Setidaknya 1 Juta Burung Laut hingga Mamalia Mati Tiap Tahun, Yuk Mulai Bijak Berplastik!
IDEAOnline -Anda mungkin sering menyimpan makanan di dalam kotak yang terbuat dari plastik.
Anda juga mungkin sering membekali anak Anda makanan yang ditaruh di dalam kotak plastik. Kotak plastik memang terasa praktis.
Harga terjangkau, tidak mudah rusak, dan tidak mudah pecah. Namun tahukah Anda bahwa tidak semua wadah plastik aman untuk makanan?
Bahan Dasar
Baca Juga: Desain Kompak Kamar Tidur Berlantai Mezanin yang Berhasil Memecahkan Masalah Lahan Terbatas
Bahan bakar plastik adalah minyak bumi dan gas alam berisi senyawa hidrokarbon, yang dirangkai menjadi polimer.
Kemudian ditambahkan zat aditif untuk menciptakan efek transparan, warna, antilengket, lentur, dan kaku.
Aditif ini menentukan ragam jenis plastik sehingga bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan.
Umumnya, plastik terbagi 2, yaitu termoset dan termoplastik.
Termoset adalah jenis yang tidak bisa mengalami daur ulang kimia karena pemanasannya akan merusak polimernya, seperti melamin danpolyester.
Sedangkan termoplastik bisa didaur ulang secara kimia menjadi produk lain yang sama atau beda fungsi.
Bahaya Plastik Daur Ulang
Baca Juga: Tips Kurangi Plastik: Dipisahkan Berdasarkan Bentuk, Kemudian Bersihkan
Terlepas dari 2 jenis plastik di atas, plastik olahan pertama untuk wadah makanan harus memiliki kodefood graderesmi, yaitu kode rekomendasi lembaga Amerika Food and Drug Administration (FDA), sebagai wadah yang aman bagi kesehatan.
Di sisi lain, plastik yang sudah didaur ulang tidak boleh untuk mewadahi makanan.
“Plastik daur ulang sedapat mungkin tidak untuk pangan, apalagi di sini banyak beredar plastik daur ulang yang bahannya tidak jelas,” ujar Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor.
Statistik Plastik
Berikut beberapa fakta tentang plastik yang dihimpun oleh berbagai sumber.
Data mengatakan, 85% plastik yang telah digunakan tidak bisa didaur ulang sehingga harus dikubur dalam tanah atau dibuang. Plastik ini membutuhkan lebih dari 1000 tahun untuk terurai.
Dalam proses terurai, plastik akan mengeluarkan racun yang mencemari rantai makanan.
Dari semua penggunaan plastik, 50% digunakan sebagai wadah, baik wadah makanan maupun benda lainnya.
Menyusul di bawahnya, 37% plastik digunakan untuk material film dan tas. Sisanya digunakan untuk material bangunan dan sebagainya.
LDPE adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia, yaitu sebanyak 33% dari total keseluruhan jenis kantong plastik.
Kantong kresek untuk membawa belanjaan termasuk dalam golongan ini. Di bawahnya, HDPE, PS, dan PP juga banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Baca Juga: Renovasi Pinjam Dana Bank? Tips Hitung Cicilan agar Aman di Kantong
Mendaur ulang 1 ton plastik sama dengan menghemat 1000–2000 galon minyak tanah, sama dengan penggunaan energy 2 orang dalam 1 tahun, dan jumlah air yang digunakan 1 orang dalam 2 bulan.
Setidaknya 1 juta burung laut dan mamalia mati setiap tahun karena mengonsumsi kantong plastik. Mereka mati dengan mengenaskan karena plastik membungkus saluran pencernaan.
Plastik Mudah Terurai
Plastik umumnya mencapai 500—1.000 tahun untuk bisa terurai.
Mengatasi ini, banyak produsen menciptakan plastik mudah terurai dari bahan alami seperti pati, gelatin, lemak, lidah buaya, dan lainnya.
Bahan ini lebih mudah terurai di alam dan hanya butuh waktu kurang dari 5 tahun.
Kabarnya plastik ini akan segera diwajibkan di Indonesia.
Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 226 (*)