Rawan Roboh Hingga Kebakaran, Beginilah Penjelasan Kenapa Harus Berhati-hati Kala Meningkat Rumah

Selasa, 31 Desember 2019 | 09:30
dok. architecturedsgn.com

Gempa bumi dan kebakaran menunut penghuni rumah dapa keluar dengan cepat agar selama.

IDEAOnline- Tinggal di tengah kota padat penduduk dan lahan terbatas menjadi alasan beberapa orang memilih rumah dua lantai daripada satu lantai.

Lahan rumah yang tidak rata bisa dimanfaatkan membuat area naik turun seperti gambar ini. Ada dua area yang ketinggiannya tidak sama dengan plafon tinggi.

Baca Juga: Balikan dengan Sang Mantan Setelah Sang Suami Meninggal Kecelakaan, Kisah Pasangan Ini Selalu Bikin Geleng Kepala, Kedai Kopinya Jadi Sorotan Warganet

Baca Juga: Rawan Roboh Hingga Kebakaran, Beginilah Penjelasan Kenapa Harus Berhati-hati Kala Meningkat Rumah

Area naik turun juga memudahkan masuknya cahaya matahari dan memperlancar sirkulasi udara.

Pilar-pilar ini menegaskan ukuran ruangan, sehingga terciptalah sebuah rumah yang penuh energi dan efisien.

Tapi tahu enggak sih IDEA lovers, ternyata ada beberapa hal yang menunggumu saat memiliki rumah yang bertingkat.

Banjir, gempa bumi, sampai kebakaran

Setiap rumah pasti memiliki risiko terhadap bencana.

Entah itu banjir, gempa bumi, sampai kebakaran.

Namun, pada rumah bertingkat, kedua risiko terakhir perlu mendapat perhatian lebih.

Sebabnya, saat terjadi gempa bumi atau kebakaran, para penghuni rumah diharapkan dapat keluar rumah secepatnya.

Sementara pada rumah bertingkat, terdapat ruang-ruang yang terletak di lantai atas yang lebih sulit dievakuasi.

Mengapa di rumah bertingkat lebih berisiko?

Pertama karena untuk ke luar rumah penghuni harus melewati tangga.

Ini sulit dilakukan dalam keadaan rumah berselimut asap tebal atau dalam keadaan berguncang.

Kedua, jika terjadi gempa bumi, dan rumah roboh, kerusakan dan cedera yang dialami penghuni tentu lebih parah.

Tak jarang pula, saat bencana, akses satu-satunya menuju lantai bawah ini terputus.

Parametr Architecture

Akses satu-satunya untuk keluar rumah ini sering terpuus saat terjadi bencana.

Dalam menghadapi bencana, intinya adalah bagaimana penghuni dapat menyelamatkan diri dengan mudah dan cepat.

Beberapa upaya yang dapat membantu evakuasi antara lain berikut ini.

Tangga mudah diakses dari ruang mana pun di lantai atas.

Baca Juga: Unik dengan Gaya Rustik, Hunian Satu Ini Tampilkan Kesan Simpel dan Kompak Sekaligus!

Baca Juga: Akibatkan Cedera Berat, Ternyata Sudut Ini Jadi Tempat Paling Rawan Kecelakaan di Kamar Mandi!

Bahkan, sebaiknya dalam keadaan gelap gulita, jalur menuju tangga masih dapat dikenali.

Ini dapat terjadi bila rumah dalam keadaan berasap tebal atau aliran listrik terputus saat malam hari.

Beberapa pakar keselamatan menyarankan agar ini dapat dilatih dengan cara mencoba berjalan ke arah tangga dengan menutup mata.

Dalam setiap kamar sebaiknya ada 2 buah akses.

Satu adalah pintu, dan satunya lagi adalah jendela.

Dalam keadaan darurat saat pintu tidak bisa terbuka, ada jendela yang dapat dijadikan alternatif jalan ke luar, bahkan bila ruang ada di lantai atas.

Saat bencana, jendela menjadi sangat berharga bagi regu penolong dalam mengevakuasi penghuni rumah.

Namun demi keamanan penghuni anak-anak dan juga perlindungan dari masuknya tamu yang tidak diundang, teralis seringkali dipasang pada jendela.

namgoong sun/designboom

Usahakan tidak hanya ada satu akses untuk keluar rumah.

Jika demikian, petugas akan kesulitan masuk ke ruang untuk menyelamatkan penghuni.

Ini ada benarnya. Sebagai jalan tengah, buat teralis yang dapat dibuka dari dalam rumah.

Teralis semacam ini memiliki sistem pengait yang hanya dapatdibuka dari dalam ruang.

Musibah yang menimpa rumah bukan saja berasal dari alam.

Perampokan

Pencurian dan perampokan juga menjadi ancaman.

Rumah bertingkat yang sering menjadi sasaran tindak kejahatan umumnya memiliki akses lain selain pintu utama, misalnya balkon atau ruang jemur.

Tidak jarang pencuri masuk melalui ruang servis di lantai atas yang seringkali terabaikan keamanannya.

Jika lokasi rumah rawan kejahatan, tak ada salahnya berjaga-jaga dengan memasang pengaman, khususnya di lantai atas.

Jendela-jendela, walaupun terletak di lantai atas, sebaiknya diberi teralis.

Ini terutama untuk jendela yang memiliki pijakan yang memungkinkan orang asing masuk ke dalam.

Baca Juga: Sempat Digerebek oleh Mantan Mertua karena Ketahuan Selingkuh, Artis Ini Malah Kebablasan Nasibnya, Huniannya Ikut Tersorot Media

Foto Yannis Rudolf Pratasik Properti Yassa & Desita, Pulomas, Jakarta Timur

Void seringkali menjadi akses tamu tidak diundang memasuki rumah.

Dinding pembatas antara satu rumah dengan rumah lainnya seringkali berbentuk landai di bagian depan dan terus mengarah ke lantai atas.

Ini juga menjadi jalur favorit para pencuri saat memasuki rumah.

Pastikan dinding ini tidak terlalu landai atau beri penghalang bagi orang untuk terus memanjat ke atas.

Pastikan akses antara ruang servis di lantai atas, misalnya ruang cuci dan ruang jemur, dengan ruang-ruang lainnya atas selalu dijaga.

Bila perlu, tangga khusus ke ruang servis diberi pagar yang dapat dikunci saat malam hari.

Pada beberapa model rumah, terdapat void di lantai atas, menuju ruang-ruang dalam rumah.

Salah satu tujuannya adalah memperlancar sirkulasi udara dan sebagai salah satu sumber masuknya cahaya alami.

Jika begitu, pasang teralis untuk memastikan bahwa void ini tidak dijadikan jalur masuk.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya