IDEAonline- Kecermatan dalam memilih warna yang diaplikasikan sebagai aksen, penempatan, dan proporsi(seberapa besar aksen diaplikasikan) menjadi kunci sukses pengaplikasiannya.
Focal point diciptakan dengan menghadirkan warna kontras mendampingi dominannya putih.
Takut mengaplikasikan warna putih di dapur? Mungkin, Anda tak sendiri.
Ada banyak yang lain punya perasaan yang sama.
Takut kotor, menjadi alasan utama sebagian besar orang.
Namun, banyak juga yang justru memilih putih untuk dapurnya.
Terkesan elegan, dapur terlihat lebih lapang, dan selalu terlihat bersih. Itu alasannya.
Pasangan muda pemilik dapur ini, adalah salah satu yang menerapkan putih di dapurnya, bahkan di seluruh bagian rumahnya.
Terkesan monoton dan pucat? Tentu ada solusinya.
Baca Juga: Resolusi Tahun Baru: Kamar Lebih Rapi, Tilik 5 Ide Peyimpanan di Kamar!
Desainer mereka mengakali dengan memberi aksen warna.
Warna yang dipilih untuk aksen adalah warna kuning.
Karena berupa aksen maka pengaplikasiannya pun hanya pada sebagian kecil dari dinding dan furnitur, yaitu di kabinet atas.
Kecerahan warna kuning yang dipilih terlihat kontras dengan latar putih pada dinding dapursehingga mampu mencuri perhatian dan menjadi focal point di ruang ini.
Untuk mengurangi kemonotonan dan kesan pucat, aneka warna dihadirkan pada peralatan dapur.
Dengan ambalan bertingkat di salah satu dinding, peralatan dapur disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan harmoni yang indah.
Tidak jauh dari dapur, diletakkan ruang makan.
Dengan konsep desain yang sama, ruang makan hadir simpel.
Keberanian memilih warna putih harus diimbangi dengan perawatan yang rutin agar dapur bertahan bersih.
Memilih material yang digunakan untuk meja dapur, backsplash, dan perangkat masak yang tepat akan menjamin kemudahan perawatan ini.
Keuntungan menggunakan warna putih sebagai latar adalah kita bebas menempatkan warna apapun sebagai pendampingnya.
Baca Juga: Hadirkan Ruang Baca dan Gunakan Karpet Buat Ruang Apartemenmu Jadi Kedap Suara! Kok Bisa?
Pilihan warna cerah dan bentuk yang unik untuk peralatan-peralatan ini sekaligus dapat menjadi penghias dapur.
Suasana tenang dapat dicapai dengan meminimalkan sebuah ruang dari motif yang ramai,warna yang beragam, dan desain yang rumit.
Santap bersama keluarga atau kerabat jadi lebih intim dan tenang di ruang makan ini.
Suasana tenang diutamakan disini demi intimnya acara santap bersama sehinggaruangan pun dibuat sepi dari dekorasi dan aksesori.
Aksen warna cokelat dihadirkan melalui parket dari kayu ek dan kursi makan.
Hadirnya cokelat dari unsur kayu memberi sentuhan hangat dan berperan sebagai aksen pemberi rona di ruang yang dominan putih ini.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 165
(*)