Tips Taman Subur: Rutin Lakukan Pemangkasan, kemudian Sisakan Sepertiganya

Minggu, 29 September 2019 | 12:30
House Beautiful

Buat Taman Minimalis di Halaman Rumahmu, Simak Berapa Hal Ini

IDEAonline-Memiliki taman yang cantik, asri, dan bersih, tentu menjadi dambaan setiap pemilik hunian.

Tak jarang, muka taman dipoles sedemikian rupa dengan rancangan unik ditunjang biaya tak sedikit, demi mewujudkan impian si empunya rumah.

Baca Juga: Dianggap Simbol Kekayaan, Ternyata Ini yang perlu Diketahui Sebelum Memelihara Bonsai

Namun sayang, ekspresi keindahan taman acapkali hanya dapat dinikmati beberapa bulan di awal.

Setelah itu, taman seolah tak lagi menarik. Apa sebabnya? Pemeliharaan kontinyu sebagai ujung tombak keberlangsungan taman kerap diabaikan.

gazebo

Padahal tanpa pemeliharaan, taman yang rimbun dan hijau, kalau berantakan tentu tak sedap dipandang. Bahkan bisa terlihat bak semak belukar.

Jika ini terjadi pada taman Anda, jangan khawatir. Berikut beberapa perawatan sederhana yang bisa dilakukan.

Bersihkan Elemen Hard Material

Baca Juga: Mau Sesuaikan Ukuran Tanaman Bonsai? Ini Langkah yang Dapat Dilakukan

Elemen keras pendukung keindahan taman meliputi pagar pengaman, dinding artistik, bangku, gazebo, pergola, patung, dan rumah lampu taman.

Bersihkan material-material tersebut dari kotoran yang menempel.

missouribotanicalgarden.org

Tips Membuat dan Merawat Taman Kering

Bila perlu, beri coating ekstra semisal antirayap, antilumut, atau antikarat agar awet dan tahan lama.

Memangkas Rumput

Hamparan rumput hijau mampu membuat taman tampak asri. Tidak demikian halnya jika hamparan rumput tadi sudah meninggi dan dipenuhi rumput liar.

Untuk menghindarinya, lakukan pemangkasan.

Jangan terlalu pendek memangkasnya, sisakan kurang lebih sepertiga bagian.

Baca Juga: Jangan Terlewat! Ini Trik Mudah Mendesain Kamar Bayi

Lalu, segera cabut rumput liar jika terlihat mulai tumbuh.

Pasalnya, rumput liar sangat mengganggu pertumbuhan rumput.

Ganti Media Tanam

Media tanam wajib diganti jika sudah terlalu lama, jenuh, atau bahkan terdekomposisi.

Cirinya, media tanam terlihat hancur dan memadat.

Jika tidak diganti, tanaman akan berhenti tumbuh karena perakaran tak jalan atau bahkan mati.

Penggantian media tanam biasanya diikuti penggantian pot dengan ukuran lebih besar.

Hati-hati dalam memilih pot.

Tidak ada ukuran pasti berapa perbandingan ukuran pot dengan besar tanaman.

Yang penting, masih ada ruang yang cukup untuk pertumbuhan akar.

www.architecturaldigest.com

Pergola berhias tanaman rambat sebagai gerbang masuk

Perhatikan kesesuaian secara proporsional.

Pot yang terlampau besar barangkali bagus untuk pertumbuhan, tetapi kurang bagus secara estetika.

Begitu juga saat memilih media tanam.

Baca Juga: Jangan Terlewat! Ini Trik Mudah Mendesain Kamar Bayi

Syarat utamanya porous (berpori-pori), namun media harus tetap mampu menyimpan air.

Komposisi campuran media disesuaikan dengan karakter tanaman.

Siram Secara Teratur

Menyiram tanaman sangat penting sebab bila tanaman tidak disiram terlalu lama, maka akan kering dan akhirnya mati.

Akan tetapi proses penyiramannya tidak bisa sembarangan.

Meskipun tanaman membutuhkan kelembapan, bukan berarti kita harus melakukan penyiraman setiap hari. Siram tanaman hanya ketika dibutuhkan.

Cara mengetahuinya adalah dengan memperhatikan media tanamnya, jika mulai mengering, artinya sudah waktunya dilakukan penyiraman.

Perlu diperhatikan juga sifat tanaman.

Baca Juga: Jangan Terlewat! Ini Trik Mudah Mendesain Kamar Bayi

Ada jenis-jenis tanaman tertentu membutuhkan sedikit air, seperti pada kaktus misalnya.

Sebaliknya, ada pula tanaman yang membutuhkan banyak air agar dapat tumbuh subur.

Lakukan penyiraman sesuai dengan sifat tersebut.

Terlalu banyak air sama berbahayanya dengan kekurangan air, bisa menyebabkan tanaman layu dan mati.

Rapikan Tanaman

Agar tanaman tampil rapi, khususnya tanaman menyemak (perdu), lakukan pemangkasan untuk mempertahankan bentuknya.

Untuk tanaman bunga lain lagi, pemangkasan sebaiknya dilakukan setelah selesai berbunga. Berhati-hatilah, jangan sampai bakal bunganya terpangkas.

Artikel ini pernah tayang diTabloidRUMAHEdisi 220.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya