Menilik Kembali Harta Kekayaan Suami Puput Nastiti Devi, Mulai dari Hotel Hingga Aset Properti!

Minggu, 15 Desember 2019 | 07:00
Instagram/ @puput_nastitii

Menilik Kembali Harta Kekayaan Suami Puput Nastiti Devi, Mulai Dari Hotel Hingga Aset Properti !

IDEAonline -Perjalanan politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berliku dan penuh kejutan. Banyak kisah kontroversial mengiringinya.

Pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966 adalah putra pertama dari pasangan Indra Tjahja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw) dan memiliki tiga orang adik

Baca Juga: Inpirasi Dapur Bersih yang Memungkinkan Tamu Memasak Sendiri Sesuai Seleranya, Terasa Akrab!

Dirinyabaru saja ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Penunjukan ini diumumkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Menilik Kembali Harta Kekayaan Suami Puput Nastiti Devi, Mulai Dari Hotel Hingga Aset Properti !

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi mengumumkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atauAhokakan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (persero)

Pengusaha

Sebelum terjun ke dunia politik, Ahok dikenal merupakan seorang pengusaha.

Dilansir dari tribun jambi, ini dia perusahaan yang sempat ia jalankan bersama mantan istrinyadi kampung halaman Ahok di Belitung.

Baca Juga: Menikah Hari Ini dengan Keponakan Aktor Tahun 90an, Rumah Cut Tari di Jaga Ketat Keamanan

1.CV Panda (PT Timah)

Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, pria 55 tahun ini pulang kampung halamannya.

Ahok menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah.

Baca Juga: Stack House, Tilik Uniknya Fasad Rumah Bentuk Geometri yang Dalamnya Penuh Kejutan, Ada Ruang Karaoke Pribadinya!

Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki.

Karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.

Lalu, Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.

Baca Juga: Mau Pilh Tanaman Rambat untuk Atap Carport? Ini 6 Jenis yang Bisa Dipilih!

2. PT Nurindra Ekapersada

PT ini didirikan Ahok pada tahun 1992.

Perusahaan Ini dirikan bergerak di bidang pengolahan pasir kuarsa.

Lalu, Ia juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.

Baca Juga: Apa sih Urban Farmer House? Begini Konsep Hunian yang Dapat Dicontek, Mudah!

Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.

Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Ilustrasi Kamar Hotel

3. Hotel di Belitung Timur

Selain di pertambangan, Ahok diketahui memiliki bisnis perhotelan. Hotel tersebut bernama Hotel Purnama Belitung.

Letaknnya berada persis di belakang rumah keluarganya dan

memiliki 12 kamar.

Baca Juga: Millenial Katanya Tak Butuh Dapur, Tapi Ini Kata Feng Shui, ‘Jauh dari Kata Harmonis’

Kabarnya, hotel itu berawal dari garasi mobil.

Sebelumya ayahnya meninggal, pernah berpesan bahwa garasi tersebut dapat digunakan sebagai tempat penginapan.

4. Properti

Ahok juga memiliki beberapa aset properti sebagai investasi, seperti laporan yang dirilis KPU pada 2017 lalu.

Ahok diketahui diketahui mempunyai 16 harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang kebanyakan terletak di Kabupaten Belitung Timur.

Baca Juga: Enggak Kuat Lihatnya, Begini Video Haru Kaka Beradik yang Kehujanan Setelah Capek Berjualan, Ngemper di Bawah Jendela Rumah Orang

Salah satunya lima bidang tanah seluas masing-masing 18 ribu meter persegi, yang diperolehnya dari hasil sendiri dari tahun 1999 hingga 2001.

Sebidang tanah tersebut ditaksir bernilai Rp 180 juta atau jika ditotal mencapai Rp 900 juta.

Masih di Kabupaten Belitung Timur, ia juga mempunyai tanah seluas 1.245 m2 dengan harga jual sekitar Rp 58,5 juta.

Ada juga tanah seluas 1.850 m2 senilai Rp 86,95 juta dan sebidang tanah 292 m2 dengan harga jual Rp 10,5 juta.

Baca Juga: Empati Terhadap Manusia dan Alam, Begini Cara Arsitek Hadirkan Kostan Ideal Hemat Energi

Kepemilikan tanah tersebut sama-sama berasal dari 2000 sampai 2001.

Sedangkan tanah seluas 130 ribu meter persegi dan bangunan sebesar 168 m2 diperolehnya dari hasil sendiri pada tahun 1999 hingga 2001.

Nilai jual aset properti ini cukup fantastis mencapai Rp 1,5 miliar.

Ia juga tercatat mempunyai tanah 650 m2 dan bangunan 63 m2 di Belitung Timur seharga Rp 66 juta.

Baca Juga: Beauty In Simplicity, Begini Asiknya Desain Hunian Karya Parametr Architecture

Selain itu, ada juga tanah 333 m2 dan bangunan 42 m2 senilai Rp 46,1 juta, tanah seluas 297 m2 yang dibandrol Rp 84 Juta, hingga tanah selebar 720m2 dan bangunan 63 m2 seharga Rp64,2 juta.

Keempat properti itu diperolehnya sejak tahun 2001 dan dibelinya dari hasil sendiri, bukan berasal dari hibah atau warisan.

Ahok juga diklaim sebagai pemilik sah atas bangunan sebesar 60 m2 di wilayah Jakarta Utara, yang dibelinya tahun 2009 dengan dana pribadi.

Nilai properti ini disebut memiliki harga jual Rp 678 juta.

Baca Juga: Tampak Elegan karena Putih, Begini Tampilan Carport yang Bikin Hunian Makin Teduh!

Selain di Belitung Timur, rupanya ia juga piawai berbisnis properti di sisi utara Jakarta.

Terbukti, Ahok dilaporkan pernah memiliki tanah selebar 200 m2 dan bangunan 272 m2 yang diperolehnya dari tahun 1991 sampai 1995, dengan harga jual Rp 2,3 miliar.

Di tahun 2011, Ahok kembali membeli tanah seluas 527 m2 dan bangunan selebar 510 m2 dengan harga jual per September 2016 sebesar Rp 10,9 miliar.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti