IDEAOnline -Saat ini hampir semua alat, peranti, dan perlengkapan sehari-hari terbuat dari plastik.
Selain murah, plastik juga populer karena praktis dan fleksibel.
Bahan Dasar
Baca Juga: Maksimal di Ruang Minimal Agar Tetap Rapih dan Menarik, Ini Cara Mudahnya!
Bahan bakar plastik adalah minyak bumi dan gas alam berisi senyawa hidrokarbon, yang dirangkai menjadi polimer.
Kemudian ditambahkan zat aditif untuk menciptakan efek transparan, warna, antilengket, lentur, dan kaku.
Aditif ini menentukan ragam jenis plastik sehingga bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan.
Umumnya, plastik terbagi 2, yaitu termoset dan termoplastik.
Termoset adalah jenis yang tidak bisa mengalami daur ulang kimia karena pemanasannya akan merusak polimernya, seperti melamin dan polyester.
Sedangkan termoplastik bisa didaur ulang secara kimia menjadi produk lain yang sama atau beda fungsi.
Baca Juga: Renovasi Pinjam Dana Bank? Tips Hitung Cicilan agar Aman di Kantong
Tak Jelas Rimbanya
Yadi menuturkan, di luar negeri umumnya plastik langsung dipilah langsung oleh rumah tangga saat akan dibuang.
Plastik ini dipilah berdasarkan jenis, kode, bentuk, dan fungsinya. Sampai ke pihak pendaur ulang, plastik akan didaur ulang berdasarkan jenis dan kode yang tertera di bagian bawah plastik.
Di Indonesia, sayangnya belum semua pihak pendaur ulang menggunakan cara yang ideal. Plastik bercampur dengan berbagai sampah saat dibuang.
Oleh pendaur ulang liar, berbagai jenis plastik langsung disatukan dan didaur ulang, kadang-kadang bersama dengan sampah lain.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah mengeluarkan peringatan publik tentang kantong plastik kresek di pasaran.
Kantong plastik kresek berwarna hitam dan berbau menyengat tak diketahui riwayat penggunaan sebelumnya, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, dan limbah logam berat.
Bayangkan jika plastik ini digunakan untuk membungkus makan siang kita dan keluarga.
Aman Pakai Plastik
Kita memang tak bisa menghindari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Namun kita bisa melakukan tindakan aman dalam menggunakan plastik.
Untuk itu, Yadi membagi beberapa tip sederhana.
Pertama, pilih produsen wadah plastik yang terpercaya dan berlisensi resmi.
Produk yang aman dan berlabel food grade pasti lebih mahal, namun lebih aman.
Jangan gunakan plastik daur ulang untuk wadah makanan dan mainan anak-anak.
Kedua, jangan menggunakan sembarang plastik sebagai wadah makanan yang panas.
Saat terkena panas, zat dalam plastik mengalami migrasi ke benda yang disentuhnya.
Migrasi ini bisa terjadi secara global (lebih dari satu zat), atau spesifik (hanya zat berbahaya), salah satunya zat karsinogenik pemicu kanker.
Ketiga, hindari penggunaan kantong kresek berwarna hitam yang berbau menyengat.
Bau ini timbul dari kandungan timbal dan kotoran yang sudah lebur bersama bahan lain dalam proses daur ulang.
Membawa wadah plastik atau kantong saat bepergian dapat menjadi salah satu solusi.
Terakhir, sebisa mungkin jangan memakai ulang plastik sekali pakai, salah satunya botol air mineral.
Jika terpaksa memakainya, gunakan untuk mewadahi benda berkandungan sama, misalnya wadah margarin diisi ulang dengan margarin, jangan mengisinya dengan daging, misalnya. Meski repot, keamanannya lebih terjamin.
Gimana menurut IDEA lovers?
(*)