Hindari Jamur hingga Penyakit Kulit, Begini Cara Menyimpan dengan Benar di Lemari

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 13:00
Akun youtube Hunt Street

ilustrasi Penyimpanan Cermat - lemari

LaporanTabloidRUMAHEdisi 230

IDEAonline -Penyimpanan di rumah tak hanya soal menjaga kerapian, tapi juga menjaga kesehatan penghuni rumah.

Demi menjaga rumah selalu rapi, benda-benda yang ada di rumah biasanya disimpan di dalam tempat penyimpanan tertutup.

Baca Juga: Begini Inspirasi Apartemen Mungil Bak di Rumah Tapak, Modern Banget!

Tapi tak jarang benda-benda yang kita simpan tersebut kemudian menjadi terlupakan dan terabaikan.

Masalah pun muncul, seperti seperti bau apek, lembap, dan berjamur, yang pada akhirnya membuat benda-benda tersebut mudah rusak.

Akun Youtube Net Entertainment News

ilustrasi Penyimpanan Cermat - lemari

Sepatu, misalnya, bila tersimpan di dalam tempat yang lembap, lama-kelamaan lapisan terluarnya mengelupas atau bahkan rontok menjadi serpihan.

Yang lebih parah lagi, masalahnya tak cuma itu. Penyimpanan yang kurang baik juga bisa memengaruhi kesehatan penghuni rumah.

Baca Juga: Sambut 17-an, Taco dan Senayan City Gelar Pameran 'Karya Kita' untuk Dukung Industri Kreatif

Obat-obatan, misalnya, bila disimpan di tempat yang lembap, akan lebih cepat rusak sebelum tanggal kedaluwarsanya.

Bayangkan bila ada anggota keluarga yang kemudian mengonsumsinya.

Baca Juga: Sajikan Talkshow Online, Aplikasi Babe Hadirkan Berbagai Tokoh Ternama dan Berpengaruh!

Jamur dan bakteri yang tumbuh dengan lebih subur akibat tempat penyimpanan yang lembap juga akan memengaruhi kualitas udara di dalam rumah, yang ujung-ujungnya juga berpengaruh pada kesehatan penghuni rumah.

Bagaimana menyimpan yang baik? Kenali dulu sifat bendanya, lalu berikan tempat yang sesuai.

HGTV
HGTV

ilustrasi Penyimpanan Cermat - lemari

Benda yang berbeda membutuhkan penyimpanan yang juga berbeda.

Inilah tip penyimpanan benda-benda yang perlu mendapat perhatian khusus di rumah, yang mencakup pakaian, bahan makanan, sepatu, dan obat-obatan.

Lemarinya Harus Berpori

Masalah yang sering ditemui dalam menyimpan pakaian adalah bau apek, pakaian terasa lembap, hingga lemari ditumpangi ngengat dan jamur.

Jika hal itu terjadi, pakaian bukan hanya tidak nyaman dipakai, tetapi juga dapat membuat kulit gatal-gatal hingga iritasi, terlebih jika pakaian tersebut bersinggungan dengan serangga.

Baca Juga: Begini Inspirasi Apartemen Mungil Bak di Rumah Tapak, Modern Banget!

Untuk menghindarinya, Anda dapat melakukan tip berikut ini.

youtube The Sungkars Family

ilustrasi Penyimpanan Cermat - lemari

1. Tempat yang paling pas menyimpan pakaian adalah lemari kayu karena kayu memiliki pori-pori sehingga udara dari dalam lemari dapat keluar berganti dengan udara segar.

Untuk lemari bermaterial lain, Anda dapat menambahkan lubang ventilasi pada pintunya.

2. Jangan letakkan lemari pakaian terlalu menempel pada dinding, berikan jarak sekitar 2cm.

Dinding yang tertutup mudah berjamur karena tidak terkena udara sama sekali dan berisiko menempel di lemari pakaian Anda.

Baca Juga: Mau Coba Bentuk Karakter Hunian? Mulailah dari Lantai!

3. Pastikan baju yang disimpan di lemari telah dicuci bersih dan kering sempurna, karena pakaian yang masih setengah kering akan menguapkan airnya yang menyebabkan lembap dan bau apek.

Periksa kembali kantung pakaian Anda untuk untuk mencegah perubahan struktur bahan dan kontaminasi kotoran yang masih tersimpan di dalamnya.

4. Pisahkan tempat penyimpanan antara pakaian yang sering dipakai dan pakaian yang jarang dipakai. Pakaian yang jarang dipakai sebaiknya dikeluarkan dari lemari dan dicuci ½ bulan sekali untuk menjaganya agar tetap segar dan bebas dari bau apek.

Kapur Barus

Bahan kimia yang mengandung naphthalen ini lazim diletakkan di dalam lemari pakaian karena dapat mencegah timbulnya jamur dan mengurangi kelembapan.

Namun, sisi kontra mengatakan, penggunaan kapur barus berbahaya bagi kesehatan karena kapur barus akan menyublim menjadi gas yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan.

Baca Juga: Ternyata Bisa Lho Buat Rumah Makin Lapang dengan Lantai Motif, Homogeneous Tile Jadi Solusi

Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kapur barus aman digunakan, namun beberapa hal perlu diperhatikan.

Gunakan sesuai dengan petunjuk dalam kemasan, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan jangan digunakan dalam lemari pakaian bayi karena rentan memecahkan sel darah merah bayi yang masih lemah.

Tempatkan kapur barus dalam sebuah wadah dan terpisah dengan pakaian.

Kapur barus yang mengenai pakaian sehingga bersinggungan langsung dengan kulit dikhawatirkan mampu menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, alergi, dan gatal-gatal.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya