Barcelona Chair, Begini Tampilan Modern Kursi Sepanjang Masa

Sabtu, 27 Juli 2019 | 11:00
twitter

Barcelona Chair, Tetap Modern Sepanjang Masa

Laporan Tabloid RUMAH 204

IDEAonline - Sekalipun sudah berusia lebih dari 80 tahun, sampai sekarang kursi ini masih tetap cocok diletakkan di ruang bergaya semodern apapun.

Baca Juga: Agar Material Ekspos Tampil Memesona, Kata Arsitek Engga Harus Asli

Para arsitek, desainer, dan penikmat seni, pasti kenal dengan kursi yang satu ini. Bahkan tampaknya ia adalah salah satu benda yang wajib ada di ruang bergaya modern yang modis.

Barcelona Chair, namanya. Penciptanya adalah Mies van der Rohe, salah satu arsitek legendaris yang berasal dari Jerman.

twitter

Barcelona Chair, Tetap Modern Sepanjang Masa

Sebenarnya, untuk apa dan bagaimana Rohe menciptakan Barcelona Chair hingga jadi setenar ini?

Awalnya Untuk Raja Barcelona Chair awalnya didesain untuk mengikuti pameran Barcelona Universal Exposition pada tahun 1929 di Barcelona, Spanyol.

Ini adalah pameran internasional yang isinya seputar perkembangan arsitektur dan teknologi yang dihadiri puluhan negara di dunia.

Baca Juga: Jarak Nonton Ideal Sekitar 162 cm, Ini Cara Aman Gunakan Elektronik!

Rohe sendiri mengisi area pavilion Jerman dengan beberapa karyanya, termasuk Barcelona Chair. Desain Barcelona Chair khusus dibuat untuk raja dan ratu Spanyol.

Konsepnya adalah fungsional dan mudah diproduksi massal. Namun kenyataannya Barcelona Chair tidak memenuhi 2 kriteria ini. Biaya pembuatannya tinggi dan terlalu sulit untuk dikerjakan secara massal.

Meski begitu, desain yang elegan ini mampu memikat semua orang dan menjadikannya salah satu furnitur paling berpengaruh pada masanya.

Salah satu penghargaan yang didapat kursi ini adalah penghargaan dari Museum of Modern Art pada tahun 1977.

Rangka Barcelona Chair terbuat dari baja yang disambung dengan las, lalu dilapis dengan krom. Untuk menyangga bantalan yang dilapisi kulit, Rohe memakai sabuk kulit yang diikat di ujung-ujung rangka baja.

twitter

Barcelona Chair, Tetap Modern Sepanjang Masa

Baca Juga: Warna Tertentu Bisa Bikin Nyaman atau Malah Mengganggu, Ini Siasatnya!

Barcelona Chair cuma mengalami sangat sedikit perubahan dari versi yang pertama.

Pada tahun 1950- an, saat penggunaan stainless steelberkembang, Rohe sempat mendesain ulang kursinya dengan sambungan yang lebih mulus dan tak bertepi.

Baca Juga: Begini Perbandingan Hunian Sarita Abdul Mukti dan Jennifer Dunn, Enggak Kalah Mewah Ada Kolam Renang Mewahnya!

Namun, akhirnya Rohe mengembalikan desain persis seperti versi pertamanya.

Rohe dan Barcelona Chair Ludwig Mies (1886—1969), lahir di Aachen, Jerman, adalah salah satu orang paling berpengaruh dalam dunia arsitektur pada abad ke-20, yang tidak memiliki latar belakang pendidikan arsitektur.

Rohe adalah intelektual yang misinya mencari sistem yang bisadigunakan semua orang untuk menciptakan gedung yang sekuat dan seindah karyanya. Ia juga seorang pengajar rendah hati, yang akan menyalahkan dirinya saat muridnya gagal mencapai standar tertentu.

Filosofi terkenal “less ismore” adalah ciptaannya saat mencetuskan gaya minimalis yang bersih dan indah.

twitter

Barcelona Chair, Tetap Modern Sepanjang Masa

Ambisinya adalah menciptakan gaya desain modern yang setenar gaya klasik, dan ia berhasil. Bahkan gaya ini bersifat sepanjang masa dan populer hingga kini.

Baca Juga: Begini Perbandingan Hunian Sarita Abdul Mukti dan Jennifer Dunn, Enggak Kalah Mewah Ada Kolam Renang Mewahnya!

Setelah menjadi pionir aliran modernisme di Eropa pada awal abad ke-20, tahun 1937 Rohe pindah ke Amerika Serikat dan berkarya di sana.

Tahun 1953, Rohe menyerahkan hak paten desain Barcelona Chair pada Knoll setelah hak patennya kadaluwarsa.

Hingga kini, Knoll adalah satu-satunya pemegang hak paten Barcelona Chair yang telah diresmikan US Patent and Trademark Office.

Meski demikian, begitu favoritnya kursi ini hingga replikanya terus diciptakan banyak orang dengan berbagai variasi desain dan harga. Kualitasnya? Jelas ada di bawah produk aslinya.

Barcelona Chair yang asli bisa didapat dengan harga Rp 50-an juta tergantung jenis pelapis kulitnya.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti