Sejuk Banget, Begini Inspirasi Hunian 3 Lantai yang Gunakan Secondary Skin pada Fasadnya!

Rabu, 07 Agustus 2019 | 09:00
Foto Aditia Rianda Mulia & Dok. Fietter Chalim Properti Budi Apriyanto, Kemayoran, Jakarta Pusat Ars

Siasati Lahan Mungil di Permukiman Padat

LB/LT 150 M2/90 M2

Laporan Majalah IDEA Edisi 185

IDEAonline-Hunian milik Budi Apriyanto yang biasa dipanggil Apri, ini menjadi salah satu rumah yang terlihat berbeda di kawasan Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Tampilannya yang kokoh dan maskulin kala dilihat dari luar, menjadi daya tarik rumah ini.

Keterbatasan yang ada, seperti lahan yang tidak luas dan kebutuhan yang beragam dari pemilik rumah, menjadi tantangan tersendiri bagi sang arsitek, Rabani Kusuma Putra dari Nimara Architects.

Foto Aditia Rianda Mulia & Dok. Fietter Chalim Properti Budi Apriyanto, Kemayoran, Jakarta Pusat Ars

Siasati Lahan Mungil di Permukiman Padat

Baca Juga: Bingung Olah Fasad Rumah Usaha Bergaya Minimalis? Begini Inspirasinya!

Dengan ilmu dan pengalamannya, lahan mungil ini disulap menjadi hunian yang nyaman dan mengakomodasi kebutuhan pemiliknya.

Terbagi menjadi 3 lantai, rumah di atas lahan 90 m2 ini memiliki ruang-ruang dengan fungsi yang berbeda di setiap lantai.

Apri bercerita ia sempat bingung saat merancang huniannya. Karena, ia dan sang istri butuh banyak ruang.

Foto Aditia Rianda Mulia & Dok. Fietter Chalim Properti Budi Apriyanto, Kemayoran, Jakarta Pusat Ars

Siasati Lahan Mungil di Permukiman Padat

untuk rumahnya. “Saya punya anak 3 dan mereka masih kecil-kecil. Tentu, saya butuh kamar untuk anak-anak dan tempat bermain juga buat mereka.

Sayangnya, lahan di rumah ini kecil dan di kawasan yang padat penduduk juga.

Dari situlah, akhirnya saya putusin buat bikin 3 lantai supaya ada kamar dan area buat anak-anak juga,” ujar Apri.

Baca Juga: Selain Hemat Bujet, Ternyata Gaya Hidup Minimalis Juga Hemat Waktu dan Ruang!

Ketiga lantai ini terdiri dari ruang keluarga dan dapur pada lantai 1, kemudian lantai 2 yang khusus untuk kamar dan tempat bermain si buah hati.

Sedangkan lantai 3 digunakan sebagai kamar utama dan kamar mandi utama.

Iron—begitu Rabani Kusuma Putra biasa dipanggil—menyebut, meningkat rumah ini menjadi 3 lantai menjadi solusi tepat untuk menciptakan hunian nyaman di lahan yang kecil.

Foto Aditia Rianda Mulia & Dok. Fietter Chalim Properti Budi Apriyanto, Kemayoran, Jakarta Pusat Ars

Siasati Lahan Mungil di Permukiman Padat

Kebutuhan lantai pun disesuaikan dengan jumlah ruang yang dibutuhkan oleh pemilik rumah.

Selain menambah jumlah ruang, tujuan lain mendesain rumah ini menjadi 3 lantai karena arsitek ingin merancang hunian dengan banyak bukaan agar dapat menghemat energi.

Baca Juga: Menilik Asal Muasal Gaya Minimalis dan Sisi Negatif di Dalamnya!

“Dengan desain bangunan yang ke atas, cahaya dan udara yang masuk membuat hunian ini lebih adem.

Foto Aditia Rianda Mulia & Dok. Fietter Chalim Properti Budi Apriyanto, Kemayoran, Jakarta Pusat Ars

Siasati Lahan Mungil di Permukiman Padat

Apalagi kalau malam hari, udara di lantai 3 jadi lebih sejuk dan di siang hari pun penggunaan lampu bias diminimalkan dengan memanfaatkan cahaya alami yang masuk lewat jendela,” jelas Iron.

Bagian paling memikat dari rumah milik Apri adalah fasad.

Arsitektur tropis – kontemporer, melekat pada wajah rumah ini, dengan menambahkan secondary skin berkonsep pagar menggunakan kayu imitasi.

Baca Juga: Melanggar Aturan Tak Melulu Salah, Justru Bikin Rumah Makin Cantik dan Minimalis

Rabani mengatakan bahwa bentuk secondary

skin tersebut bukan hanya menjadi pelindung fasad, tapi juga menjadi tempat masuknya cahaya. Contohnya adalah kamar tidur di lantai 3.

Posisi lantai paling atas ini diakui pemilik, sebagai bagian ternyaman di rumahnya.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya