Perbandingan Tanah dan Kompos 1:1 untuk Menanam Sayuran, Ketahui di Sini!

Minggu, 17 November 2019 | 12:00
youtube

Perbandingan Tanah dan Kompos 1:1 untuk Menanam Sayuran, Ketahui di Sini!

IDEAOnline-Mengapa kita tak menanam sayuran dan buah untuk dikonsumsi sendiri?

Banyak yang mengernyitkan dahi mendengar ide ini.

Sibuk, repot, dan tak punya lahan adalah beberapa alasan utama yang membuat kita membuang jauh-jauh pikiran tentang berkebun di rumah.

Padahal jika dicermati lebih jauh, banyak kelebihan yang bisa kita dapat dari kegiatan yang di luar negeri nge-tren dengan istilah home farming ini.

Baca Juga: Mau Tanam Buah atau Sayuran di Lahan Terbatas? Catat Hal Satu Ini

Selain lebih ramah lingkungan dan hemat biaya, ini juga bisa jadi kegiatan sambilan yang menyehatkan di rumah.

Dicemari Pestisida

Mengapa kita perlu menanam sayuran sendiri di halaman rumah?

Beberapa sumber menyebutkan, bahwa selada dapat mencegah pertumbuhan kanker karena vitamin A dan C yang dimilikinya.

Sayuran hijau yang segar ini juga dapat membantu penurunan berat badan karena hanya mengandung 8 kalori per mangkuk.

Tak hanya selada, semua sayuran umumnya bisa mencegah berbagai penyakit.

Sayuran dan buah mengandung beragam zat gizi yang sangat berguna bagi tubuh, dari karoten (yang terdapat dalam sayuran hijau), vitamin, sampai mineral (kalium, kalsium, natrium, dan zat besi).

Sayangnya, kandungan kimia dalam pestisida dan pupuk kimia justru turut terkandung dalam tanaman.

Selain itu, banyak petani yang menggunakan pupuk dari sampah kota atau pasar yang dibakar dan air dari sungai yang tercemar.

Kandungan kimia hasil pencemaran ini merugikan kesehatan dan merusak gizi tanaman.

“Makan sayur yang tidak ada zat gizinya seperti makan sampah dan akan memicu penyakit,” tutur Ida Amal, koordinator komunitas Banten Berkebun.

Perbaikan Kondisi Tanah

Baca Juga: Bertengkar Sampai Lempar-lemparan, Artis Satu Ini Ketahuan Miliki 3 Benda Super Mewah di Kamarnya

Menanam sayuran di halaman rumah, prosesnya sederhana saja.

Sebelum tanah siap ditanami bibit, penggemburan perlu dilakukan agar oksigen bisa masuk ke sela-sela tanah.

Kegiatan ini perlu dilakukan setiap kali kita akan menanam tanaman baru untuk menjaga kegemburan tanah.

Selanjutnya, tanaman ditambah kompos (perbandingan dengan tanah 1:1) dan diolah agar merata dengan tanah.

Umumnya kita tak tahu tanah di rumah mengandung zat berbahaya apa saja.

Oleh karena itu, kita memerlukan pembenah tanah.

Pembenah tanah adalah cairan asam humat yang berfungsi untuk menetralkan logam berat dan zat berbahaya.

lovethegarden

Perbandingan Tanah dan Kompos 1:1 untuk Menanam Sayuran, Ketahui di Sini!

Pembenah tanah yang berkualitas akan memperbaiki fungsi tanah, termasuk tanah yang sangat tercemar sekalipun seperti tanah bekas daerah tambang.

Setelah proses di atas, pupuk organik ditambahkan ke tanah.

Pupuk ini mengandung bakteri yang akan bertahan hidup dengan memakan kompos.

Proses ini akan membantu menyuburkan tanah sehingga siap ditanami bibit sehari kemudian.

Pemupukan ini dilakukan 3 hari sekali untuk tanah gersang dan 1 minggu sekali untuk tanah subur.

Budidaya Tanaman

Setelah memilih jenis sayuran yang akan ditanam, kini waktunya menanam.

Tanaman bisa ditanam di lahan yang luas maupun sempit, langsung di atas tanah maupun di dalam pot.

Baca Juga: Sudah Lama Engga Pulang Kampung? Jangan Pusing, Rumah Ini Dapat Menjadi Inspirasi Hunianmu

Umumnya ada 2 cara budidaya tanaman.

gardaholic

Perbandingan Tanah dan Kompos 1:1 untuk Menanam Sayuran, Ketahui di Sini!

Pertama, benih disebar langsung ke atas media tanam. Sayuran yang termasuk dalam jenis ini adalah kangkung, bayam, kacang panjang, jagung, timun, dan sebagainya.

Kedua, benih disemai dulu di media tanam yang kecil. Setelah 2 minggu, bibit tanaman dipindahkan ke media tanam yang lebih besar.

Baca Juga: Bersih-bersih Kamar Mandi, Kenali Kotoran Pemicu Kuman dan Cara Basminya

Sayuran yang masuk dalam jenis ini adalah cabai, tomat, terong, caisim, dan pakcoy.

Perawatan tanaman home farming ini cukup mudah.

Tanaman cukup diletakkan di area yang banyak terkena matahari pagi dan sore.

Pada cuaca terik, tanaman harus disiram 2 kali sehari, sedangkan pada cuaca mendung cukup 1 kali sehari.

Baca Juga: Sudah Lama Engga Pulang Kampung? Jangan Pusing, Rumah Ini Dapat Menjadi Inspirasi Hunianmu

Meski hujan, tanaman tidak perlu diungsikan ke dalam rumah.

Sayuran dan buah hasil home farming ini sangat sedikit mengandung kimia dan bersifat organik sehingga lebih sehat dikonsumsi.

Selain itu, sayuran organik lebih renyah, manis, bertekstur lembut, dan disukai anak-anak.

“Dengan home farming, semua orang bisa menikmati tanaman organik yang mudah, murah, dan sehat,” ujar Ida.

Jadi, siapa bilang home farming susah dan mahal? Siapkan cangkul, mari mulai bercocok tanam di halaman rumah.

Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 226

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti