Laporan TabloidRUMAH Edisi 211
IDEAonline -Usia emas (golden age) pada anak, yaitu 0—8 tahun, adalah usia terbaik untuk membentuk kemampuannya kelak.
Usia ini ideal bagi anak-anak untuk berlatih mengolah kemampuan otot-otot motorik dan konsentrasinya.
Baca Juga: Simak 6 Tip Membeli Rumah Inden, Pastikan Tiap Transaksi dengan Perantara Bank!
Walau demikian, bukan berarti semua itu harus dilakukan secara serius. Suasana santai sambil bermain-main seringkali justru membuat anak-anak merasa nyaman mempelajari sesuatu.
Bermain di luar rumah memang menyenangkan bagi anak.
Masalahnya, tidak selalu tersedia ruang bermain di luar yang aman dan memadai, dan orangtua pun belum tentu bisa mengawasinya.
Jika demikian, mengapa tak disediakan saja ruang bermain di rumah.
Anak bisa berekspresi dengan aman karena langsung diawasi di rumah.
Di sinilah, anak-anak—yang sejatinya merupakan peniru ulung—bisa menjadi apa saja yang ia inginkan, misalnya menjadi dokter, raja dan ratu, tukang masak, atau arsitek.
Bisa di Mana Saja
Letak ruang bermain anak bisa di mana saja.
Di dekat ruang keluarga, misalnya, dinilai ideal karena menyatu dalam suasana hangat keakraban keluarga.
“Jika terletak di dekat kamar anak atau bahkan menyatu dengan kamar anak, dimaksudkan agar anak akan langsung pindah ke tempat tidur setelah lelah bermain,” demikian menurut Amir F.J.
Ricky, arsitek dari Arch Minerva yang beberapa kali diminta menyediakan ruang bermain anak pada desain karyanya.
Tak ada yang salah dengan pilihan itu selama kita menyiapkannya ruang bermain yang desainnya inspiratif sehingga akan menunjang daya kreativitasnya.
Material Aman dan Sehat
Saat asyik bermain sebetulnya anak pun sedang belajar melatih motorik dan konsentrasinya.
Ketika ia meloncat-loncat, sebetulnya ia sedang melatih kekuatan dan keseimbangan dirinya.
Merakit mobil-mobilan atau rumah-rumahan sebetulnya juga merupakan latihan konsentrasi dan kemampuan motoriknya.
Saat bermain pun anak kadangkala mengoordinasi panca inderanya, misalnya mencium bau wangi, meraba lantai yang kasar atau dinding bertekstur, mendengar boneka tertawa atau acara musik di televisi.
Yang penting, Anda tetap mengawasinya dengan baik agar apa yang dilakukannya tidak membahayakan.
Jika sudah asyik bermain, pasti anak-anak kurang menyadari bahaya di sekelilingnya.
Baca Juga: Picu Kanker hingga Penyakit Pernapasan, Hindari 4 Titik Penyebab Polusi di Rumah
Nah, inilah tugas orangtua untuk memilih material yang aman bagi buah hatinya.
“Untuk lantai, selain keramik, vinyl, dan parket termasuk aman digunakan, ” kata Ricky yang juga adalah ayah dari 2 anak.
Gunakan pula pelapis dinding dan furnitur yang aman.
Anda tidak perlu terlalu khawatir karena industri cat saat ini telah memperhatikan produk yang aman dan ramah demi kesehatan konsumennya.
Atau, pilihlah wallcover yang memiliki kelebihan yaitu melapisi sekaligus menghiasi dinding dengan warna, corak, dan karakter yang sesuai selera anak-anak.
Inilah inspirasi ruang bermain untuk anak.
Luas dan Terbuka di Antara 2 Kamar
Salah satu hak anak adalah bermain dengan gembira.
Hal ini dinikmati benar oleh Mikail (4 th) dan adiknya, Elmir (2 th).
Mereka selalu rukun bermain bersama dan sesekali bertukar peran menjadi Superman atau Batman, tokoh idola mereka.
Duduk bersama di atas parket membangun puri atau merakit robot.
Itulah salah satu manfaat ruang bermain anak yang terbuka yang terletak di antara kamar anak dan kamar utama sehingga bisa diakses dari 2 arah.
Di sini, mereka menikmati mainan yang disediakan oleh orangtua dan berimajinasi seluas-luasnya.
Selain robot, mainan dalam warna dan bentuk mainan yang edukatif juga merangsang daya kreativitas mereka.
Selesai mereka bermain, benda-benda itu dibersihkan lalu disimpan kembali di wadah-wadah yang telah disediakan di dalam lemari atau di ambalan yang menempel di dinding.
Kamar Sang Princess
Andrea sangat senang jika didongengi sang ibunda menjelang tidurnya.
Ia pun senang mengoleksi benda-benda yang berkaitan dengan tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng dan sesekali bersikap seolah-olah menjadi princess.
Sang ibu pun mendesain kamarnya dengan nuansa american classic yang terwakili dengan pilihan tempat tidur dan lemari yang berwarna kuning dengan ornamen lembut.
Wallpaper corak bunga-bunga kecil melapisi seluruh dinding kamar.
Di kamar tidur ini pula Andrea mengisi waktunya untuk bermain.
Ibunya pun melengkapinya dengan meja dan kursi untuk menggambar atau mewarnai buku bergambar karakter princess kesayangannya.
Untuk menjaga kerapian, mainan yang telah selesai digunakan disimpan di dalam rak meja televisi.
(*)