IDEAOnline-Pernah tahu siapa yang memelopori desain mahakarya taman-taman dunia yang pernah ada dan eksis hingga kini?
Peran taman kota sangatlah penting.
Masyarakat kota membutuhkan kedekatan hubungan dengan alamnya.
Karena itu, penting juga bagi kita untuk mengetahui siapa yang memelopori munculnya taman kota yang kini tersebar di segala penjuru dunia.
Muncul di Amerika
Taman kota dirancang untuk pertama kali pada abad ke-19 di Amerika.
Pemerintah kota saat itu percaya pada berbagai keuntungan dalam hal kesehatan yang ditimbulkan dari adanya ruang terbuka hijau.
Taman kota memiliki manfaat di antaranya dapat mengurangi penyakit, kriminal, dan kegelisahan sosial, di samping juga dapat menyediakan paru-paru hijau bagi kota dan area rekreasi.
Taman kota juga dapat menyerap emisi karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, memperbaiki kualitas udara dan air, mengatur iklim mikro, mengurangi kebisingan, melindungi tanah dan air, mempertahankan keanekaragaman hayati, serta memiliki nilai rekreasi, budaya, dan sosial.
Sebutan arsitek lanskap pertama kali dicetuskan oleh Gilbert Lang Meason di tahun 1828.
Kemudian istilah ini secara resmi diperkenalkan sebagai bentuk profesi oleh Frederick Law Olmsted pada tahun 1858.
Penggunaan istilah arsitek lanskap ini dibakukan oleh Frederick Law Olmsted dan Beatrix Farrand.
Mereka bekerja sama dengan orang-orang yang mendirikan American Society of Landscape Architects (ASLA) pada tahun 1899.
Frederick Law Olmsted adalah salah satu desainer lanskap yang pertama kali merancang taman kota.
Menurutnya, penting untuk dapat memercayai kualitas retoratif dari alam dan juga mengakui bahwa taman kota dapat meningkatkan kesehatan, kemampuan, serta usia harapan hidup di lingkungan perkotaan.
Acuan Praktisi Lanskap
Wajah Frederick Law Olmsted cukup dikenal dan diingat para insan profesi arsitek lanskap. Boleh dikatakan Olmsted bagaikan “Godfather” bagi keilmuan arsitektur lanskap.
Dia yang pertama dan selalu akan menjadi yang utama. Sedangkan nama-nama lain dan wajah-wajah lain hanya mengembangkan dan membuat arah baru bagi kemajuan arsitektur lanskap di dunia.
Idealisme dan ideologi bentang alam yang diyakini oleh Olmsted dapat memberikan pencerahan bagi proses pembangunan di dunia.
Asalkan tetap dianut dan diturunkan dari generasi hingga generasi. Ilmu dari dunia Barat ini sudah menjadi bagian pengetahuan bagi dunia Timur.
Dalam keseharian, cukup banyak karya turunan dari prinsip bentang alam yang diyakini Olmsted yang terlihat di ibukota Jakarta.
Segala pemikiran tokoh lanskap dunia ini menjadi bahan acuan dan landasan bagi perdebatan ilmiah.
Seakan-akan tidak sah jika sebuah perdebatan ilmiah mengenai arsitektur lanskap tidak menyertakan nama tersebut.
Tak salah jika dikatakan Olmsted adalah Godfather yang tidak hanya ditakuti untuk ditinggalkan oleh para praktisi lokal.
Olmsted juga adalah Godfather yang menguasai segala pemikiran dan tindakan para praktisi arsitek lanskap untuk berbuat dan bertindak.
Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 226
(*)