Laporan tabloid RUMAH Edisi 204
IDEAonline - Namanya memang tidak sepopuler anthurium, adenium, atau tanaman hias lain yang sempat booming beberapa waktu lalu.
Namun, tanaman yang dijuluki “pohon dolar” ini memiliki keunikan dan terkesan kokoh.
Tak heran banyak orang yang menyukainya.
Baca Juga: Enggak Nyangka, Kamar Tidur Bisa Dibuat Layaknya Taman Bermain, 'Phobia Ketinggian Jangan Ikutan'
Orang menyebutnya zamio,ZZ plant, atau. Di Jawa, tanaman ini disebut ”samiyo.” Di kalangan pencinta tanaman hias, tanaman ini sering disebut tanaman “dolar”.
Ini karena bentuk daunnya yang berderet selembar-selembar, mirip uang. Nama latinnya sendiri Zamioculcaszamifolia.
Baca Juga: Doyan Nongkrong? Yuk Desain Pencahayaan Ruang Makan Outdoor Sendiri, Mudah dan Murah!
Tanaman ini memang bukan asli Indonesia. Ia berasal dari Afrika, terutama didapati di Kenya, Tanzania, atau Zanzibar. Masuk ke Indonesia tahun 1995.
Tak lama setelah masuk, zamio sempat menjadi tren di kalangan pencinta tanaman hias, sebelum akhirnya namanya tenggelam, seperti tanaman hias lainnya.
Di tempat asalnya, zamio biasa hidup di tanah-tanah berbatu atau di padang rumput kering. Zamio juga mampu bertahan hidup di tempat yang sedikit air.
Batang dan Daunnya Unik
Bentuk daunnya yang unik merupakan salah satu faktor yang membuat tanaman ini disukai orang.
Daunnya berwarna hijau tua, tumbuh sejajar dengan ukuran simetris, berurat, kecil-kecil, mengandung banyak air, dan tampak mengilap.
Terlebih di malam hari, ketika sorot lampu menerpa, daun-daun zamio seolah-olah memantulkan kilapan yang amat menarik.
Daun zamio tumbuh dari bawah, lalu menjulang ke atas. Terkesan bagaikan ”bulu” yang nongol daripermukaan pot. Ketahanan daunnya juga pantas diacungi jempol, tidak gampang layu. Berbulan-bulan pun masih segar dan mengilap.
Keunikan lainnya terletak pada pangkal batangnya. Zamio termasuk salah satu jenis tanamanCycas sp.
Karenanya, tak heran bila ia mirip tanaman sikas, apalagi bila ditilik pangkal batangnya yang membengkak. Asal kita rajin merawat, bonggol pangkal batang itu tampak makin eksotis.
Cocok Untuk Indoor
Mengacu pada habitat aslinya, maka zamio tak butuh banyak syarat untuk hidup. Ia bisa hidup di mana saja. Oleh sebab itu, dewasa ini zamio banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dalam ruangan (indoor plant). Ia bisa tahan 2—3 minggu di dalam ruangan.
Sesekali,keluarkan zamio dari dalam ruangan, siram sedikit air, lalu paparkan ke sinar matahari pagi selama sekitar 2—3 jam. Setelah itu, taruh lagi ke dalam ruangan. Zamio juga bisa diletakkan di teras.
Syukur-syukur jika Anda memiliki beberapa zamio yang ditata apik. Dijamin, teras Anda terkesan sejuk nan asri.
Baca Juga: Mau Buat Jalan Setapak di Taman? Simak 4 Hal Wajib Tahu Berikut Ini
Penampilan zamio juga tak kalah menarik jika ditanam di dalam pot yang lebih besar dan artistik.
Carilah pot-pot dekoratif dengan tinggi sekitar 1 m, dengan bentuk guci Cina, warna cokelat tua atau hitam. Letakkan di sudut teras.
Atau pilih pot kecil namun bermulut lebar, misalnya pot untuk tanaman bonsai.
Tanamlah zamio di pot tersebut, lalu letakkan di atas meja tamu atau meja makan.
Media Tanam
Media tanam zamio yang sering digunakan adalah campuran serbuk sabut kelapa (cocopeat) + kompos + arang kasar dengan perbandingan 1:1:1.
Baca Juga: Simak 10+ Cara Mengusir Ular, Cicak dan Tikus di Rumah, 'Hindari Menumpuk Barang'
Selain itu, di media pakis halus, tanaman ini juga bisa tumbuh optimal.
Agar Daun Mengilap
Alasan lain yang membuat tanaman zamio disukai orang adalah perawatannya yang sangat mudah.
Kita cukup melakukan penyiraman 2—3 hari sekali karena batang zamio bisa menyimpan air dalam jumlah yang banyak.
Untuk mendapatkan daun yang mengilap, cukup dengan mengelap satu persatu daun-daun dolar dengan lap atau tisu basah.
Pertumbuhannya Lambat
Pertumbuhan tanamanzamio tergolong lambat. Untukmenghasilkan satu batang zamioyang panjangnya mencapai 30 cm,dibutuhkan waktu lebih dari setahun.
Namun, dalam tempo setahun itu, iarajin punya anakan.
Ada 3 cara pembiakan zamio,yakni dengan stek daun, batang,dan memisahkan anakan. Tanamanyang sudah mencapai tinggi antara60—75 cm biasanya akan tumbuhanakan di samping bonggolnya.
Baca Juga: Hindari Cibiran Tetangga Maha Benar, Yuk Patuhi Aturan Membangun Rumah, 'Jangan Lupa Izin'
Ketika anakan ini sudah mencapaitinggi ± 20—30 cm, itu berarti sudahsiap untuk dipisahkan dari induknya.
Jika kita menginginkanperbanyakan dengan stek daun,maka pilihlah daun berukuran besarberkisar antara 5—10 cm.
Tanamdaun-daun ini dalam pot yang diberimedia pakis atau serbuk sabutkelapa. Dalam jangka waktu 2—3bulan maka di bawah daun-dauntersebut akan tumbuh bonggol bulatberwarna kuning yang kemudianakan menjadi tunas.
Setelah itu, kitamasih harus menunggu lagi sekitar4—5 bulan lagi hingga tanamansetinggi 10 cm dan bisa dipindahkanke pot yang lebih besar.
Perbanyakan dengan stekbatang cukup dengan memotongsatu batang tanaman dolarsepanjang 10—15 cm dan menancapkannya pada media tanam.
Baca Juga: Hindari Cibiran Tetangga Maha Benar, Yuk Patuhi Aturan Membangun Rumah, 'Jangan Lupa Izin'
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ujung batang yang akan ditancapkan ke tanah bisa direndam dahulu pada larutan Rootone agar pertumbuhan akar lebih cepat.
Beracunkah Zamio?
Nah, Anda berniat membiakkan zamio? Mudah, kok, asal tekun. Namun seluruh bagian tanaman zamio ternyata beracun.
Jika termakan dapat menyebabkan rasa sakit sepertipanas dan bengkak pada area bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan.
Juga dapat menyebabkan sulit bernafas. Jadi berhati-hatilah menempatkan zamio. Jauhkan dari anak maupun binatang peliharaan. Cuci tangan atau gunakan sarung tangan saat merawat zamio.
(*)