagai fitur, seperti radio.

Namun harus diingat, semakin banyak fitur, berarti daya yang dibutuhkan juga semakin besar sehingga biasanya baterai akan habis lebih cepat saat fitur digunakan.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti