IDEAOnline- Jika pemasangan jendela tidak memungkinkan, skylight bisa diandalkan untuk menggantikannya.
Setiap rumah pasti dilengkapi dengan bukaan agar cahaya dan udara segar bisa masuk ke dalam ruangan, karena keduanya adalah komponen penting bagi hidup manusia.
Jika bukaan pada dinding yang umumnya kita temui disebut dengan jendela, maka bukaan cahaya pada atap atau dinding bagian atas lebih dikenal dengan nama skylight atau atap kaca.
Di abad pertengahan, skylight diaplikasikan pada bangunan yang memiliki taman atau kolam di bagian tengahnya.
Skylight bisa dibiarkan terbuka atau ditutup dengan bahan transparan agar taman dan kolam tetap terkena cahaya matahari.
Masih Kerabat Jendela
Fungsi skylight kurang lebih sama dengan jendela, yakni menjadi jalan masuk bagi cahaya atau udara segar dari luar ke dalam ruangan.
Dengan adanya limpahan cahaya matahari dari bagian atas rumah, penggunaan lampu di siang hari dapat ditekan hingga sesedikit mungkin.
Ukuran skylight yang akan dipasang harus disesuaikan dengan luas bagian rumah yang ingin dibanjiri cahaya dan seberapa banyak limpahan cahaya yang diinginkan.
Posisi skylight di bagian atas rumah dapat dimanfaatkan pada ruangan yang cenderung tertutup seperti garasi atau kamar mandi.
Selain itu, rumah yang bagian kiri maupun kanannya rapat dengan rumah tetangga juga bisa menggunakan skylight sebagai pengganti jendela.
Fungsi Estetika
Penggunaan skylight di ruang keluarga dan kamar tidur juga cukup populer karena nilai estetika yang dimilikinya.
Skylight mampu memberikan kesan hangat dan lapang pada ruangan.
Skylight juga mampu memberikan pemandangan langit secara langsung, memungkinkan pemilik rumah menikmati jajaran awan atau bintang-bintang.
Skylight secara umum terbagi 2 tipe, yakni tipe datar yang sejajar dengan atap dan tipe menonjol seperti kubah atau prisma.
Tipe skylight datar umumnya terbagi lagi antara tipe fixed yang tidak dapat dibuka-tutup dengan tipe venting yang dapat dibuka-tutup dan mengizinkan masuknya cahaya maupun udara.
Jenis kaca yang digunakan sebagai penutup skylight juga harus diperhatikan agar tidak melukai orang yang berada di bawahnya ketika pecah.
Jenis penutup yang umumnya digunakan adalah tempered glass, polikarbonat atau fiberglass. Motifnya pun tidak hanya bening polos.
Beberapa produsen memberikan warna atau gambar tertentu pada kaca yang turut menentukan besaran cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
Sesuaikan dengan Iklim
Terlepas dari kelebihannya dalam melimpahkan cahaya dan pemandangan langit, pemilik rumah di negara dengan iklim tropis harus lebih berhati-hati dalam mengaplikasikan skylight.
Baca Juga: Ini Cara Akali Teras yang Kotor Karena Hujan dan Panas Saat Kemarau
Menurut Ferry Gunawan, arsitek, skylight lebih baik menggunakan 2 lapis kaca dengan ruang hampa udara di bagian tengahnya.
“Fungsinya adalah mencegah agar radiasi infra merah dan hawa panas dari matahari tidak tertahan di dalam rumah,” ujar Ferry.
Yang terpenting, aplikasi skylight harus diiringi dengan pertimbangan yang matang agar fungsinya tidak berbalik merugikan kesahatan pemilik rumah.
(*)