Wah! Dengan Teknologi Ini, Kita Bisa Merasakan Tinggal di Rumah Semut

Senin, 28 Oktober 2019 | 10:00
Mario Cucinella

TECLA

IDEAonline- Perkembangan teknologi memang berdampak kepada banyak hal, salah satunya juga berdampak pada dunia arsitektur.

Bahkan dengan perkembangan teknologi kesadaran akan kondisi lingkungan juga kian meningkat.

Arsitek Mario Cucinella dan WASP, perusahaan cetak 3D yang berbasis di Italia, mengembangkan konstruksi TECLA, sebuah purwarupa habitat cetak 3D.

Proyek yang memiliki bentuk bak gundukan rumah semut itu kini tengah dibangun di Bologna, Italia.

Baca Juga: 8 Tahun Kepergian Sang Ayah Kini Dirinya Sibuk Jadi Penyanyi, Begini Isi Hunian Remaja yang Sedang Dekat Dengan Anak Maia Estianty

Hal itu dilakukan untuk menanggapi persoalan sosial yang mendesak seperti peningkatan populasi dan kurangnya akomodasi yang terjangkau.

Dilansir dari Designboom, TECLA menjadi rumah pertama yang dibuat sepenuhnya menggunakan bahan dasar tanah liat yang diperoleh di sekitar lokasi.

Bahan tersebut dapat didaur ulang, dimana artinya tidak akan ada limbah yang tersisa.

Mario Cucinella

TECLA

Dengan menggunakan crane WASP, nama TECLA dipakai berdasarkan kota imajiner yang digambarkan oleh penulis Italo Calvino.

TECLA akan menjadi habitat pertama yang dibangun menggunakan benerapa printer 3D kolaboratif, menawarkan cakupan skala yang lebih besar daripada sebelumnya.

Baca Juga: Tak Pernah Mengira Akan Dilamar, Tilik Lokasi Pertunangan Citra Kirana dan Rezky Aditya yang Penuh Bunga

TECLA dirancang untuk dapat beradaptasi dengan berbagai ragam lingkungan.

Bila digunakan dalam konteks rencana induk yang lebih luas, TECLA berpotensi menjasi dasar bagi pengembangan kota otonom baru yang berada di luar jaringan yang ada saat ini.

Baca Juga: Hanya Butuh 24 Jam, Rumah Mewah Ini Sukses Dibangun di Atas Air!

Proses pembangunan TECLA sendiri telah dimulai sejak September 2019 dan diharapkan rampung awal tahun 2020.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul

Arsitek Ini Bangun Rumah Cetak 3D dari Tanah Liat

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya