Staf Vatikan Selalu Lapisi Dinding Gunakan Susu dan Jeruk, Ini Alasannya yang Bikin Tercengang, Silahkan coba di Rumah!

Kamis, 31 Oktober 2019 | 13:00
Pixabay

Ilustrasi kota Vatikan

IDEAonline- Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, beragam pembaruan sudah terjadi.

Tapi siapa yang sangka, ada beberapa hal yang tetap sama selama lebih dari 500 tahun.

Di Vatikan, susu masih digunakan untuk mengecat ulang dinding eksterior museum yang menyimpan karya seni berharga, Istana Belvedere.

Baca Juga: Sulap Tampilan Dinding Jadi Tak Biasa dengan Cermin Bulat? Ini Cara Aplikasinya!

Sejak 1484 atau sejak Istana Belvedere dibangun, para staf Vatikan telah melapisi dinding dengan susu yang dicampur jeruk nipis.

Para pekerja Vatikan selalu menerapkan susu di dinding karena terbukti dapat bertahan lebih baik daripada metode cat paling modern.

Baca Juga: Sambangi Rumah Merry di Madura, Raffi Ahmad Malah Dikepung Tetangganya, Warganet Fokus ke Sosok Satu Ini

Dalam misi Paus Fransiskus untuk menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Susu tersebut diproduksi oleh sapi-sapi yang dibesarkan di tempat tinggal musim panas kepausan di dekat Roma.

kompas

Vatikan.

Selain pengecatan dengan susu, metode unik lainnya juga diterapkan dalam hal pembersihan secara non-invasif.

Metode ini pun dilakukan pada patung-patung di sekitar Vatikan.

Hampir 600 patung dari marmer di dalam dan sekitar taman Vatikan dibersihkan dengan campuran minyak esensial termasuk lavender, oregano, dan thyme.

Baca Juga: Anak Tak Mau ke Kamar Mandi Sendiri? Begini Cara Mengenalkannya

Mirip dengan susu yang digunakan di dinding, minyak bersumber dari tanaman organik di Sisilia.

Dengan menambahkan tema manusiawi yang ditekankan ke seluruh Vatikan, markas besar Gereja Katolik Roma terus dibersihkan dan diperbaiki oleh staf penuh waktu yang terdiri dari sekitar 100 pria dan wanita.

Baca Juga: Evolusi Infrastruktur Lampu Jalan menjadi Tiang Pintar BrightSites

Tentu saja, akan lebih hemat biaya untuk menggunakan mesin sebagai pengganti pekerja manusia, tapi itu berarti puluhan orang akan kehilangan pekerjaan mereka.

Tampaknya bagi Vatikan, kesejahteraan para pekerjanya lebih berharga daripada emas.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul

Ini Alasan Vatikan Selalu Dicar dengan Susu

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya