IDEAonline- Konsep open plan diterapkan di rumah.
Ya, hampir seluruh ruang pada rumah berada di lantai satu.
Hanya kamar tidur yang berada di lantai atas.
Menginginkan hunian yang menyatu dengan lingkungan sekitar sekaligus ingin memberi kejutan bagi siapa pun yang datang, desain diaplikasikan sepolos mungkin.
Di setiap bagian rumah tiga lantai yang dibangun di dekat pinggiran kota Maracanã, São Paulo, Brazil ini tampilan ekspos material diaplikasikan.
Baca Juga: Being Urban oleh Ridwan Kamil, 4 Faktor Penting Arsitektur yang Baik
Membungkus Keindahan Kota dengan Cantiknya Sebuah Hunian didalamnya
Sang arsitek, Danilo Terra dan keluarganya juga tinggal di rumah yang dirancang sebagai studio Terra e Tuma ini.
Danilo memilih menggunakan beton untuk semua dindingnya.
Susunan balok beton yang tercipta pun memberi daya magis dan karakter yang khas.
Mengandalkan cahaya matahari untuk penerangan pada siang hari, disiasati dengan banyaknya bukaan, bukan hanya menjadi sarana penghawaan tetapi juga untuk pencahayaan.
Unfinished look semakin kental dengan penggunaan tiga material yang menyatu sekaligus yaitu balok beton, kayu, dan logam.
Tidak banyak aksesori di lantai mezanin yang satu ini.
Membungkus Keindahan Kota dengan Cantiknya Sebuah Hunian didalamnya
Sepeda, vas bunga, dan dekorasi pada dinding menjadi warna untuk lantai ini.
Terpasang karya seni dari Alexandre Mancini di depan rumah, memberikan warna sekaligus sentuhan seni.
Tampilan unfinished pada dinding juga diperkuat dengan penambahan material lain, yaitu logam dan kayu.
Di beberapa bagian, juga membiarkan instalasi pipa terlihat tanpa ditutupi oleh apapun.
Material logam ini memberikan tampilan maskulin, namun tampak natural.
Logam berwarna gelap dipilih untuk railing tangga, baluster, dan pembatas pada mezanin.
Baca Juga: Resolusi Tahun: Baru Dapur Rapi dan Bersih, Begini Langkahnya!
Membungkus Keindahan Kota dengan Cantiknya Sebuah Hunian didalamnya
Warna gelapnya seakan menegaskan eksistensinya di rumah yang didominasi oleh beton.
Jika logam eksis untuk struktur bangunan, pemakaian kayu di rumah justru lebih digunakan untuk furnitur.
Arsitek sekaligus pemilik rumah memang menginginkan hunian yang memiliki kesan natural agar berbaur dengan alam.
Baca Juga: Bak di Hutan, Begini Asrinya Popolo Coffee Bogor yang Gunakan Unsur Hijau di Tiap Sudutnya
Kedekatan dengan juga direfleksikan dengan pemakaian kaca berukuran masif pada bagian depan dan belakang rumah.
Kaca tersebut pun juga berfungsi sebagai pintu geser sehingga penghuni bisa menikmati alam secara nyata.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 166
(*)