IDEAonline-Siapa yang tidak bisa tidur tanpa guling? Terungkap ternyata benda ini memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh kita, mulai dari postur tubuh hingga kualitas tidur.
Dilansir dari tribun style, guling dapat memberi manfaat ortopedi, yaitu untuk mencegah keseleo dan rasa sakit di tubuh dan jugamembantu mengurangi tekanan di bagian tulang panggul.
Ini sangat berguna bagi orang yang memiliki masalah di bagian punggung terutama skoliosis.
Tidak hanya itu, memberikan guling pada bayi dan balita lebih baik dibanding bantal. Konstruksi guling biasanya lebih kaku, dan berisiko lebih sedikit dalam mencegah anak kesulitan bernapas saat tidur.
Kemudian, studi menunjukkan bahwa memeluk sesuatu bisa membantu orang yang tidur lebih santai.
Guling juga bisa meningkatkan kualitas tidur dengan memperbaiki posisi tubuh.
Terutama bagi mereka yang hobi tidur dalam posisi menyamping, memeluk guling bisa mengurangi tekanan di kaki bagian bawah.
Enggak sangka ternyata benda ini tidak disediakan di kamar hotel. Hal ini menjadi perbincangkan kita saat ini.
Yuk temukan alasannya.
Sejarah Guling
Dilansir Tribun Travel dari Wikipedia.org, pada zaman dahulu guling hanya dimiliki golongan atas atau kalangan priyayi.
Adanya guling di Indonesia sejak kebudayaan Indisch antara abad 18-19.
Sebelumnya guling tidak pernah ditemukan dalam sastra Jawa maupun Melayu.
Bisa dibilang ini adalah asli temuan orang Belanda.
Pada saat itu, orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia berada jauh dari istrinya sehingga mereka butuh teman saat tidur.
Mereka lebih sering menyebut guling sebagai Dutch Wife atau istri Belanda.
Kebiasaan ini akhirnya masih terbawa sampai sekarang dan bukan cuma golongan priyayi saja yang bisa memeluk guling.
Sayangnya, tidak ada keterangan dan sumber yang jelas, mengapa Dutch Wife bisa disebut guling.
Kembali ke masalah hotel tidak menyediakan guling, alasannya karena hotel berkiblat pada budaya barat yang tidak mengenal guling.
Konon, guling cuma ada di Indonesia dan Belanda, lho.
Sisi kesehatan
Nah tidak hanya karena dari sudut sejarahnya, ternyata guling juga ada sisi negatif dalam hal kesehatan.
Bayangkan saja, tamu-tamu hotel bisa datang dari bermacam-macam kalangan.
Berbeda dengan bantal yang cuma kena kepala, guling bisa ‘diapa-apakan’ oleh tamu hotel.
Bisa dipeluk atau dimain-mainkan, apalagi banyak juga tamu yang tidur dengan tanpa mengenakan busana.
Gesek-gesekan antara kulit manusia yang bermacam-macam dengan guling bikin benda yang satu ini kotor banget.
Apalagi kalau tamunya nggak mandi atau punya penyakit kulit.
Nggak heran kalau tamu hotel jijik dengan guling, ya meskipun sudah dicuci tetap saya rasanya nggak higienis.
Turis asing adalah pelanggan hotel yang berasal dari berbagai negara.
Di negara lain tidak ditemui, atau hampir jarang ditemui sesuatu benda bernama guling.
Ada sih bentuk semacam guling tapi untuk landasan leher atau punggung.
Artikel ini pernah tayang di IDEAonline dengan judulKenapa Guling Tidak Disediakan di Hotel? Padahal Memeluk Guling Bikin Sehat, Ini Alasannya!
(*)