IDEAOnline-Arsitektur rumah ini menampilkan detail-detail khusus yang menunjukkan gaya art deco.
Detail ini terlihat pada railing teras, railing tangga di dalam rumah, dan semua pintu, baik pintu utama maupun pintu ruang dalam.
Ada tantangan besar bagi sang desainer ketika merancang interiornya.
Bagaimana dia harus menemukan sebuah solusi dengan memilih dan menerapkan sebuah gaya.
Baca Juga: 4 Tren Desain Masa Kini dengan Sentuhan Art Deco di 15 Th Informa
Gaya ini harus bisa menyatukan seluruh unsur yang ada dalam interior rumah, namun tidak terlalu bertentangan dengan gaya keseluruhan arsitektur rumah.
Fasad bergaya Frank Lloyd Wright dengan unsur art deco yang dikombinasi dengan taman tropis, menjadi alasan sang pemilik rumah ketika membeli rumah ini.
Sebuah rumah kosong tak berperabot dengan area terbuka yang cukup luas pada interiornya.
Baca Juga: Jauh dari Kesan Jadul, Intip Penataan Rumah Konsep Modern Klasik Ini
Agar rumah nyaman dihuni, dibutuhkan sentuhan desainer interior untuk mengolahnya.
Area-area yang luas dibuat tak terlalu kosong sehingga tak terkesan berjauhan satu sama lain.
Suasana cozy dibangun dengan tetap mempertahankan kesan elegan.
Ada pengolahan beberapa area berkantung agar menjadi ruang-ruang yang fungsional.
Ada kegiatan memadukan beberapa unsur untuk terciptanya harmonisasi ruang.
Memilih dan menentukan gaya furnitur pun dilakukan untuk mendukung suasana yang ingin diciptakan.
Baca Juga: Pesona Art Panel Nan Elegan Ini Ciptakan Suasana Relaks dan Homey
Inilah sederet pekerjaan desain yang dipercayakan oleh pemilik rumah kepada Quartanti D. Djojowijoto, desainer pilihannya.
Kepiawaian sang desainer dalam mengolah desain tak hanya berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginan pemiliknya.
Dia juga berhasil mengharmoniskan dua gaya, yaitu klasik modern pada interior dan art deco pada arsitekturnya.
Tanpa harus kehilangan ciri khas setiap gaya, Tanti—demikian dia biasa disapa, mampu menyatukannya dengan apik keduanya menjadi kesatuan yang harmonis dan saling melengkapi.
Baca Juga: Rumah Nyaman untuk Kumpul. Panel Kayu Oaknya Bikin Hangat & Rileks
Zoning
Kondisi lantai dasar yang menampilkan layout terbuka antarruang menciptakan ide bagi Tanti untuk membuat zona di setiap fungsi ruang.
Contohnya adalah area ruang duduk keluarga di lantai 1.
Ruang ini memilki area yang sangat besar.
Ruang dibagi menjadi area duduk untuk mengobrol santai sambil menikmati musik, lengkap dengan pilihan sofa yang nyaman.
Sedangkan sisi lainnya merupakan area duduk untuk melakukan aktivitas permainan seperti bermain catur sembari bercengkerama.
Baca Juga: Mudah! Berikut Cara Memperbaiki Plafon Gypsum yang Berlubang
Paneling
Pengolahan desain yang menonjol dan cukup dominan memberi tampilan yang berbeda, diterapkan pada dinding.
Di beberapa bagian, dinding terlihat lebih luas dan bersih, serta tampil elegan karena adanya paneling.
Dengan cara ini, ruang-ruang yang sudah “dipisahkan” dalam zona-zona dapat “disatukan” lagi.
Baca Juga: 6 Langkah Mengecat Plafon Rumah, Suasana Ruangan Pun Berubah
Dua zona yang tercipta di ruang keluarga disatukan secara natural dengan paneling dinding berbahan kayu dan ber-finishingduco putih.
Desain panel di area ini dibuat dalam modul-modul yang bisa digunakan untuk meletakkan lukisan.
Hasilnya, meski lukisan punya ukuran yang berbeda-beda, tak terlihat berantakan di tempat ini.
Pada ruang makan, paneling berfungsi sebagai penutup area berkantung, sehingga menciptakan area baru berupa area pantry/breakfast.
Karena ruangan tak terlalu besar maka acara makan bersama anggota keluarga bisa berlangsung lebih intim di area ini.
Sedangkan ruang makan formal yang dibutuhkan pemilik, tersedia di sampingnya dengan jumlah kursi sesuai kebutuhan.
Oleh pemilik rumah, ruang makan ini digunakan untuk makan bersama saat keluarga besar berkumpul.
Baca Juga: Trik 'White on White' Beri Solusi agar Warna Putih Tak Membosankan
Furnitur Styling
Tak sekadar mengisi ruang interior, furnitur dipilih dengan memadukan beberapa unsur yang sudah ada.
Selain furnitur built-in, hampir 70% loose furnitur didesain khusus agar bisa memenuhi padanan yang dibutuhkan.
Custom furnitur ini memudahkan desainer dalam mengeksplorasi material dan warna agar semua bisa berhasil mendukung konsep ruang yang diharapkan.
Material soft furnishing seperti kain pelapis sofa dan kursi, bedcover, headboard, dan bed runner dipilih untuk menciptakan color scheme ruang pembentuk suasana.
Warna, tekstur,dan pencahayaan merupakan beberapa unsur penting yang diperhatikan dan diterapkan desainer terhadap rumah ini.
Keragaman gaya yang ditampilkan oleh furniture custom menampilkan gaya eklektik yang menarik.
Gaya ini justru berperan meleburkan seluruh barang dalam ruang hingga terasa saling melengkapi.
Beberapa furnitur tambahan dibeli oleh pemilik dari hasil pencarian desainer untuk menyempurnakan desain.
Baca Juga: Warna Tertentu Bisa Bikin Nyaman atau Malah Mengganggu, Ini Siasatnya!