Cegah Celaka, Atasi 5 Masalah di Taman Atap dengan Cara Ini

Jumat, 01 November 2019 | 16:30
Foto: Dok. HITCHINS

Pembuatan taman di atap bisa mendatangkan masalah jika tidak direncanakan dengan cermat.

IDEAonline-Di samping segala keuntungan yang dikontribusikan oleh roof garden, pembuatan taman di atap bangunan bisa juga mendatangkan masalah jika tidak direncanakan dengan cermat.

Pertambahan kelembapan lantaran terserapnya air dalam lapisan media tanam bisa mengakibatkan daya tahan lapisan kedap air menurun.

Problem lain berkaitan erat dengan pelat datar atap, yaitu kebocoran dan resapan air.

Baca Juga: Atap Carport Solid Tertutup, Ini Cara Cegah Bocor pada Dak Beton

Jangan Lupakan Sistem Drainase

Hal penting dalam pembuatan roof garden ialah menyediakan saluran sistem drainase.

Untuk memperlancar permbuangan air dapat digunakan 2 sistem, yaitu drainase permukaan dan drainase resapan.

Sistem ini dibuat setelah pelat cor beton ada untuk membuang kelebihan air tanah.

Apalagi, konstruksi atap rawan bocor sehingga harus dilengkapi saluran pembuangan air.

Rencanakan titik-titik pembuangan air penyerapan dengan jumlah sesuai luasan lahan.

Sebagai gambaran, drainase taman untuk 10 m2 cukup satu lubang floor drain menggunakan pipa ukuran 3-4 inci.

Alternatif lain, lubang pembuangan dibuat setiap radius 6 meter.

Baca Juga: Perbaiki Mutu Udara & Kualitas Lingkungan, Ini 7 Manfaat Roof Garden

Shelter belts berupa pagar masif dikombinasikan semak, dan pohon yang estetik.

Meminimalkan Pengaruh Angin Kencang

Masalah angin kencang kerap terjadi bila taman berada di gedung tinggi, khususnya bagi bangunan yang berada dalam koridor kota kosong atau ruang-ruang,seperti lorong angin di antara tower-tower gedung.

Semakin tinggi posisi taman, semakin kencang potensi angin berhembus.

Bagaimana pun, hembusan angin turut membantu proses penguapan pada tanaman.

Kecepatan angin besar yang kurang nyaman pada bangunan tinggi dapat dikendalikan dengan menggunakan shelter belts.

Modifikasi angin dapat juga menggunakan windbreaks (penahan angin), yang prinsip kerjanya tak jauh berbeda dengan shelter belts.

Penahan angin bisa berupa dinding atau penutup buatan dengan porositas tertentu.

Porositas penahan angin paling baik sekitar 50%, sehingga tak menciptakan turbulensi di sekitar penahan tersebut.

Baca Juga: Tanaman Hias Daun Tak Melulu Hijau, Ragam Warnanya Cerahkan Taman

Selain beri rasa aman, semarak lampu ini menambah suasana atraktif taman.

Jamin Keamanan Pengguna

Unsur keamanan tak boleh luput dari perhatian.

Keamanan pengguna roof garden, terutama kala beraktivitas, mutlak diperhitungkan secara matang.

Apalagi bila sebagian besar pengguna adalah bocah cilik, tentu pengamanan harus serba ekstra.

Kepiawaian dan kecermatannya memadupadankan tanaman, sukses menyajikan pembatas yang ramah dilirik namun tetap berpijak pada fungsi utamanya sebagai pagar pengaman.

Baca Juga: Kreasikan Taman agar Lebih Memikat, Ini 5 Jenis Tanaman dan Perannya

Lighting sebagai Penerang dan Estetika

Selain aman digunakan pada siang hari, keamanan penggunaan roof garden di malam hari pun harus dipertimbangkan.

Penggunaan lampu taman kerap menjadi solusi.

Tak hanya memberi rasa aman bagi pengunjung, efek lighting lampu taman mampu pula menyeruakkan keindahan taman sehingga tetap dapat dinikmati.

Baca Juga: Gazebo Tempat Santai yang Nyaman di Taman, Ini Tips Membuatnya

Bak tanaman di sepanjang tepian taman fungsinya sebagai pembatas taman,

Kiat Sembunyikan Yang Tak Perlu

Terkadang ada beberapa perangkat hunian yang diletakkan di atap bangunan dan bermaksud disembunyikan, seperti perangkat pengondisian udara, antena televisi dan parabola atau jalur pipa.

Selain mengganggu keindahan taman, perangkat ini kerap disembunyikan lantaran dapat membahayakan pengguna, terutama roof garden yang diperuntukkan untuk publik.

Baca Juga: Rahasia Atap Bebas Bocor, Ini Cara Antisipasi & Tanggulangi!

Tag

Editor : Maulina Kadiranti