Jangan Gegabah, Ini 6 Cara Jitu Manfaatkan Matahari agar Hemat Listrik

Senin, 04 November 2019 | 15:30
Parametr Architecture

Pengolahan fasad untuk menghindari sinar matahari langsung namun tetap mendapat cahayanya.

IDEAOnline-Pemanfaatan cahaya alami adalah alternatif jitu menghemat listrik.

Cahaya matahari dapat dimasukkan ke dalam ruang untuk mengganti lampu penerangan di siang hari.

Idealnya perencanaan untuk ini harus dilakukan sejak awal pembangunan rumah, yaitu sejak proses desain dilakukan.

Jika kesadaran akan hal ini muncul ketika bangunan sudah berdiri (rumah sudah jadi), dapat dilakukan langkah-langkah modifikasi pada detail arsitektur bangunan.

Baca Juga: 5 Kelebihan Lampu LED di Banding Lampu Pijar, Tak Hanya Hemat Listrik

1. Cermat Mengaplikasikan Ventilasi

Inti dari sistem ventilasi cahaya adalah “mengalirkan“ cahaya matahari ke dalam bangunan/rumah dan memanfaatkannya sebagai pencahayaan alami.

Baca Juga: Tahan Banting Walau Beda 18 Tahun, Artis Peran Satu Ini Mantap Dipinang hingga Huniannya Ikut Jadi Sorotan Warganet

Tujuan pengaplikasian sistem ini adalah efisiensi biaya listrik.

Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan.

Penempatan yang paling tepat adalah dengan memerhatikan fungsi ruang.

Pengaturan dilakukan melalui pengukuran tinggi atau pemilihan bentuk ventilasi yang sesuai sehingga sudut cahaya matahari yang tajam di pagi atau sore hari tidak mengganggu.

Banyaknya lubang cahaya ideal dalam suatu ruang dinyatakan oleh nilai WWR (Wall Window Ratio).

Baca Juga: Solar Panel Ubah Panas Matahari Jadi Tenaga Listrik, Ini Cara Kerjanya

House Beautiful

Lubang cahaya ideal adalah 20% dari luas dinding keseluruhan.

WWR adalah perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar.

Nilai idealnya adalah 20% dari luas dinding keseluruhan.

Contoh Perhitungan

Ukuran ruang= 4 m x 4 m= 16 m2

Luas ventilasi cahaya ideal= 20% x 16 m2= 3,2 m2

Luas itu bisa dipenuhi dengan:

- jendela ukuran 1 x 1,6 m (dua buah), atau

- jendela ukuran 2 x 1,6 m (sebuah)

Mengatur letak skylight adalah cara lainnya.

Baca Juga: Suhu Terlalu Tinggi Ganggu Kesehatan, Ini Cara Usir Panas dari Rumah

Pengaturan sinar yang datang dibuat tak langsung mengenai area yang digunakan aktivitas.

Skylight adalah ventilasi cahaya yang biasa diaplikasikan di atap.

Dapat dibuat dari genting atau lembaran fiberglass.

Baca Juga: Diawali dari Cinlok hingga Menikah, Artis Peran Ini Harus Bercerai dengan Sang Suami Hingga Huniannya Jadi Sorotan Warganet

Bukaan ini membuat setiap ruang mendapatkan cahaya alami secara merata.

Selain dipasang horizontal (di plafon), skylight bisa dipasang agak miring.

Letaknya sebaiknya di antara dua sisi dinding sehingga dapat mengurangi kontras cahaya yang kurang nyaman di mata.

Sesuai arah datangnya cahaya (dari atas), maka letak skylight yang paling efektif adalah di plafon.

Sebaiknya pengaturan sinar yang datang dibuat tidak langsung mengenai area yang digunakan untuk aktivitas.

Baca Juga: Ini Caranya Menikmati Terangnya Matahari di Rumah tapi Tak Kepanasan

Memerhatikan orientasi bangunan dan luasan bidang yang langsung berhubungan dnegan luar.

2. Perhatikan Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan dan luasan bidang yang langsung berhubungan dengan luar (eksterior) harus diperhatikan.

Jika di daerah dingin, maka bidang yang berhubungan dengan luar harus diminimalkan untuk mengurangi kehilangan panas.

Dan jika daerah panas maka bidang yang berhubungan dengan udara luar justru harus dimaksimalkan agar membantu pendinginan ruang.

3. Perluas Ruang

Yang dimaksud di sini adalah melakukan perluasan pandangan dari sebuah ruang dengan cara meminimalkan dinding pembatas dan banyak melakukan penggabungan multifungsi ruang.

Misalnya dengan penghilangan sekat masif dan diganti dengan sekat transparan sehingga menambah ruang secara imajiner dan memungkinkan ruang mendapatkan cahaya alami lebih banyak.

Baca Juga: Ngedak Lebih Hemat dengan Material Prefabrikasi Floor Decking

Leo Espinosa/Design Boom

Mengekspos material tertentu harus disesuaikan dengan penempatan dan fungsinya.

4. Pemanfaatan Material

Material dipilih yang dapat menunjang konsep hemat energi misalnya penggunaan bahan-bahan alam seperti kayu dan alang-alang.

Pemakaian dinding kaca jenis radiation repelling glas serta pemakaian granit berwarna terang yang dapat meminimalkan penyerapan panas sinar matahari.

Perlu diingat bahwa mengekspos suatu material tertentu harus disesuaikan dengan penempatan dan fungsinya sehingga mempunyai keterikatan konsep dengan arsitektur rumah.

Baca Juga: Berbeda Jauh dengan Bilik Asmara Seluas 2x3 Meter, Hunian Mewah Inneke Koesherawati Bikin Pangling

Baca Juga: Berpengaruh Pada Stamina Tubuh, Tilik Kembali Cara Memilih Kasur yang Benar!

Untuk itu yang harus diperhatikan adalah penempatan yang tepat,desain yang matang, dan detail yang baik.

  1. Modifikasi dengan Menambah Detail Struktur
Membuat struktur kantilever atau overstek atap yang berfungsi sebagai pelindung dinding bangunan terhadap matahari.

Contohnya dengan membuat atap tambahan di atas jendela sehingga mengurangi sinar matahari langsung.

Juga dengan mengaplikasikan kanopi dan teritisan yang dapat menghadang sinar memasuki ruang secara langsung sehingga intensitas matahari yang masuk ke ruang dapat dikurangi.

dok. images.adsttc.com
dok. images.adsttc.com

Kisi-kisi penahan panas.

6. Menggunakan Bahan Pelapis dan Penahan Panas

Baca Juga: Trik Menata Teras Sempit, Cobain 2 Kursi yang Mengapit Satu Meja!

Pelapisan bahan pelapis pada elemen-elemen bangunan untuk menahan sinar matahari.

Contohnya kaca film. Cara kerja kaca film adalah menerima dan memantulkan sebagian sinar matahari sehingga panasnya (radiasi infra merah) berkurang.

Akibatnya suhu ruang menjadi lebih rendah sehingga energi yang diperlukan untuk kinerja AC berkurang.

Selain itu penggunaan vertical blind dan shutter, kerai atau kisi-kisi pada jendela (ventilasi cahaya).

Benda-benda ini mampu meneduhkan tanpa harus memblokir total cahaya matahari yang masuk

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya