IDEAonline-Pelawak satu inimengawali kariernya lewat acara tv yang bertajuklenong Betawi. Lulusan SMA Cijantung ini sejak remaja bergabung dengan lenong Setia Warga pimpinan Haji Bokir.
Namannya melejit setelah Ia berperan dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Sukses sebagai pemain, kakak tertua dari komedian Omaswati dan Mastur ini pun mendirikan sebuah rumah produksi Viandra Production.
Melalui rumah produksinya, Mandra membuat sinetron Babe yang dibintanginya bersama Agus Kuncoro, Jojon, dan Yati Surachman.
Disusul sinetron Mandragate, Tarsan Kota, Jadi Pocong, Zoro Kemayoran, Rojali dan Yuleha, Unjuk Gigi, dan Gedong Kosong, serta Perjaka yang diproduksi bersama Didi Petet dan Ade Irawan.
Tidak hanya kehidupannya sebagai pelawak ternyata Mandra juga terkenal sebagai pelawak yang memiliki hunian seluas 2 Hektar. Ini dia isinya!
Rumah Artis
Bergaya klasik, rumah komedian Mandra kental dengan nuansa adat Betawi.
Identik dengan pekarangan eksterior yang sederhana, rumah Mandra tampak asri dan luas.
Namun, ada satu hal yang menarik dari rumah komedian ini IDEA Lovers, yaitu adanya makam keluarga yang berada di halaman depan rumah tersebut.
Dikenal dengan karakternya di film Si Doel Anak Sekolahan tahun 1992, nama Mandra kian melambung menjadi aktor sekaligus komedian di Indonesia.
Sudah jarang tampil di depan layar kaca, pria berumur 54 tahun itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga di rumah.
Saat ini, Mandra dan keluarganya tinggal di sebuah rumah adat Betawi di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Rumah Betawi yang identik dengan halaman yang luas juga diaplikasikan Mandra pada huniannya.
Dengan halaman rumah yang luasnya hampir 2 hektar, halaman rumahnya diisi oleh beberapa kandang hewan ternak, seperti ayam kampung dan entok.
Mandra mengungkapkan, keluarganya sering memanfaatkan hasil ternaknya untuk dikonsumsi.
Tak ketinggalan, empang (kolam ikan) juga hadir di sisi lain rumah Mandra tersebut.
Beberapa pohon juga menghiasi area halaman sehingga membuat rumah tersebut tampak rindang.
Satu Hal lagi yang tak biasa adalah adanya makam keluarga yang berada di dalam halaman tersebut.
Makam tersebut ditempatkan pada sebuah bangunan mirip rumah.
Menurut Mandra, area tersebut justru sering dijadikan sebagai tempat berkumpul bersama keluarga saat lebaran.
Tidak ada kesan mistis karena bangunan makam keluarga tersebut tampak asri dan nyaman.
Bagi Mandra, rumah bukan sekadar tempat beristirahat, tetapi, rumah juga dianggapnya sebagai persinggahan jiwanya. (*)