IDEAonline- Rumah yang indah terkadang tidak terlepas dengan kejadian masa lalu yang ada.
Bagaimana ketika sebuah rumah memiliki latar belakang sebagai tempat kasus pembunuhan?
Kisah pembunuhan berantai selalu jadi kisah yang menyeramkan.
Terutama jika itu bukan hanya terjadi di film tetapi di dunia nyata.
Baca Juga: 6 Pengembang Bersinergi Bikin Komite, Gaungkan Timur Jakarta Hunian Nyaman Bebas Macet & Anti Polusi
Salah satu kisah pembunuhan yang paling menakutkan dan menggemparkan publik adalah kisah pembunuhan yang dilakukan Jeffrey Dahmer.
Ia dikenal seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat yang tega menghabisi nyawa 17 orang.
Tetapi kemudian pengadilan memutuskan Dahmer bersalah karena membunuh 15 orang.
Baca Juga: Menerapkan Suasana Cafe, Tilik Kantor Karya Delution yang Sempat Mejeng di Ajang HDII Award 2017
Pembunuhan dilakukan terhadap laki-laki termasuk di antaranya anak-anak.
Kebanyakan pembunuhannya terjadi antara tahun 1987 dan 1991.
Ia tak hanya membunuh tetapi juga memperkosa dan memutilasi.
Ia juga mengidap nekrofilia atau penyimpangan seksual yang senang menyetubuhi mayat.
Sosok Dahmer memiliki tinggi 175 cm, tegap dan berambut ikal.
Baca Juga: Tanaman Hias Daun Tak Melulu Hijau, Ragam Warnanya Cerahkan Taman
Ia bagaikan tokoh film horor yang menjadi kenyataan.
Dilemari es di dapur tempat tinggalnya, ia menyimpan dua jantung orang dan tiga kepala manusia.
Di dapur itu ada sebuah gentong besar berwarna biru tempat melarutkan daging manusia.
Ada juga sebuah panci untuk merebus kepala agar gampang dikuliti.
Baca Juga: Utamakan Keamanan, Ini Dia Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Step Nosing
Dahmer tumbuh dewasa di sebuah rumah yang tampak seperti peternakan yan berada di pinggiran kota di Akron, Ohio.
Di rumah inilah Dahmer melancarkan aksi pembunuhan pertamanya!
Penasaran bagaimana tampilan rumah pembunuh berantai ini?
Rumah ini dibangun pada tahun 1952.
Dahmer dan orang tuanya pindah ke rumah pada tahun 1968 ketika ia berusia 8 tahun.
Sepuluh tahun kemudian, dia melakukan pembunuhan pertamanya di rumah ini.
Ia membunuh seorang pejalan kaki bernama Stephen Hicks yang dibawanya pulang dan kemudian mengubur jasadnya di hutan.
Pada tahun 2005, Chris Bulter pendiri band "The Waitresses" membeli rumah tersebut seharga 244.500 dollar karena tertarik dengan gaya arsitektur ala 1950-an.
Rumah yang terletak di tengah hutan ini seluas 207 meter persegi.
Luasnya rumah menjadi tempat masa kecil Dahmer bermain dan berlarian.
Rumah ini terdiri dari tiga tempat tidur dan terlindungi oleh pepohonan.
Rumah dengan gaya modern ini memiliki ruangan terbuka dengan jendela yang besar menjulur dari lantai hingga langit-langit.
Hal ini membuat pemandangan ke arah hutan terlihat jelas.
Terduhnya rumah ini akhirnya tercoreng dengan ulah Dahmer yang melalukan aksi kejamnya membunuh orang.
Artikel ini telah tayang di Wiken.grid.id dengan judul
(*)