Terinspirasi dari Keberagaman Indonesia, Warna Anata Rupa Menarik Hati Penungjung di Bintaro Design District 2019

Jumat, 06 Desember 2019 | 14:30
Maulina/ IDEA

Anata Rupa, Perwujudan Persilangan Budaya Tradisional Menjadi Sebuah Instalasi Seni

IDEAonline - Viro, merek dagang PT Polymindo Permata, bekerja sama dengan arsitek Anneke Prasyanti dan Dani Hermawan, memasang instalasi seni desain anyaman ‘Anata Rupa’ yang dipamerkan di Bintaro Design District (BDD) Festival 2019, Kamis, (5/12/2019).

Baca Juga: Kenapa Petak Geometris Masih Laku Digunakan di Rumah? Tilik di Sini

Baca Juga: Ada 2.500 Rayap di Dunia, Berapa di Indonesia? Ini Cara Mengenali!

Anata Rupa terdiri dari dua kata yaitu ‘Anata’ dan ‘Rupa’. ‘Anata’ memiliki makna filosofis yang artinya warna-warni, rasa hormat, dan perbedaan. Sedangkan, ‘Rupa’ bermakna bentuk.

Instalasi seni ini mengajak para pengunjung untuk menikmati indahnya perbedaan dengan tampilan seni anyaman berwarna-warni namun bisa berpadu menjadi satu ketika digabungkan.

Anneke yang mendesain tampilan instalasi seni Anata Rupa mengaku terinspirasi anyaman dari Pulau Lombok yang kemudian diterapkan pada warna keberagaman asli Indonesia yang mewakili empat suku di Indonesia, yaitu suku Batak, Sumba, Dayak, dan Bajo.

“Terinspirasi dari dinding rumah di Flores dan Lombok. Anyamamnya dibuat di Banten. Pekerjaan ini sudah kami lakukan sejak 3 bulan lalu. Anyaman lokal ini hanya ada di daerah pedalaman.

Sementara ini kami bawa ke kota, untuk memperkenalkan anyaman daerah yang terinspirasi dari 4 suku di Indonesia yaitu Batak, Dayak, Sumba, dan Bajo,” terang Anneke saat mengisi talkshow di Bintaro Design District (BDD) 2019.

Karya Anneke dan Dani dapat dinikmati pengunjunghingga 7 Desember 2019 mendatang.

Maulina/ IDEA

Anata Rupa, Perwujudan Persilangan Budaya Tradisional Menjadi Sebuah Instalasi Seni

Baca Juga: Nuansa Matahari Terbenam hingga Birunya Langit Bisa Dituangkan di Rumah, Begini Caranya

Baca Juga: Mengundang Perselisihan, Begini Alasan Ahli tentang Bak Cuci dan Kompor di Dapur Mesti Dipisah

Adapun tema besar BDD kali ini yakni "Inclusivity" di mana arsitektur dan desain dipandang sebagai sebuah pendekatan yang mampu memberi solusi bagi berbagai persoalan ruang maupun kehidupan.

Dok viro

Anata Rupa - Bintaro Design District 2019

"Inclusivity" juga merupakan sebuah bentuk ajakan para arsitek dan desainer untuk merangkul para penyandang disabilitas agar mereka turut serta dalam membumikan seni arsitektur dan desain.

Di saat yang bersamaan, Dani Hermawan turut menjelaskan tantangan dalam meleburkan dua kepribadian dalam Anata Rupa ini.

“Dengan membawa nilai-nilai dari artikulasi arsitektur tradisional, Anata Rupa adalah sebuah karya wujud inovasi dan eksplorasi geometri non-euclidean yang kontemporer, atraktif, eksploratif, terukur, rasional, dan matematis sesuai dengan nilai kekinian.

Dok Viro

Anata Rupa - Bintaro Design District 2019

Namun di saat yang sama, Anata Rupa tetap merupakan sebuah wujud dari interpretasi bangunan tradisional yang kaya akan alasan-alasan dan tata atur yang telah berevolusi selama bertahun-tahun dan dari generasi ke generasi.

Untuk itu, inovasi akan teknologi bahan yang cukup lentur dengan ragam pilihan warna yang kaya namun tetap mampu bertahan melawan waktu adalah hal yang krusial dalam mewujudkan karya ini,” tutur Dani.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya