IDEAOnline-Anak bukanlah miniatur orang dewasa.
Tubuh mereka tak sama dengan tubuh dewasa.
Perbedaan ini tak hanya terlihat dari ukuran, tapi juga dari massa tubuhnya.
Tubuh anak-anak akan memberikan reaksi yang berbeda dari dewasa terhadap makanan, minuman, dan obat-obatan.
Ada beberapa hal paling mendasar yang membedakan tubuh anak-anak dan dewasa.
1.Tulang anak-anak bertumbuh. Pertumbuhan tulang dan otot anak berbeda antara satu dengan lainnya, sehingga anak memiliki tinggi yang berbeda.
2. Tulang anak lebih lunak dari pada tulang dewasa. Oleh karena itu, mereka lebih rentan cedera daripada dewasa. Tulang ini akan mengeras seiring perkembangan anak.
3. Anak yang tinggi tidak lebih kuat. Anggapan bahwa anak yang berpostur tinggi lebih kuat mengangkat barang salah. Nyatanya, tulang mereka tumbuh lebih cepat dibandingkan mineral tulang itu sendiri.
4. Postur anak-anak berbeda dengan dewasa. Melatih tubuh mereka dengan benar sejak dini akan menyempurnakan postur mereka saat dewasa.
Baca Juga: 5 Tips Sukses Bikin Kamar Anak agar Suka dan Dukung Perkembangannya
5. Penglihatan anak belum stabil. Jarak terlalu dekat atau terlalu tinggi akan membuat kelainan penglihatan saat mereka dewasa.
Tak seperti orang dewasa yang sudah masuk dalam tahapan stabil, anak-anak selalu mengalami perubahan yang berbeda satu sama lain.
Mereka juga mengalami perbedaan pertumbuhan saat menginjak fase usia yang berbeda.
Lengan dan kaki tumbuh paling pesat pada anak-anak.
Namun pada remaja, tulang belakang adalah bagian tubuh yang berkembang paling banyak.
Inilah alasan mengapa desain yang ergonomis sangat dibutuhkan anak-anak.
Furnitur dan aksesori yang sesuai dengan ukuran tubuh mereka tentunya akan memudahkan mereka beraktivitas, juga mengurangi kemungkinan celaka.
Orang tua butuh mengakomodasi ukuran tubuh dan kapabilitas mereka pada usianya, juga mengantisipasi perubahan tubuh ini.
Baca Juga: Tips Rumah Mungil, Agar Tetap Nyaman Berbagi Kamar dengan Si Kecil
Yang Mini Lebih Baik
Furnitur anak harus menyesuaikan kebutuhan anak, bukan sebaliknya.
Berikan fasilitas yang akan memudahkan anak beraktivitas.
Fasilitas tersebut harus disesuaikan dengan ukuran tubuh anak.
Buatlah berbagai fasilitas orang dewasa berukuran mini yang dapat mereka gunakan, seperti meja mini, kursi mini, bahkan wastafel mini.
Dengan begitu, anak-anak pun dapat belajar dan meniru apa yang dilakukan orang tua menggunakan peralatan mini mereka.
Baca Juga: Furnitur Ini Solusi Hemat Bagi yang Gampang Bosan Tatanan Interior
Fleksibel Sesuai Kebutuhan
Furnitur yang fleksibel harus ikut “tumbuh” seiring pertumbuhan anak.
Agar dapat mengikuti pertumbuhan anak yang pesat, furnitur anak harus dapat diatur, minimal tinggi rendahnya.
Dengan begitu, furnitur yang dibeli tetap dapat dipakai untuk jangka waktu tertentu.
Furnitur ini juga harus memiliki postur yang baik dan dapat menunjang bentuk tubuh anak.
Kursi belajar, misalnya, adalah furnitur yang dipakai dalam waktu lama, sehingga harus dapat menunjang tubuh selama berjam-jam.
Jangan sampai karena salah menggunakan furnitur, postur anak rusak secara permanen hingga dewasa.
Baca Juga: Ingin Ruang Lebih Hidup? Ini Tips Memberi Aksen Furnitur dari Desainer
(*)