Masuki Musim Hujan, Begini Tips Memilih Pelapis Anti Bocor dan Pengerjaannya yang Tepat!

Senin, 25 November 2019 | 15:30
www.inhabitat.com

Masuki Musim Hujan, Begini Tips Memilih Pelapis Anti Bocor Dan Pengerjaannya Yang Tepat!

Masuki Musim Hujan, Begini Tips Memilih Pelapis Anti Bocor Dan Pengerjaannya Yang Tepat!

IDEAOnline -Anda pasti mengenal yang namanya waterproofing, yaitu pelapis antibocor.

Tetapi mungkin banyak dari Anda yang mengeluh, kenapa sudah di-waterproofing tetapi masih tetap bocor?

Baca Juga: Berlokasi di Korea Selatan, Rumah Megah Bentuk Unik ini Bisa Lihat Pemandangan Indah dari Berbagai Sisi, Dalamnya Bikin Takjub!

Setiap musim penghujan tiba, rasa frustasi datang melanda Djoko Susanto (34 th). Rumah yang ia tempati bersama keluarga kecilnya seolah tak pernah luput dari yang namanya bocor.

Menurutnya, berbagai cara telah ia lakukan, termasuk menggunakan waterproofing.

Tetapi hasilnya tidak maksimal. “Katanya antibocor, tapi tetap bocor juga, tuh,” ungkap Djoko sambil menunjukkan beberapa titik kebocoran di rumahnya.

Senada dengan Djoko, Ajeng Tri Hastuti (36 th) juga menyampaikan hal senada.

Menurut Ajeng, suaminya sudah menggunakan waterproofing untuk menanggulangi masalah kebocoran. “Saya bingung, kok, masih tetap bocor?” tanya Ajeng.

Jika ditelaah lebih mendalam, banyak hal yang menjadi sumber kebocoran. Penanggulangannya pun terbilang banyak cara.

Tetapi, jika kaitannya dengan waterproofing, bisa jadi ada hal yang kurang tepat saat proses pengaplikasiannya.

Yannis Rudolf Pratasik

Masuki Musim Hujan, Begini Tips Memilih Pelapis Anti Bocor Dan Pengerjaannya Yang Tepat!

Baca Juga: Terkuak Fakta Mengejutkan dari Toilet Duduk, Tanpa Disadari Bakteri Jahat Dapat Terbang Sejauh 10 Inci Jika Lakukan Hal Ini

Inilah 4 hal penting yang perlu Anda ketahui saat akan mengaplikasikan waterproofing.

Pastikan Titik Bocor

Sebelum Anda memberikan waterproofing, pastikan terlebih dulu titik kebocoran di rumah Anda. Mengetahui titik bocor ini sangat penting, karena akan membantu Anda dalam menjalankan langkah berikutnya.

Perlu diingat bahwa titik kebocoran itu bentuknya bisa berbeda-beda. ada yang berbentuk rambatan, retak, bolong, dan lain sebagainya.

“Apabila titik kebocorannya terbilang parah, jangan langsung diberi waterproofing.

Tambal terlebih dulu dengan menggunakan semen dan pastikan tertutup sempurna,” ungkap Arief Rahman Hakim, seorang arsitek.

“Pastikan juga sebelum dilakukan waterproofing, tambalan tadi sudah kering sempurna atau minimalnya 90% kering, bebas debu, bebas kotor, dan bebas lumut,” tambahnya.

Waktu Pemasangan

Baca Juga: Material Makin Beragam, Pertimbangkan 3 Hal Ini Saat Memilihnya!

Bila pada malam hari rumah Anda bocor, jangan langsung mengaplikasikan waterproofing keesokan paginya.

Area bocor yang akan diberi waterproofing harus dalam kondisi benar-benar kerin.

“Pemasangan waterproofing paling ideal adalah di musim kemarau, bukan musim penghujan.

dok. i.pinimg.com

Masuki Musim Hujan, Begini Tips Memilih Pelapis Anti Bocor Dan Pengerjaannya Yang Tepat!

Hal ini dikarenakan area yang dipasang waterproofing harus terkena sinar tapi tidak langsung.

Lapisan waterproofing juga harus melewati proses pengeringan dengan waktu minimal 4 jam,” ungkap Joshepine M Soetanto, Marketing Manager PT Sika Indonesia.

Baca Juga: Finishing Tepat Jaga Mutu Besi dan Kayu, Kenali Kapan Harus Cat Ulangnya

“Selain itu, beberapa bahan waterproofing sulit diaplikasi jika hujan tak kunjung berhenti.

Tetapi kita sadar, hampir semua orang memiliki persepsi sama. Belum bocor, ya belum pakai.

Belum sakit, ya belum minum vitamin.

Hanya untuk masalah efektivitas, kami sarankan jika semalam hujan tetap harus dikeringkan dulu area yang akan diberi waterproofing,” jelas Yosep Haryanto ST, National Pro-Retail Manager PT Sika Indonesia.

Jika hari itu masih mendung, Anda disarankan untuk menutup area bocor dengan menggunakan pelindung lain seperti plastik atau terpal.

Beda Bahan, Beda Aplikasi

Secara garis besar, ada 5 jenis bahan dasar waterproofing. Yaitu bitumen, semen, polimer, akrilik, dan membran.

Bitumen dan semen memiliki karakteriktis sama, yaitu membutuhkan sreed protection—lapisan pelindung tambahan—karena tidak dapat diekspos, tetapi tahan terhadap air menggenang.

Keduanya cocok diterapkan pada jenis atap datar dan tritisan dak. Selain itu, dinding kamar mandi dan dinding kolam renang.

Sedangkan akrilik, polimer, dan membran, tidak tahan dengan genangan air.

Hanya ketiganya memiliki kelebihan dari sisi elastisitas, tahan UV, dan tahan cuaca. “Pelapis waterproofing yang baik harus punya sifat elastomeric atau muai-susut.

Baca Juga: Buat yang Hobi Baca, Coba Konsep Leveling Lantai di Kamar Tidur, Seperti Apa?

Ketika cuaca panas, ia bisa memuai dan ketika dingin ia mampu menyusut kembali sehingga lapisan tidak akan retak,” terang Arief K Hartono, product Manager PT Propan Raya.

Jika diaplikasikan pada atap, ketiga bahan ini cocok digunakan untuk nok, karpus, dan dinding vertikal. Model atapnya berbentuk pelana, limasan, dan kubah.

“Yang paling banyak dijual di pasaran adalah bahan akrilik. Waterproofing jenis ini termasuk yang siap pakai.

Bentuknya seperti cat. Pemakaiannya mudah, tinggal dikuas atau di-roll. Tak perlu bahan campuran atau adukan tertentu,” ungkap Yosep Haryanto ST, National Pro-Retail Manager PT Sika Indonesia.

Tepat Pengerjaan

Proses pengerjaan waterproofing yang tepat adalah sebagai berikut. Bersihkan permukaan dari segala kotoran, debu, dan sebagainya.

Lakukan pelapisan menggunakan kuas/rol dengan 2 kali lapis. Pertama secara vertikal, tunggu hingga kering. Kemudian lakukan pelapisan kedua secara horizontal.

Waktunya kurang lebih 4 jam. Ini dilakukan agar lapisan-lapisan tersebut membentuk “anyaman” yang kuat.

Baca Juga: Terkuak Fakta Mengejutkan dari Toilet Duduk, Tanpa Disadari Bakteri Jahat Dapat Terbang Sejauh 10 Inci Jika Lakukan Hal Ini

Lindungi area tersebut dari hujan selama proses pengeringan. Khusus untuk menutup celah, mengenai retakan, dianjurkan menggunakan membran:

kuaskan. lapisan pertama, tempelkan membran diatas lapisan yang masih basah, langsung kuaskan lagi lapis kedua.

Tunggu kering Sekitar 4 jam.

Perlu diingat, waterproofing memiliki masa kadaluarsa. Sebaiknya, lakukan maksimalnya setiap 2-3 tahun sekali agar atap Anda tetap terhindar dari kebocoran.

Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 227

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya