IDEAOnline-Pemanfaatan cahaya alami adalah alternatif jitu menghemat listrik.
Cahaya matahari dapat dimasukkan ke dalam ruang untuk mengganti lampu penerangan di siang hari.
Idealnya perencanaan untuk ini harus dilakukan sejak awal pembangunan rumah, yaitu sejak proses desain dilakukan.
Jika kesadaran akan hal ini muncul ketika bangunan sudah berdiri (rumah sudah jadi), dapat dilakukan langkah-langkah modifikasi pada detail arsitektur bangunan.
Baca Juga: 5 Kelebihan Lampu LED di Banding Lampu Pijar, Tak Hanya Hemat Listrik
1. Cermat Mengaplikasikan Ventilasi
Inti dari sistem ventilasi cahaya adalah “mengalirkan“ cahaya matahari ke dalam bangunan/rumah dan memanfaatkannya sebagai pencahayaan alami.
Tujuan pengaplikasian sistem ini adalah efisiensi biaya listrik.
Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan.
Penempatan yang paling tepat adalah dengan memerhatikan fungsi ruang.
Pengaturan dilakukan melalui pengukuran tinggi atau pemilihan bentuk ventilasi yang sesuai sehingga sudut cahaya matahari yang tajam di pagi atau sore hari tidak mengganggu.
Banyaknya lubang cahaya ideal dalam suatu ruang dinyatakan oleh nilai WWR (Wall Window Ratio).
Baca Juga: Solar Panel Ubah Panas Matahari Jadi Tenaga Listrik, Ini Cara Kerjanya
WWR adalah perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar.
Nilai idealnya adalah 20% dari luas dinding keseluruhan.
Contoh Perhitungan
Ukuran ruang= 4 m x 4 m= 16 m2
Luas ventilasi cahaya ideal= 20% x 16 m2= 3,2 m2
Luas itu bisa dipenuhi dengan:
- jendela ukuran 1 x 1,6 m (dua buah), atau
- jendela ukuran 2 x 1,6 m (sebuah)
Mengatur letak skylight adalah cara lainnya.
Baca Juga: Suhu Terlalu Tinggi Ganggu Kesehatan, Ini Cara Usir Panas dari Rumah
Skylight adalah ventilasi cahaya yang biasa diaplikasikan di atap.
Dapat dibuat dari genting atau lembaran fiberglass.
Bukaan ini membuat setiap ruang mendapatkan cahaya alami secara merata.
Selain dipasang horizontal (di plafon), skylight bisa dipasang agak miring.
Letaknya sebaiknya di antara dua sisi dinding sehingga dapat mengurangi kontras cahaya yang kurang nyaman di mata.
Sesuai arah datangnya cahaya (dari atas), maka letak skylight yang paling efektif adalah di plafon.
Sebaiknya pengaturan sinar yang datang dibuat tidak langsung mengenai area yang digunakan untuk aktivitas.
Baca Juga: Ini Caranya Menikmati Terangnya Matahari di Rumah tapi Tak Kepanasan
2. Perhatikan Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan dan luasan bidang yang langsung berhubungan dengan luar (eksterior) harus diperhatikan.
Jika di daerah dingin, maka bidang yang berhubungan dengan luar harus diminimalkan untuk mengurangi kehilangan panas.
Dan jika daerah panas maka bidang yang berhubungan dengan udara luar justru harus dimaksimalkan agar membantu pendinginan ruang.
3. Perluas Ruang
Yang dimaksud di sini adalah melakukan perluasan pandangan dari sebuah ruang dengan cara meminimalkan dinding pembatas dan banyak melakukan penggabungan multifungsi ruang.
Misalnya dengan penghilangan sekat masif dan diganti dengan sekat transparan sehingga menambah ruang secara imajiner dan memungkinkan ruang mendapatkan cahaya alami lebih banyak.
Baca Juga: Ngedak Lebih Hemat dengan Material Prefabrikasi Floor Decking
4. Pemanfaatan Material
Material dipilih yang dapat menunjang konsep hemat energi misalnya penggunaan bahan-bahan alam seperti kayu dan alang-alang.
Pemakaian dinding kaca jenis radiation repelling glas serta pemakaian granit berwarna terang yang dapat meminimalkan penyerapan panas sinar matahari.
Perlu diingat bahwa mengekspos suatu material tertentu harus disesuaikan dengan penempatan dan fungsinya sehingga mempunyai keterikatan konsep dengan arsitektur rumah.
Baca Juga: Berbeda Jauh dengan Bilik Asmara Seluas 2x3 Meter, Hunian Mewah Inneke Koesherawati Bikin Pangling
Baca Juga: Berpengaruh Pada Stamina Tubuh, Tilik Kembali Cara Memilih Kasur yang Benar!
Untuk itu yang harus diperhatikan adalah penempatan yang tepat,desain yang matang, dan detail yang baik.
- Modifikasi dengan Menambah Detail Struktur
Contohnya dengan membuat atap tambahan di atas jendela sehingga mengurangi sinar matahari langsung.
Juga dengan mengaplikasikan kanopi dan teritisan yang dapat menghadang sinar memasuki ruang secara langsung sehingga intensitas matahari yang masuk ke ruang dapat dikurangi.
6. Menggunakan Bahan Pelapis dan Penahan Panas
Baca Juga: Trik Menata Teras Sempit, Cobain 2 Kursi yang Mengapit Satu Meja!
Pelapisan bahan pelapis pada elemen-elemen bangunan untuk menahan sinar matahari.
Contohnya kaca film. Cara kerja kaca film adalah menerima dan memantulkan sebagian sinar matahari sehingga panasnya (radiasi infra merah) berkurang.
Akibatnya suhu ruang menjadi lebih rendah sehingga energi yang diperlukan untuk kinerja AC berkurang.
Selain itu penggunaan vertical blind dan shutter, kerai atau kisi-kisi pada jendela (ventilasi cahaya).
Benda-benda ini mampu meneduhkan tanpa harus memblokir total cahaya matahari yang masuk
(*)