Partikel Air di Rumah Dapat Sebabkan Kelembapan hingga Muncul Spora, Ini Solusinya!

Jumat, 08 November 2019 | 15:30
WeChat/Jiangsu Television via Asia One

ilustrasi udara lembab sebabkan jamur

Partikel Air di Rumah Dapat Sebabkan Kelembapan hingga Muncul Spora, Ini Solusinya!

IDEAOnline-Udara yang lembap memang dapat merusak fisik bangunan rumah. Pintu dan jendela dari kayu bahkan dapat memuai sehingga tidak sesuai lagi dengan ukuran kusen.

Baca Juga: Siapkan Kamar Bayi Hingga Akun IG, Penantian 8 Tahun Kehamilan Shandy Aulia Malah Dinyiyirin Warganet, Ada Apa?

Tapi, mengapa rumah bisa lembap? Apa penyebabnya, dan bagaimana mengatasinya?

Udara lembap menjadi masalah yang sering dialami orang Indonesia.

DOK. DELUTION ARCHITECT

skylight

Berada di negara kepulauan dan beriklim tropis, membuat wilayah Indonesia memiliki kandungan air yang tinggi di udara sehingga menimbulkan kelembapan.

Baca Juga: Ratapi Keadaan Sang Putri di London, Penyanyi Dangdut Ini Beberkan Tampilan Kamar Kost Sang Anak Hingga Berlinang Air Mata

Keadaan ini otomatis turut berpengaruh pada keadaan di rumah sehari-hari.

Bagaimana Mengetes Kelembapan?

Untuk mengetahui bagaimana kelembapan udara di rumah kita, mudah saja caranya.

Seringkah ketika di dalam rumah, walaupun cuaca tidak terlalu panas, Anda merasa kegerahan dan badan terasa lengket? Kalau ya, berarti rumah Anda memiliki kadar kelembapan yang tinggi.

Kelembapan mengacu padajumlah partikel airyang ada di udara.

Saat udara bersifat basah, berarti ada kelembapan yang tinggi di udara dan uap air di udara juga akan mencapai tingkat jenuh tertentu sehingga akibatnya Anda akan merasakan panas dan gerah.

Akibat yang Ditimbulkan

Selain merusak pintu dan jendela, udara yang lembap di dalam rumah juga memicu suburnya perkembangbiakan spora jamur.

Spora jamur yang beterbangan di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui jalur pernapasan dan kemudian menimbulkan berbagai macam penyakit pernapasan seperti batuk, asma, dan alergi.

Di samping masalah kesehatan, munculnya jamur di rumah juga dapat mengurangi nilai estetika rumah.

www.inhabitat.com
www.inhabitat.com

Skylight

Jamur sering menyerang bagian dinding dan plafon rumah.

Bila dinding rumah terserang jamur, biasanya di bagian dalam dinding samar-samar akan terlihat adanya pola susunan bentuk bata.

Pada plafon rumah, serangan jamur dapat terindikasi lewat munculnya noda yang sering disebut ngiler atau ngompol.

Selain itu, jamur juga dapat merusak berbagai koleksi, seperti lukisan, arsip, foto-foto, dan sebagainya.

Kelembapan udara juga berdampak tidak baik pada peralatan elektronik.

Mesin-mesin yang diam dalam ruangan lembap lebih mudah rusak karena gangguan pada sistem elektrikalnya.

Begitu juga dengan makanan kering, biasanya menjadi cepat rusak karena mudah berjamur.

Kenapa Bisa Lembap?

Selain karena faktor Indonesia sebagai negara kepulauan dan beriklim tropis, Menurut Dr. Surjamanto W, dosen Teknologi Bangunan Program Studi Arsitektur ITB, kelembapan yang terjadi di rumah juga bisa diakibatkan oleh tatanan desain rumah yang kurang baik.

Ventilasi yang minim dan sirkulasi udara yang tidak berjalan dengan baik menjadi kunci utama mengapa udara bisa terasa sangat lembap di dalam rumah.

Kelembapan udara di dalam rumah juga bisa dipicu oleh banyak tampungan air di dalam rumah, seperti di dalam bak mandi maupun kolam.

Baca Juga: Sama-sama Megah, Begini Perbandingan Acara Tedak Siten Momo Geisha dengan Dekorasi Kala Dirinya Menikah, Bertabur Emas!

Titus, panggilan akrab Surjamanto, mengatakan walaupun kolam dapat memberikan kesan indah dan tenang di dalam rumah, tampungan air dalam jumlah yang cukup banyak tersebut sesungguhnya membuat kandungan air di dalam rumah menjadi lebih tinggi sehingga kelembapan lebih terasa.

Kemudian, kelembapan di dalam rumah juga dapat muncul akibat perilaku penghuni rumah.

Kebiasaan buruk penghuni rumah dalam mencuci, mandi, memasak yang tidak memedulikan aliran udara dapat membuat kelembapan udara semakin terasa.

Selain itu, kerusakan pada instalasi air atau kebocoran pada atap yang tidak segera diperbaiki turut memberi andil dalam mengalirkan hawa lembap di dalam rumah.

Apa yang bisa kita lakukan?

Banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah kelembapan udara di dalam rumah.

Namun Titus menekankan bahwa hal yang paling utama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi terlebih dulu penyebab utama munculnya kelembapan di dalam rumah.

“Periksalah apakah ventilasi dan bukaan di rumah Anda sudah memenuhi kriteria rumah sehat? Kemudian periksa pula pergerakan arah anginnya, apakah sirkulasi udaranya sudah berjalan cukup baik?” ujar Titus.

“Karena kedua hal inilah kunci untuk mengusir hawa lembap dari rumah Anda,” lanjut Titus.

Perputaran udara yang baik, selain dapat memberikan kenyamanan, juga baik untuk kesehatan.

Karena dapat mengurangi uap air dalam udara yang berlebih dan memperbanyak jumlah oksigen pada ruang.

Dengan banyaknya bukaan dan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah, udara segar dapat masuk dengan leluasa dan uap air di dalam ruangan dapat dibawa ke luar dari rumah.

Mengukur Kadar Kelembapan

Untuk mengetahui kadar kelembapan di rumah, kita dapat mengukurnya dengan menggunakan alat pengukur kelembapan udara atau disebut hygrometer.

Baca Juga: Tahukah Kamu, Wujud dan Fungsi 3 Barang Penting di Kamar Mandi Ini?

Menurut Dr. Surjamanto W, dosen Teknologi Bangunan Program Studi Arsitektur ITB, pada keadaan ideal, kadar kelembapan di Indonesia berada pada kisaran 60—70 % RH (Rate Huminidy).

Kadar ideal ini sebenarnya bergantung pada temperatur udara.

Jika temperatur tinggi, biasanya kadar kelembapan ideal akan turun dan begitu juga sebaliknya.

Artikel ini pernah tayang di Laporan Tabloid Rumah 225

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya