Cocok untuk Pasutri Baru, Begini Buat Apartemen Rapi Tanpa Dihias, Gunakan Penyimpanan yang Tepat
IDEAonline- Dalam bayangan banyak orang, tinggal di sebuah apartemen tidak senyaman tinggal di hunian tapak.
Baca Juga: Perbaiki Mood dengan 3 Warna Ajaib Ini, Bikin Relaks dan Makin Semangat!
Keterbatasan luas unit dianggap membatasi ruang gerak dan membatasi jumlah barang yang boleh disimpan.
Unit apartemen di Taman Anggrek ini seolah menepis anggapan itu.
Pemiliknya, keluarga muda dengan seorang anak perempuan, hobi mengumpulkan berbagai pernak-pernik.
Entah itu cendera mata dari perjalanan mereka ke luar negeri, foto-foto kenangan, maupun mainan bertema khusus, menjadi koleksi yang menghias kediaman mereka.
Baca Juga: Gonjreng Banget! Tilik Inspirasi Dapur Lucu Warna Kuning dengan MuralSaat apartemen ini direnovasi, ini menjadi tantangan tersendiri bagi sang desainer, Leoni Michelle dari an Atelier for Architectural Design.
Ia harus merancang ulang apatemen ini agar mengakomodasi kebutuhan dan gaya hidup keluarga ini, terutama memecahkan masalah penyimpanan agar tidak terjadi tumpukan barang yang berantakan.
Apalagi, keluarga ini sangat menghargai waktu bersama yang mereka habiskan di sebuah tempat tinggal yang nyaman.
Michelle lantas mendesain apartemen seluas 150 m2 ini dan mengibaratkannya seperti sebuah album foto.
Di sinilah tempat segala benda yang bernilai bagi pemiliknya dapat tersimpan baik dan terpajang dengan bagus.
Tak heran jika di apartemen ini terdapat banyak sekali penyimpanan, termasuk sudut-sudut dinding, lemari pajangan di ruang keluarga, kabinet di pantri, ujung koridor, bawah lantai “panggung”, sampai laci di kepala tempat tidur.
Denah asli apartemen ini cukup menarik, karena memiliki sudut 45 derajat yang membentuk ruang jajaran genjang.
“Dengan dinding bersudut ini, kami membuat sistem penyimpanan yang tidak saja berfungsi sebagai tempat menyimpan barang, tetapi juga berfungsi sebagai dinding baru yang membuat dinding dan furnitur lebih selaras,” terang Michelle.
Selain penyimpanan, kenyamanan huni menjadi perhatian penting bagi sang desainer.
Ruang keluarga yang menyatu dengan pantri menjadi ruang di mana keluarga ini banyak beraktivitas.
Di sebuah sudut, terdapat bay window, jendela yang menjorok ke luar, sebagai area bermain anak.
Sementara, Michelle merancang suasana yang lebih tenang di kamar tidur, karena di sinilah pemilik rumah beristirahat.
Jumlah kamar yang semula 3 dikurangi menjadi 2, sehingga kamar utama menjadi lebih luas.
Penyimpanan di kamar pun bukan berupa lemari pajang agar kamar tidak terkesan riuh.
Banyaknya koleksi pernak-pernik menjadi alasan pemilihan warna di apartemen ini.
Penggunaan putih dominan di sini, dengan paduan abu-abu.
Untuk menambah kehangatan, sang desainer memasukkan unsur kayu lewat furnitur.
Baca Juga: 4 Langkah Dasar Rancang Indoor Plant, Mau Kesan Formal atau Informal?
Palet netral ini tidak akan tumpang tindih dengan warna-warna berbagai koleksi yang terpajang.
Begitu juga dengan bentuk panel dinding yang simpel, yang menjadi penyeimbang beragamnya bentuk bendabenda di dalam ruang.
Siasat penyimpanan yang diterapkan membuat hobi mengumpulkan pernakpernik dapat tersalurkan, hunian pun tetap nyaman ditinggali. (*)