Laporan TabloidRUMAH Edisi 202
IDEAonline -Anda tinggal di daerah kering dan punya masalah kekeringan karena ketersediaan air tanah yang terbatas? Jangan sembarang memilih pohon untuk ditanam. Salah pilih, keadaan bisa makin parah.
Seperti halnya manusia, tanaman memiliki sifat yang berbeda-beda.
Karakteristik pertumbuhan, perawatan, dan ciri fisik yang dimiliki oleh setiap tanaman memengaruhi perbedaan sifat ini.
Karakter-karakter ini sebaiknya menjadi pedoman saat kita memilih pohon yang akan kita taman. Sesuaikah itu dengan kebutuhan kita? Karena, ada banyak alasan ketika kita memutuskan untuk menanam pohon.
Sekadar ingin rumah menjadi teduh oleh rindangnya; agar tanah tidak terkikis dan longsor; supaya membantu mengikat air hujan dan menyerapkannya ke dalam tanah; atau justru ingin agar tanaman mempercepat penguapan air tanah supaya lingungan rumah kita tak lembap dan banjir.
Baca Juga: Jarak Nonton Ideal Sekitar 162 cm, Ini Cara Aman Gunakan Elektronik!
Setiap alasan menentukan jenis pohon apa yang harus kita tanam.
Ketika Anda tinggal di daerah yang curah hujannya tinggi, jangan memilih pohon yang punya sifat mengikat air hujan sehingga lambat menguapkan kadar air tanah dan membuatnya lembap dan bahkan banjir.
Sebaliknya, jika Anda tinggal di daerah kering, pilihlah pohon yang punya toleransi tinggi terhadap penyerapan air.
Baca Juga: Agar Material Ekspos Tampil Memesona, Kata Arsitek Engga Harus Asli
Untuk daerah kering dan memiliki masalah terhadap ketersediaan air tanah, tanaman yang harus dipilih adalah yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang kering dan mempunyai perakaran yang dalam dan tersebar luas.
Akar yang seperti ini berguna untuk pengambilan air tanah yang cukup dalam dan dalam jumlah yang relatif kecil.
Jenis ini mampu melindungi tanah terhadap daya perusak butir air hujan yang jatuh, terhadap daya perusak aliran permukaan, dan memperbaiki penyerapan air ke dalam tanah.
Baca Juga: Warna Tertentu Bisa Bikin Nyaman atau Malah Mengganggu, Ini Siasatnya!
Menurut Philip Manalu, staf ahli CIFOR yang disampaikan dalam acara Konferensi Anak 2010 yang diselenggarakan oleh majalah Bobo, beberapa jenis yang termasuk dalam kategori ini adalah pohon bambu, pohon jati, dan rumput akar wangi.
Philip menjelaskan bahwa bambu menyerap 90% air hujan dan menguapkannya sebanyak 10%. Kondisi ini mengakibatkan jumlah air yang menyerap ke tanah dan ke sumber air berkelimpahan.
Sedangkan pohon jati telah terbukti menyelesaikan masalah kekeringan di Gunung Kidul setelah diadakan gerakan menanam pohon jati bagi masyarakat di kawasan hutan.
Rumput akar wangi menurut Philip bisa tumbuh di segala jenis tanah. Rumput setinggi 1—1,5 m ini memiliki akar 3 m yang memiliki daya serap yang sangat tinggi.
Toleransi Terhadap Penyerapan Air
Disebutkan pula oleh Philip, jenis tanaman lain yang memiliki toleransi terhadap penyerapan air dan juga mencegah erosi. Jenisnya antara lain adalah beringin, bisbul (sejenis kesemek), nangka, rambutan, manggis, dan matoa.
Lembaga konservasi tanah di beberapa daerah menambahkan daftar pilihan tanaman yang masuk dalam kategori ini, yaitu pohon kecapi, beringin, asam, buni, maja, rukam, kawista, jambu biji, atau duwet (jamblang).
Sedangkan tanaman yang boros menggunakan air tanah dan tidak cocok ditanam di daerah yang mengalami masalah kekeringan adalah: pinus, cemara, kelapa sawit, ekaliptus (kayu putih), dan lamtoro.
Jenis-jenis ini memiliki tingkat penguapan yang tinggi dan cocok ditanam di daerah yang bercurah hujan tinggi.
(*)